18
Secara umum, tugas-tugas yang diberikan kepada GPK di sekolah inklusif adalah melayani kebutuhan pendidikan siswa berkebutuhan khusus dan
memperoleh pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Dengan cara, membangun kerjasama dengan pihak lain yaitu guru kelas, guru mata
pelajaran, kepala
sekolah, orangtua
dan ahli
lain jika
diperlukan, menyelenggarakan identifikasi dan asesmen sebagai tumpuan awal untuk
mengetahui kemampuan siswa hingga penyusunan program pembelajaran individual, membuat laporan kemajuan siswa setiap minggu atau setiap bulannya,
pengadaan media pembeajaran dan juga turut serta dalam pengembangan program inklusif kepada masyarakat terutama lingkungan sekitar sekolah.
B. Tinjauan tentang Siswa Berkebutuhan Khusus
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Istilah anak berkebutuhan khusus ditujukan pada anak yang memiliki kelainan atau perbedaan dari anak normal dalam segi fisik, mental, emosi, sosial atau
gabungan dari ciri-ciri itu dan menyebabkan mereka mengalami hambatan untuk mencapai perkembangan yang optimal sehingga membutuhkan layanan
pendidikan khusus Mega Iswari, 2007:43. Kelainan yang dimiliki ini, menyebabkan anak mengalami kesulitan saat memproses pengalaman yang terjadi
disekitarnya yaitu pengalaman visual, auditori, sensori maupun emosi sehingga dibutuhkan layanan khusus yang mampu memudahkan anak memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baru. Berdasarkan pendapat Frieda Mangunsong 2014:4, anak yang tergolong
berkebutuhan khusus adalah anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal
19
dalam hal: ciri-ciri mental, kemampuan sensorik dan fisik, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi dan memerlukan modifikasi dari tugas-
tugas sekolah, metode belajar yang ditujukan untuk mengembangkan potensi dan kapasitasnya secara maksimal. Dalam penjelasan ini, anak berkebutuhan khusus
membutuhkan suatu modifikasi dalam proses belajarnya. ABK adalah anak yang secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik
yang berbeda dan memiliki apa yang disebut dengan hambatan belajar sehingga memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan hambatan belajarnya Yani
Meimulyani dan Caryoto, 2013:8. Saat mencapai usia sekolah, anak berkebutuhan khusus membutuhkan layanan pendidikan yang dapat membantunya
mengembangkan potensi dan prestasi yang dimiliki dengan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang membutuhkan layanan secara khusus terutama dalam
bidang pendidikan, disesuaikan dengan kondisi dan jenis hambatan yang dialami sehingga mampu mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki secara
optimal.
2. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus