Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan

37

F. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data selesai dilakukan dan data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka langkah selanjutnya yang penting untuk dilakukan adalah menganalisisnya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dari catatan hasil wawancara,catatan hasil studi dokumentasi dan catatan hasil observasi. Langkah-langkah untuk menganalisis data yang telah diperoleh tersebut, menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2013: 337 adalah :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih data-data pokok, memfokuskan pada data penting, mencari tema dan polanya serta membuang yang tidak diperlukan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada batasan masalah yang telah ada yaitu pelaksanaan tugas guru pendamping khusus dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa berkebutuhan khusus.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat dengan mudah memahami apa yang terjadi dan memudahkan peneliti dalam merencanakan langkah kerja selanjutnya. Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data yang terkait dengan tugas pokok guru pendamping di sekolah inklusif yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara berupa teks naratif atau mengolah data dengan kata-kata yang menggambarkan hasil penelitian dilapangan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah temuan berupa deskripsi atau gambaran mengenai suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas atau remang-remang 38 sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas. Deskripsi atau gambaran akhir adalah mengenai tugas GPK yang sudah terlaksana dan belum terlaksana serta hambatan yang dialami selama pelaksanaan pelayanan pendidikan siswa ABK di sekolah inklusif. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

Penelitian dilaksanakan di SD N Giwangan Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Tegalturi No.45, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55163. Komplek SD N Giwangan sebelumnya terdiri dari 2 SD yaitu SD Nitikan I dan SD Giwangan. Pada tahun 1985 SD Nitikan I merupakan SD terpadu antara anak reguler dan menerima Anak berkebutuhan Khusus ABK yaitu tunanetra. Sejak Saat itu, sekolah mulai dirintis menjadi sekolah inklusif dengan nama satu sekolah saja yaitu SD N Giwangan hingga sekarang dan sudah mampu menerima siswa berkebutuhan khusus dengan berbagai kondisi diantaranya autis, slow learner, tunagrahita, tunadaksa dan ADHD. Tenaga kependidikan yang bertugas di SD N giwangan terdiri dari 1 kepala sekolah, 12 guru wali kelas, 2 guru olahraga, 1 guru agama, 1 guru komputer, 3 orang dibagian administrasi dan TU, 4 GPK sekolah, 8 GPK wali dan 1 penjaga sekolah. Sarana dan prasarana fisik yang terdapat disini terdiri dari 12 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 2 ruang gudang, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang lab. Komputer, 1 aula ruang pertemuan, 1 ruang ibadahmusholla At-Taqwa, 1 ruang bimbingan konseling, 1 ruang inklusi resource center, perpustakaan dan ruang baca yang terpisah, ruang media audio visual, lapangan olahraga yang cukup luas, 6 kamar mandi siswa dan 3 kamar mandi guru, aksebilitas difabel berupa 1 kamar mandi khusus difabel, mesin ketik Braille, guiding block, ramp kelandaian jalan untuk lewatnya kursi roda.