46
jimbe; 4 Teknologi memiliki pengaruh terhadap produksi kerajinan kendang jimbe. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama
meneliti tentang tengaa kerja. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah variabel, populasi dan lokasi penelitian yang digunakan.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh tenaga kerja terhadap nilai produksi kerajinan tenun ikat
Tenaga kerja akan mempengaruhi nilai produksi. Bagi perusahaan tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang memegang
peranan penting dalam kegiatan usaha tenun ikat. Penggunaan tenaga kerja bertujuan untuk mengatur dan mengolah bahan baku pada usaha
kerajinan tenun ikat. 2.
Pengaruh bahan baku terhadap nilai produksi kerajinan tenun ikat Bahan baku akan mempengaruhi nilai produksi. Kegiatan
produksi tidak akan terwujud dan terlaksana tanpa adanya alat atau benda yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Bahan baku merupakan
bahan yang utama didalam melakukan proses produksi sampai menjadi barang jadi. Bahan baku meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki
perusahaan dan digunakan untuk proses produksi. Salah satu bahan baku yang digunakan dalam produksi tenun ikat
ini diantaranya, yaitu: benang lusi, benang pakan, pewarna tekstil dan raffia.
Berdasarkan kajian teoritis yang telah dijelaskan maka dapat digambarkan bagan paradigma dalam penelitian ini. Berikut paradigma
penelitian:
47
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan : : pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial ----------
: pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara Simultan
D. Hipotesis Penelitian
Dari landasan konseptual dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:
Hipotesis ke 1 : terdapat pengaruh positif tenaga kerja terhadap nilai produksi kerajinan tenun ikat di Desa Troso
Kabupaten Jepara Hipotesis ke 2 : terdapat pengaruh positif bahan baku terhadap nilai
produksi kerajinan tenun ikat di Desa Troso Kabupaten Jepara
Hipotesis ke 3 : terdapat pengaruh positif tenaga kerja dan bahan baku terhadap nilai produksi kerajinan tenun ikat di Desa
Troso Kabupaten Jepara
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Penelitian ex-post facto adalah model penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi
sebelum penelitian dilaksanakan Suharsimi Arikunto, 2010. Berdasarkan tingkat eksplanasinya tingkat penjelasan kedudukan
variabelnya, penelitian ini bersifat asosiatif kausal. Penelitian ini untuk mencari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya Sugiyono,
2010. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja dan bahan baku terhadap nilai produksi di Desa Troso, Kecamatan
Pecangaan, Kabupaten Jepara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka yang kemudian diolah dengan menggunakan analisis statistik guna
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kerajinan tenun ikat di Desa Troso.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pengusaha tenun ikat di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sementara itu objek
penelitian ini adalah nilai produksi, tenaga kerja dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi tenun ikat di Desa Troso, Kecamatan
Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
49
Lokasi penelitian ini adalah di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Penelitin telah dilaksanakan pada bulan
Februari 2016.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik usaha kerajinan tenun ikat di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara yang
berjumlah 287 pengusaha Data dari paguyuban pengusaha tenun ikat troso. Berdasarkan populasi tersebut, jumlah sampel adalah 74 orang. Penentuan
sampel menggunakan rumus dari Taro Yamani atau Slovin Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2012:
= =
= 74 orang adalah nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan, merupakan persen
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel. Nilai kritis yang digunakan sebesar 10. Selanjutnya teknik sampling yang
digunakan adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono 2010, simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi
secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai produksi, sedangkan variabel bebasnya adalah tenaga kerja dan bahan baku. Definisi operasional
dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1.
Nilai produksi tenun ikat adalah nilai produk yang dihasilkan oleh setiap pengusaha tenun ikat per minggu. Pengukuran nilai produksi tenun ikat