Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah

11 dalam metode komprehensif dan parsial dianjurkan agar gerakan teknik yang akan dipelajari dianalisis terlebih dahulu, sehingga dapat ditentukan apakah metode komprehensif atau parsial yang lebih sesuai dengan penguasaan keseluruhan gerakan” Rusli Lutan, 1988: 411. Kemampuan siswa tunanetra dalam keterampilan memahami konsep gerak yang masih kurang serta metode pembelajaran guru yang yang masih berpusat pada guru mendasari dipilihnya metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method dalam pembelajaran Penjas. Metode ini diharapkan meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai konsep gerak dan siswa tidak merasa jenuh dengan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Penjas selama ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka harus dilakukan penelitian mengenai penerapan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method dalam pembelajaran Penjas pada siswa tunanetra kelas IV di SLB-A Yaketunis Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Anak tunanetra memiliki keterbatasan dalam dria penglihatan, sehingga keterbatasan tersebut mempersulit aktivitas kesehariannya, termasuk pada aspek motorik dan koordinasi sensomotorik, misalnya keterampilan gerak tubuh dan tingkat keselamatan pada anak tunanetra sangat rendah. 2. Keterampilan anak tunanetra dalam pemahaman atau penguasaan konsep gerak masih sangat rendah, hal tersebut dilihat dari gerakan yang kurang 12 terarah dengan baik dan benar. Anak tunanetra cenderung salah arah dalam kegiatan olahraga maupun kegiatan gerak lainnya. 3. Guru atau pendidik kurang berkreasi dalam memberikan metode pembelajaran terhadap peserta didik, sehingga metode yang diajarkan terlihat monoton. 4. Dalam proses pembelajaran Penjas diperlukan metode yang menarik dan sesuai dengan kemampuan gerak peserta didik, sehingga dapat membangun motivasi belajar peserta didik dan mempermudah pemahaman mengenai konsep gerak yang akan diajarkan. 5. Metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method adalah metode yang akan diterapkan pada peserta didik dan belum pernah diterapkan secara optimal oleh guru dalam proses pembelajaran Penjas kelas IV di SLB-A Yaketunis Yogyakarta.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, oleh karena itu dalam penelitian ini permasalahan tersebut perlu dibatasi pada item nomor 1 dan 5 sebagai fokusnya. Penelitian dibatasi pada penerapan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method untuk meningkatkan kemampuan konsep gerak anak tunanetra kelas IV di SLB-A Yaketunis Yogyakarta. Materi yang diteliti dibatasi pada bagian penguasaan gerakan yang dilaksanakan dalam mata pelajaran Penjas. 13

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dapat d iajukan adalah sebagai berikut: “Bagaimana menerapkan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method dalam pembelajaran Penjas untuk meningkatkan kemampuan konsep gerak anak tunanetra kelas IV di SLB- A Yaketunis Yogyakarta?” E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method dalam pembelajaran Penjas untuk meningkatkan kemampuan konsep gerak anak tunanetra kelas IV di SLB-A Yaketunis Yogyakarta. F. Manfaat Penelitian Dalam penelitian penerapan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method ini memiliki banyak manfaat, baik itu secara teoritis maupun praktis. Manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Teoritis Metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method ini diharapkan dapat membantu siswa atau peserta didik dalam proses pembelajaran Penjas. Dan dapat menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan keterampilan gerak atau gerakan pada pembelajaran Penjas maupun penguasan dalam arah gerakan peserta didik. 2. Praktis 14 a. Bagi siswa atau peserta didik, dengan menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method ini akan mempermudah meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran Penjas. Membantu peserta didik dalam mengoptimalkan pemahaman mengenai konsep gerak maupun gerakan dalam pembelajaran Penjas. b. Bagi guru atau pendidik, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pemilihan dalam persiapan pembelajaran dengan menggunakan metode yang belum pernah diterapkan, yang bersifat kreatif dan inovatif, sehingga mempermudah dalam penyampaian materi terhadap peserta didik. c. Bagi peneliti lain, hasil penerapan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut. d. Secara lebih luas, diharapkan penelitian penerapan metode bagian dan metode keseluruhan part method and whole method ini dapat meningkatkan kemajuan dalam aspek maupun bidang ilmu pengetahuan lain, misalnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Orientasi dan Mobilitas OM, Activity of Daily Living ADL, dan sebagainya.

G. Batasan Istilah