Penelitian yang relevan Kerangka Berpikir

29 Memberikan layanan yang sesuai dan tepat kepada anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensinya dan mempersiapkan siswa untuk mampu menjalani kehidupan di masa yang akan datang dengan masyarakat luas. 3 Fungsi Kompensasi Pendidikan inklusif membantu anak berkebutuhan khusus untuk menangani kekurangan yang ada pada dirinya dan menggantikannya dengan kemampuan yang lainnya. Setiap individu memiliki potensi yang mampu dikembangkan meskipun secara fisik, sensori, mental maupun emosional mengalami keterbatasan. Dan menjadi tugas orangtua dan guru untuk mencari keunggulan dan prestasi dari anak agar terlayani secara optimal.

D. Penelitian yang relevan

Penelitian ini berfokus pada pelaksanaan tugas pokok guru pembimbing khusus yang dilakukan di sekolah inklusif SD N Giwangan. Adapun penelitian yang memiliki fokus yang sama yaitu penelitian Dewi Ferlina Mart Diana dan Drs. Sujarwanto, M. Pd – Universitas Negeri Surabaya 2014 : Studi Deskriptif Pelaksanaan Tugas Pokok Guru Pendamping Khusus Pada Sekolah Inklusif di Kecamatan Gedangan Sidoarjo. Hasil penelitian menyatakan: 1Sekolah-sekolah inklusif di Kecamatan Gedangan Sidoarjo sudah menyediakan satu guru pendamping khusus 2 tugas pokok yang telah dilaksanakan adalah membangun kerjasama dengan semua GPK di Kecamatan Gedangan, RSUD Sidoarjo dan Dinas Pendidikan, menyusun instrumen asesmen akademik, PPI, RPP modifikasi, kegiatan remidial dan 30 pengayaan, pendampingan di kelas dan pembelajaran di ruang sumber 3 SD N Ketajen 2 dan SD N Wedi belum melaksanakan pembelajaran di ruang sumber dan pembuatan RPP modifikasi. Analisa: pada penelitian Dewi Ferlina dan Drs. Sujarwanto, hasil yang diperoleh adalah gambaran secara umum tugas-tugas GPK di sekolah inklusif kecamatan Gedangan dengan setting 4 sekolah, sedangkan pada penelitian ini yang akan dibahas terkait tugas GPK yaitu kegiatan sehari-hari yang dilakukan GPK saat mendampingi siswa berkebutuhan khusus, yang dilaksanakan di satu sekolah dengan 2 subjek penelitian, yaitu 2 GPK.

E. Kerangka Berpikir

Pendidikan inklusif diselenggarakan agar siswa berkebutuhan khusus memiliki kesempatan bersekolah yang sama dengan siswa reguler untuk mengoptimalkan potensi dan pretasi yang dimiliki. Dengan mempertimbangkan, bahwa kemampuan siswa berkebutuhan khusus masih bisa mengikuti pembelajaran di kelas reguler dan bersaing sehat dengan siswa reguler. Meskipun, masih membutuhkan perlakuan khusus pada beberapa aspek. Misalnya, pada penurunan indikator capai hasil belajar dengan materi yang sama, metode dan strategi yang berbeda dan ada tambahan pengajaran kompensatif. Keberadaan siswa berkebutuhan khusus di sekolah reguler, memunculkan tantangan baru bagi staf sekolah, para pendidik dan pemegang kebijakan yaitu kepala sekolah untuk memberikan layanan yang sesuai yang mampu mengoptimalkan potensi siswa ABK. Terutama bagi guru kelas yang harus mengajar siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus, tugas ini menjadi berat karena harus mengajar siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus bersama 31 dengan jumlah siswa yang relatif banyak dalam satu kelas. Sehingga terakadang, siswa berkebutuhan khusus tidak terlayani secara tepat dan potensi yang dimiliki tidak berkembang optimal. Maka dari itu, perlu seorang guru pendamping khusus dengan latar belakang pendidikan luar biasa yang diharapkan mampu melayani siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Guru yang ditugaskan menjadi guru pendamping khusus di SD N Giwangan, memiliki tugas pokok dalam melayani siswa berkebutuhan khusus yang secara umum, tugas-tugas yang diberikan adalah mendampingi dan melayani kebutuhan pendidikan siswa berkebutuhan khusus dan memperoleh pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

F. Pertanyaan Penelitian