Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Tinjauan tentang Pendidikan Kewarganegaraan

23

2. Ciri Pendidikan Kewarganegaraan

a. Menurut NCSS ciri-ciri PKn dapat dinyatakan sebagai berikut : 1 merupakan program pendidikan proses yang meliputi pengaruh positif; 2 fokus materinya adalah ideologi nasional, proses pemerintahan sendiri, hak dan kewajiban asasi dan warga negara sebagaimana yang dijamin dalam konstitusi ditambah dengan pengaruh positif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat; 3 tujuannya adalah membentuk orientasi warga negara tentang peranannya dalam masyarakat. b. Menurut Seminar Nasional Pengajaran dan Pendidikan Civics Civic Education di Tawang Mangu, Surakarta, 1972, ciri-ciri PKN adalah 1 merupakan program pendidikan; 2 merupakan pengembangan IKN Ilmu Kewarganegaraan; 3 materi pokoknya adalah materi IKN ditambah dengan kewiraan nasional, filsafat pancasila, mental pancasila, dan filsafat pendidikan nasional; 4 bersifat interdispliner; 5 tujuannya adalah membina warga negara yang lebih baik dan untuk masa depan sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945. c. Menurut Nu’man Somantri dalam Ciri- ciri PKN menurut Nu’man Somantri dapat dinyatakan sebagai berikut : 1 merupakan program studi; 2 materi pokoknya adalah demokrasi politik yang diperluas dengan pengaruh positif dari pendidikan sekolah, keluarga, dan 24 masyarakat; 3 bersifat interdisipliner; 4 tujuannya melatih berpikir kritis dan analitis intelektual skill, bersikap dan bertindak demokratis sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 Nu’man, 1976: 54

3. Cakupan Pendidikan Kewarganegaraan

Cakupan atau ruang lingkup pembahasan PKN, pada dasarnya berupa materi pokok dari PKn. Dibawah ini akan dibahas mengenai cakupan PKn : a. Menurut Konsep PKn sebagai pengembang dari Civics Fokus materi civics, adalah demokrasi politik. karena PKn merupakan pengembangan dari civics, maka demokrasi politik menjadi pokok PKn, dengan ditambahn dari aspek pendidikan. b. Menurut Konsep PKn sebagai Aspek Pendidikan Politik PKn merupakan aspek dari pendidikan politik sosialisasi politik. oleh karena itu, materi PKn juga akan mencakup konsep-konsep yang penting dalam sosialisasi politik. c. Menurut KTSP 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Persatuan dan kesatuan bangsa. Meliputi: hidup rukun dalamperbedaan, cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam 25 pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. 2. Norma, hukum dan peraturan. Meliputi : tertib dalam kehidupan keluarga, tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional, 3. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan penghormatan dan perlindungan HAM. 4. Kebutuhan warga negara meliputi : Hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara. 5. Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. 6. Kekuasaan dan politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah Pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, 26 Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. 7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. d. Menurut kurikulum 2013 Aspek penting dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 ialah pentingnya penggunaan pendekatan ilmiah saintifik dalam segenap pembelajaran. kajian Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum 2006 dilestarikan dalam Kurikulum 2013, di mana basis keilmuan yang menjadi kajian pokok Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan haruslah jelas dan tegas batas-batas disiplinnya Samsuri, 2013: 6. Mengubah paradigma PendidikanKewarganegaraan yang semula berfokus kepada program pengajaran dan transfer pengetahuan kewarganegaraan menjadi pendekatan yang menekankan sikap-sikap personal individual, moral dan perilaku sosial sebagaimana disposisi dan nilai-nilai bersama dari warga negara dalam kehidupan bersama yang menghargai hak-hak asasi manusia dan demokrasi di dunia yang penuh