Construction Implementasi Prosedur Penelitian
61 instalasi
software-software yang dibutuhkan tersebut. Software utama dalam pembuatan aplikasi Geometra adalah
game engine Unity 3D. b.
Penataan layout Penataan
layout pada Unity 3D dibuat berdasarkan hasil desain pada
storyboard pada tahan desain. c.
Penyiapan resource Penyiapan
resource meliputi segala macam bentuk file yang mendukung pembuatan aplikasi
AR dengan game engine Unity 3D. Diantaranya adalah paket
qualcomm vuforia, database marker dengan ekstensi
unity.package, file assets, dan lain sebagainya. Tanpa resource yang sesuai maka aplikasi
AR tidak dapat dibuat dengan Unity 3D. d.
Pengkodean coding Setelah semua
resource dan layout dibuat, tahapan selanjutnya adalah melakukan konfigurasi dan pengkodean program. Pembuatan
aplikasi Geometra ini menggunakan bahasa pemrograman C.
e. Pengujian
Setelah pemrograman selesai dilakukan dan aplikasi sudah dapat dijalankan di
device target, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah pengujian. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
pengujian pada penelitian ini menggunakan standar ISO 25010, yakni
aspek functional suitability, performance efficiency, portability, dan
usability.
62 Pengujian dibedakan menjadi dua, yakni pengujian
alfa dan pengujian
beta. Pengujian alfa dilakukan oleh lingkungan pengembang menggunakan
tools pengujian ataupun berkonsultasi dengan ahli untuk meminimalkan kesalahan sebelum perangkat lunak diujicobakan ke
pengguna. Aspek pengujian yang termasuk dalam pengujian alfa adalah
functional suitabilty, performance efficiency, dan portability. Pengujian aspek
functional suitability bertujuan untuk menguji berbagai fungsi yang ada dalam aplikasi, sehingga diharapkan semua fungsi yang
terdapat pada aplikasi Geometra dapat berjalan dengan baik. Pengujian ini menggunakan metode kuisioner yang dilakukan bersama ahli media.
Pengujian aspek performance efficiency bertujuan untuk mengetahui
tingkat performa aplikasi saat dijalankan pada perangkat tertentu. Sedangkan pengujian
portability bertujuan untuk menguji kemampuan aplikasi untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan perangkat.
Pengujian performance efficiency dan portability menggunakan tools
pengujian yakni Appthwack. Dari hasil pengujian alfa tersebut maka
akan diketahui beberapa kelemahan yang mungkin terdapat pada aplikasi, sehingga dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum
dilakukan uji coba ke pengguna. Sedangkan aspek usability termasuk ke
dalam pengujian beta, yakni pengujian dengan metode mengujicobakan
langsung hasil aplikasi kepada pengguna. Pengujian aspek usability
bertujuan untuk menguji aplikasi kepada pengguna secara langsung, sehingga dengan pengujian ini dapat diketahui tingkat kebermanfaatan,
kemudahan, dan kepuasan pengguna akan aplikasi tersebut. Pengujian
63 ini menggunakan metode kuisioner kepada pengguna aplikasi yakni
siswa-siswi SMP. Diharapkan aplikasi yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki tingkat kelayakan yang baik sesuai
ISO 25010.