Kesempatan Kerja Tenaga Kerja

38 Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembeli lokal, impor atau hasil pengolahan sendiri Masiyal Kholmi, 2003. Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono 2007 bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk atau barang. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bahan baku merupakan bahan yang utama dalam melakukan proses produksi sampai menjadi barang jadi. Bahan baku meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi. Untuk memproduksi tenun ikat digunakan bermacam-macam bahan baku, seperti benang lusi dan benang pakan, rafia dan pewarna tekstil. Penggunaan bahan bakupada produksi kerajinan tenun ikat dapat mensejahterakan para pemilik usaha tenun ikat. Hal ini terjadi karena bahan baku yang digunakan diolah secara tradisional dengan hasil yang sangat berkualitas karena merupakan hasil olahan tangan manusia. Syarat mutu bahan baku untuk memproduksi tenun ikat kualitas pertama adalah sebagai berikut: a. Pemilihan benang harus teliti dengan merk tertentu sesuai dengan permintaan pelanggan benang sutera, benang cotton, benang emas. b. Takaran dalam pewarnaan benang harus teliti 1 ons, 1,5 ons, 2 ons, 1 kg c. Alat tenun dari kayu harus terbuat dari kayu yang tidak mudah rapuh kayu sengon, kayu jati. 39 d. Rak jemuran terbuat dari bambu dengan berbagai ukuranbesar atau kecil, panjang atau pendek e. Pisau atau solder yang di gunakan harus sesuai dengan kondisi raffia tidak terlalu tajam. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa bahan baku sangat dibutuhkan dalam proses kegiatan produksi. Kegiatan produksi akan berhenti apabila bahan baku tidak tersedia ataupun harga bahan baku mengalami kenaikan sehingga berdampak pada penjualan yang akan diterima perusahaan. Dengan demikian, bahan baku akan berpengaruh terhadap proses produksi kerajinan tenun ikat di Desa Troso.

13. Proses Pembuatan Tenun Ikat Troso

Dalam pembuatan tenun ikat para pengrajin memproduksi dengan cara tradisional dengan langkah-langkah berikut ini diunduh dari http:eckotenuntroso.blogspot.co.id201104proses-produksi-tenun- troso.html: 1. Proses ikat lusi Benang ditarik ke atas paralon yang ada pakunya.ยท Kemudian benang dimasukkan ke sisir atau papan silangan. Setelah itu, masukkan ke mata gun satu di luar dan satunya di mata gun. Benang ditarik, baru diikatkan pada besi ketengan. Setelah itu benang di susun atas bawah, benang dalam posisi terlentang horizontal atau rata. Setelah mendapatkan sekian banyak nomer putaran diatur ulang kembali mulai nol kemudian benang dirapikan treng-trengan. Setelah posisi nol, benang siap diputar sebanyak yang diinginkan. Sebelum 40 benang digunting, dilakukan awilan kedua. Setelah diawil, benang diputus dan ujung benang disimpulkan. 2. Proses ikat pakan Proses yang pertama yaitu benang dipersiapkan sebanyak 50- 60 sepul. Setelah sepulan sudah siap, rak sepulan benang dan alat ngeteng dipersiapkan. Benang dimasukkan pada skesel atau gantungan benang sesuai yang di inginkan. Setelah itu, benang ditarik kemudian masukkan pada sisir atau papan selangan satu di atas dan satu di bawah. Lalu dimasukkan ke mata gun satu di luar dan satu di dalam mata gun. Setelah semua benang masuk ke mata gun, benang ditarik kemudian disimpulkan pada besi plangkan dan siap diketeng. Untuk mengeteng, ikat pakan tidak bisa menggunakan alat hitung atau conter. Benang yang sudah dimasukkan di tempat sepul kemudian ditarik ke silangan pada gun. Kemudian benang diikatkan pada besi plangkan. Benang diketeng antara 100 sampai 105 treng sesuai yang diinginkan. Untuk gambar atau motif juga bebas sesuai kreasi sendiri-sendiri. Setelah digambar kemudian diikat dan setelah sudah jadi benang dilepas dari plangkan. Sedangkan proses yang kedua yaitu proses pewarnaan pada ikat pakan dimana benang yang sudah diikat, direndam dan dibilas dengan sabun ditambah air setengah panas. Setelah itu benang dipukul berkali-kali supaya benangdi sela-sela ikatan bisa terserap air. Kemudian diperas supaya kadar sabun berkurang 50 dan diulangi lagi dengan air yang banyak supaya air sabun betul-betul hilang dan