49
F. Kerangka Pikir
Anak tunanetra memiliki kondisi kelainan atau keterbatasan pada dria penglihatannya, sehingga tidak dapat membedakan terang dan gelap, seperti
orang normal pada umumnya. Adanya kondisi ketunanetraan tersebut dapat menjadi kendala bagi anak tunanetra dalam memperoleh informasi
pembelajaran secara visual. Perolehan informasi pada anak tunanetra dapat memanfaatkan fungsi dria lain untuk mendapatkan informasi lebih luas.
Keterbatasan tersebut dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang akan berdampak pada terhambatnya
perkembangan diri atau kemandirian anak. Salah satu hambatan pada anak tunanetra adalah keterbatasan dalam kemampuan gerak pada pembelajaran
Penjas, anak tunanetra kesulitan dalam penguasaan dan pemahaman konsep gerak secara optimal. Oleh karena itu, peneliti memilih metode bagian dan
metode keseluruhan part method and whole method untuk dapat melatih anak tunanetra agar dapat meningkatkan dan menguasai kemampuan konsep gerak
secara optimal tanpa bantuan dari orang lain. Metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method
merupakan teknikmetode yang diartikan sebagai suatu cara yang mengajarkan siswa melakukan kegiatan pembelajaran maupun latihan secara bertahap, agar
siswa memiliki keterampilan dan pemahaman mengenai gerakan satu dengan gerakan yang lainnya dan kemudian mampu merangkainya secara gerakan
keseluruhan. Dalam meningkatkan penguasaan keterampilan anak diperlukan latihan yang praktis, teratur dan mudah untuk dilakukan, sehingga anak
50
mendapatkan informasi dan konsep yang jelas dalam mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna. Peneliti memilih metode bagian dan metode keseluruhan
karena metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dari satu gerakan ke gerakan lainnya sampai anak paham dan
menguasai gerakan, selanjutnya dirangkai menjadi satu gerakan secara keseluruhan sehingga anak dapat melakukannya secara optimal dan mandiri.
Berdasarkan beberapa masalah yang dialami oleh anak tunanetra dalam hal penguasaan konsep gerak pada pembelajaran Penjas maupun pembelajaran
lainnya, maka diperlukan penerapan pembelajaran yang sesuai. Metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method menjadi alternatif
sebagai metode pembelajaran Penjas untuk meningkatkan kemampuan konsep gerak pada anak tunanetra, agar anak dapat menguasai dengan baik dan
optimal. Berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukan di atas dapat digambarkan skematis kerangka pemikiran sebagai berikut:
51
Gambar 1. Alur Pikir Penelitian Anak Tunanetra
Pembelajaran Penjas dengan metode yang
belum bervariasi
Metode Latihan
Metode Bagian Part Method:
mempelajarai gerakan secara
bertahap dari satu gerakan ke gerakan
lainnya
Metode Keseluruhan
Whole Method:
mempelajari gerakan yang
dirangkai secara utuh atau
keseluruhan Kemampuan konsep
gerak dalam pembelajaran Penjas
dengan menggunakan metode bagian dan
metode keseluruhan dapat meningkat pada
siswa tunanetra kelas IV di SLB-A
Yaketunis Yogyakarta
52
G. Hipotesis