72
sebesar 0,439 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut memenuhi syarat tidak terjadi heteroskedastisitas. Dapat
disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja dan bahan baku tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi maka
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebas sama dengan nol.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya VIF Varians Inflation Factor, jika nilai VIF kurang dari 4 maka
tidak terjadi multikolinieritas. Berikut disajikan hasil dari pengujian multikolinieritas sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
VIF Kesimpulan
Tenaga Kerja 1,493
Tidak terjadi multikolinieritas Bahan Baku
1,493 Tidak terjadi multikolinieritas
Dependent variabel : nilai produksi Sumber : Data primer yang diolah, 2016.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja dan bahan baku memiliki nilai VIF sebesar 1,493
4 maka variabel tenaga kerja dan bahan baku. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel tenaga kerja dan bahan baku tidak saling
mempengaruhi atau tidak terjadi multikolinieritas.
73
b. Analisis Regresi Berganda
Dari hasil regresi dapat diketahui dari masing-masing konstanta a dan koefisien prediktor
dan seperti disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 14. Hasil Analisis Regresi Berganda Model
R Square F
t B
Sig
0,466 30,926
0,000 Constant
0,362 X1
4,349 0,726
0,000 X2
2,865 0,268
0,005 Berdasarkan tabel 14 dapat dibentuk persamaan regresi
berganda sebagai berikut: Log Y = 0,362 + 0,726 LogX1 + 0,268 LogX2 + v
Dari persamaan regresi berganda di atas dapat diketahui bahwa: 1.
Koefisien variabel tenaga kerja dalam persamaan regresi berganda sebesar 0,726. Angka ini sekaligus menggambarkan
elastisitas produksi tenaga kerja, dapat diartikan bahwa apabila variabel tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 1 persen
maka akan meningkatkan nilai produksi tenun ikat sebesar 0,726 persen. Hal ini berpengaruh signifikan dibuktikan dengan nilai
signifikan 0,000 0,05. 2.
Koefisien variabel bahan baku dalam persamaan regresi berganda sebesar 0,268. Angka ini sekaligus menggambarkan elastisitas
produksi bahan baku, dapat diartikan bahwa apabila variabel bahan baku mengalami peningkatan sebesar 1 persen maka akan
meningkatkan jumlah produksi tenun ikat sebesar 0,268 persen.