Deskripsi Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

73 SLB-A Yaketunis adalah 1 menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia, 2 melaksanakan pembelajaran inisiatif, menyenangkan dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki, 3 mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal, 4 menumbuhkembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah, 5 menetapkan manajeman partisipasif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan lingkungan, 6 meningatkat harkat, martabat, dan citra anak berkebutuhan khusus, 7 meningkatkan kerjasama dengan Dunia UsahaDunia Industri, 8 melaksanakan pengembangan bidang kurikulum, dan 9 melaksanakan pengembangan keterampilan teknik informatika.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

1. Identitas Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunanetra yang duduk di kelas IV SLB-A Yaketunis Yogyakarta. Subjek terdiri dari tiga orang siswa, dua orang berjenis kelamin perempuan total blind dan satu orang berjenis kelamin laki-laki low vision. Keterangan mengenai subjek diperoleh dari guru, orang tua, dan pengamatan peneliti terhadap subjek. Identitas dan karakteristik subjek dijelaskan sebagai berikut: a. Subjek I 74 Nama : DS Jenis kelamin : Perempuan Tempattanggal lahir : Sleman, 21 November 2005 Nama Orang Tua : SW Pekerjaan : Teknisi Mesin Mobil b. Subjek II Nama : FM Jenis kelamin : Perempuan Tempattanggal lahir : Jayapura, 15 Januari 2004 Nama Orang Tua : SL Pekerjaan : PNS c. Subjek III Nama : GS Jenis kelamin : Laki-laki Tempattanggal lahir : Bantul, 20 Oktober 2004 Nama Orang Tua : SR Pekerjaan : Buruh Tani

2. Karakteristik Subjek

a. Subjek I DS Subjek merupakan anak tunanetra tipe buta total total blind berusia 10 tahun yang duduk di kelas IV. Subjek tidak memiliki kecacatan pada anggota lainnya atau anggota tubuh lain normal. Subjek termasuk anak yang aktif, periang dan mudah bergaul dengan teman sebaya maupun 75 dengan orang yang baru dikenalnya. Pada bidang akademik subjek termasuk anak yang pintar, rajin, dan selalu mendapatkan peringkat kedua di kelas. Namun DS mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai suatu gerakan yang hanya satu kali instruksi sehingga kemampuan geraknya masih kurang baik. b. Subjek II FM Subjek FM berusia 11 tahun yang merupakan anak tunanetra tipe buta total total blind. Subjek memiliki keterbatasan dalam indera penglihatannya, namun tidak dengan anggota lain atau anggota tubuh lain normal tanpa adanya kecacatan. Subjek termasuk anak yang pintar dalam bidang akademik dan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas. Juga memiliki potensi dalam bidang seni dan agama yaitu bernyanyi dan qiro’ah, tentunya subjek sering mengikuti perlombaan di luar sekolah. FM sangat aktif dan tidak malu bertanya saat mengikuti proses pembelajaran di kelas. Untuk kemampuan geraknya subjek mengalami kelemahan pada aspek motoriknya sehingga sering tertinggal oleh teman lainnya. Kemampuan motorik yang masih rendah menyebabkan kekauan pada setiap gerakan yang dilakukannya, sehingga memerlukan bantuan dalam meningkatkan dan menguasai kemampuan geraknya. c. Subjek III GS Subjek GS merupakan anak tunanetra tipe sedang atau masih mempunyai sisa penglihatan low vision yang berusia 11 tahun. 76 Keadaan tubuh lainnya normal, hanya memiliki keterbatasan penglihatan saja. Subjek memiliki peringkat belajar terakhir di kelasnya yaitu peringkat ketiga. Subjek memiliki kelemahan dalam mempertahankan konsentrasi yang stabil, subjek sering hilang fokus karena hal-hal yang dapat mengganggu pikirannya, seperti motivasi yang kurang, mengganggu dan mengajak bicara teman lainnya, asyik sendiri dengan bendaalat yang dipegangnya, sering bermalas-malasan dan mengeluh ketika merasa cape atau ngantuk, saat pembelajaran sering bertanya hal yang menyimpang atau di luar materi ajar, dan lain sebagainya. Motivasi dan emosi yang sering berubah-ubah menyebabkan tidak terfokus pada pembelajaran yang berlangsung, sehingga materi pembelajaran sulit untuk dikuasai secara optimal. Kemampuan gerak yang dimiliki oleh subjek GS masih rendah dikarenakan oleh faktor emosi yang tidak stabil, sehingga kemampuan menguasai gerakan khususnya pada pembelajaran Penjas masih belum maksimal dan perlu adanya latihan yang mampu menarik perhatian subjek juga mampu meningkatkan kemampuan konsep geraknya.

C. Deskripsi Kemampuan Pra Tindakan Pembelajaran Penjas Pada Anak