Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian

konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dari uraian diatas maka dapat kita simpulkan bersama yakni kompetensi merupakan seperangkat keterampilan, nilai, ilmu, serta perilaku yang ada pada diri seseorang dan mencerminkan cara seseorang bertindak dan berperilaku sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. c. Pengertian Kompetensi Guru Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto dan Dwi Siswoyo 2011 syarat sebagai seorang pendidik antara lain: 1 mempunyai perasaan terpanggil sebagai tugas suci, 2 mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik, 3 mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya. Menurut Marselus 2011:17 kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, akibat dari pendidikan maupun pelatihan atau pengalaman belajar informal tertentu yang didapat sehingga menyebabkan seseorang dapat melaksanakan tugas tertentu dengan hasil yang memuaskan. Muhibibinsyah 2007:143 kompetensi professional guru merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Untuk konteks Indonesia dewasa ini telah dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan No 14 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. d. Landasan Yuridis Kompetensi Guru Payung yuridis kompetensi guru yang dikaitkan dengan program sertifikasi guru bertitik tolak dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 40 ayat 2 UU No 20 Tahun 2003 menjelaskan, bahwa pendidik guru berkewajiban : Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dialogis. Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan member teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Kemudian kompetensi guru dituangkan secara jelas dalam UU No 14 Tahun 2005. Hal-hal yang bersifat teknis dan penjabarannya dapat diperhatikan melalui PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang dimaksudkan dalam UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah berkenaan dengan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Kompetensi ini juga secara tegas digambarkan dalam PP No 19 Tahun 2005. Kemudian standar tersebut dipertegas dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. e. Karakteristik Tanggung Jawab dan Kompetensi Guru Tuntutan profesionalisme guru dimungkinkan mengalami perbedaan, karena perbedaan lingkungan sosial kultural dari setiap institusi sekolah. Goble menjelaskan bahwa perubahan peranan guru menuntut perubahan definisi fungsi sekolah. Beberapa karakteristik tanggung jawab guru yang berhubungan dengan kompetensi guru, yaitu: 1. Tanggung jawab dan kompetensi guru Guru adalah refleksi dari sebagian manusia yang memiliki tugas dan fungsi sebagai tenaga pendidik. Seorang guru profesional harus memenuhi persyaratan sebagai manusia, bertanggung jawab dalam bidang kependidikan. Guru selaku pendidik memiliki kewajiban untuk mentransformasi dan mewariskan nilai-nilai dan norma-norma kepada generasi berikutnya. Transformasi tersebut menjadi Proses konservasi nilai-nilai, bahkan melalui Proses pendidikan diupayakan terciptanya nilai-nilai baru yang sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. 2. Tanggung jawab moral Setiap guru profesional berkewajiban menghayati dan mengamalkan Pancasila. Implementasinya, guru harus memiliki kompetensi dalam bentuk kemampuan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa yang tertuang dalam Pancasila

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PATI TAHUN 2009 2010

0 14 106

KOMPETENSI GURU DAN KESIAPAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA DIKLAT AKUNTANSI PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS AKUNTANSI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2006 2007

1 9 114

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI SESUAI KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI Implementasi Pembelajaran Akuntansi Sesuai Kurikulum 2013 Pada Guru-Guru SMK Program Keahlian Akuntansi Di Kota Klaten.

0 2 15

Hubungan motivasi belajar, persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa survei pada 7 SMK program keahlian akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 160

Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 159

Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PATI TAHUN 2009/2010.

0 0 3

POTRET LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DENGAN DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 1 NGAWI.

2 4 292

PENGARUH MINAT BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK YAPEMDA 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 247

EVALUASI KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUD

0 0 12