24
kelas produksi karya, kelas melukis, kelas menjahit dan alat bantu pembelajaran seperti buku Braille, komputer dengan jaws, ram.
2. Sistem Pendidikan Inklusif
a. Pengertian Pendidikan Inklusif
Pendidikan merupakan gejala semesta yang berlangsung sepanjang hayat manusia di manapun manusia berada dan sebagai usaha sadar bagi pengembangan
manusia dan masyarakat Dwi Siswoyo, 2011:1. Sejak dilahirkan, manusia sudah mendapatkan pendidikan dari orang tua untuk mengenal dunia sekitar yang terus
berkembang mengikuti perkembangan manusia itu sendiri. Mulai dari usia bayi dan balita hingga memasuki usia sekolah yaitu pendidikan anak usia dini, taman
kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah atas hingga perguruan tinggi. Karena sudah menjadi hak setiap manusia untuk mendapatkan pendidikan
yang layak, maka kebutuhan pendidikan untuk setiap anak wajib dipenuhi. Pendidikan harus merata dan tidak memandang status sosial, kondisi, suku,
agama maupun gender. Pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang terbuka bagi semua individu serta mengakomodasi semua kebutuhan sesuai
dengan kondisi
masing-masing individu
Dedy Kustawan,
2012:7. Penyelenggaraan pendidikan inklusif berprinsip pada asas kemanusiaan dan
pemenuhan hak-hak asasi manusia untuk mendapatkan layanan pendidikan yang sudah menjadi kebutuhan setiap manusia tanpa terkecuali. Begitupun bagi anak-
anak berkebutuhan khusus yang mengalami kelainan pada fisik, emosi, sosial, intelektual dan mental, yang juga membutuhkan layanan pendidikan dengan
25
penyesuaian pada layanan yang akan diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pada masing-masing individu.
Menurut Hildegun Olsen Tarmansyah, 2007:82, pendidikan inklusif adalah sekolah yang harus mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik,
intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya mencakup anak-anak penyandang cacat, berbakat. berpindah-pindah dan anak yang berasal dari
populasi etnis minoritas, linguistik, atau budaya dan anak-anak dari area atau kelompok yang kurang beruntung atau termajinalisasi. Pendapat ini menjelaskan
bahwa, pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan untuk peserta didik dengan berbagai macam kondisi termasuk anak-anak berkebutuhan khusus tanpa
memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional atau kondisi lainnya untuk bersama-sama mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah regular karena
setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, menjelaskan bahwa pemikiran awal
dari penyelenggaran pendidikan inklusif adalah pendidikan merupakan salah satu hak yang harus dipenuhi oleh setiap anak sejak ia dilahirkan, yang di mulai dari
pendidikan oleh orangtua hingga campur tangan instansi dan kebijakan pemerintah menyelenggarakan program pendidikan bagi individu yang tinggal di
suatu negara. Setiap individu berhak mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi ekonomi, suku, agama, ras, budaya, kondisi fisik, emosi-sosial, intelektual
dan juga mental. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang diselenggarakan sebagai salah satu pemenuhan hak
pendidikan anak dan juga memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk
26
memperoleh pendidikan tanpa memandang kondisi fisik, sosial, emosi, inteletual, mental, ekonomi, agama, suku, ras dan budaya.
b. Tujuan Pendidikan Inklusif