Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi; (2) hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2016 di 7 SMK Program Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2015/2016 di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian yang berjumlah 366 siswa diambil sampel sebanyak 207 siswa dengan teknik Disproportionate Stratified
Random Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan teknik
korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi (Spearman’s rho = 0,321 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,000); (2) ada hubungan bekerja
dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi (Spearman’s rho = 0,677 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,000).
(2)
ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHER’S COMPETENCE , WORKING INTEREST AND STUDENT’S COMPETENCE OF ACCOUNTING STUDY PROGRAM
OF VOCATIONAL HIGH SCHOOLS IN SLEMAN REGENCY YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi Sanata Dharma University
2016
This research aimes to discover: (1) the correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools; (2) the correlation between working interest and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools.
It was a descriptive research and conducted from April to May 2016 in 7 Vocational High Schools in Accounting Study Program in the academic year of 2015/2016 in Sleman Regency, Yogyakarta. The population were 366 students and the samples were 207 students and taken by Disproportionate Stratified Random Sampling. The data were collected by questionnares and analyzed by the Spearman Correlation test.
The research results indicate that (1) there is correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,321 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000); (2) there is correlation between working interest and the student’s
competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,677 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000).
(3)
i
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Vinna Pratiwi NIM 121334032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
(4)
(5)
(6)
iv
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan bagi :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menjadi pegangan hidupku
Ibunda tercinta (Alm) Ambrosia Desy Anggrainy Sandjaja
Papa, Budhe Chatarina Suwarni, kakak sepupu Lani, sahabat setia Albertus Bima, dan teman-teman mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2012 yang selalu
memberikan semangat dan dorongan positif
Almamater tercinta,
Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
(7)
v
MOTTO
“Selesaikanlah apa yang sudah kamu mulai”
(8)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Agustus 2016
Penulis
(9)
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vinna Pratiwi
Nomor Mahasiswa: 121334032
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA. Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 Agustus 2016 Yang menyatakan
(10)
viii ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi; (2) hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2016 di 7 SMK Program Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2015/2016 di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian yang berjumlah 366 siswa diambil sampel sebanyak 207 siswa dengan teknik
Disproportionate Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan dengan
kuesioner dan dianalisis dengan teknik korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi (Spearman’s rho = 0,321 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,000); (2) ada hubungan minat
bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi (Spearman’s rho = 0,677 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,000).
(11)
ix ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHER’S COMPETENCE , WORKING INTEREST AND STUDENT’S COMPETENCE OF ACCOUNTING STUDY PROGRAM
OF VOCATIONAL HIGH SCHOOLS IN SLEMAN REGENCY YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi Sanata Dharma University
2016
This research aimes to discover: (1) the correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools; (2) the correlation between working interest and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools.
It was a descriptive research and conducted from April to May 2016 in 7 Vocational High Schools in Accounting Study Program in the academic year of 2015/2016 in Sleman Regency, Yogyakarta. The population were 366 students and the samples were 207 students and taken by Disproportionate Stratified Random Sampling. The data were collected by questionnares and analyzed by the Spearman Correlation test.
The research results indicate that (1) there is correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,321 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000); (2) there is correlation between working interest and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,677 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000).
(12)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul: “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Di Kabupaten Sleman Yogyakarta”.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memnuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta, serta selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 3. Segenap dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
(13)
xi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan, dukungan, dan bantuan selama proses menempuh pendidikan.
4. Mbak Aris yang telah memberikan bantuan dan informasi selama proses menempuh pendidikan.
5. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan banyak bantuan dan informasi.
6. Papa (Bpk Benvin Suparno), Budhe (Chatarina Suwarni), kakak sepupu (Theresia Lani) yang selalu memberikan doa, dukungan positif, dan semangat kepada penulis.
7. Sahabat dan kekasihku Albertus Bima Sulistya yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada penulis.
8. Teman-teman satu kelompok penelitian: Wasri Kristiani Gulo dan Maria Sarwi Mitayani yang selalu telah berjuang dan bekerja sama dengan baik.
9. Sahabat dan teman seperjuangan: Marsella Astuti, Tiodoris Sidauruk, Restituta Endra Svera, Birgitta Orlies, Cahyaning Apsari, Maria Palma Permatasari. 10. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2012 yang saling membantu, memberikan semangat, serta saling bekerja sama dengan baik selama ini.
11. Para siswa kelas XI SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan
(14)
xii
demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 30 Agustus 2016 Penulis
(15)
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian... 5
BAB II: KAJIAN TEORI ... 7
A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 7
1. Persepsi Siswa ... 7
2. Kompetensi Guru ... 8
B. Minat Bekerja ... 9
C. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 12
1. Pengertian Kompetensi Siswa ... 12
(16)
xiv
C. Kerangka Berpikir ... 14
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 14
2. Hubungan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 15
D. Hipotesis ... 16
BAB III: METODE PENELITIAN ... 17
A. Jenis Penelitian ... 17
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 18
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel... 18
E. Operasionalisasi Variabel ... 20
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 25
G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 26
1. Pengujian Validitas ... 26
2. Pengujian Reliabilitas ... 33
H. Teknik Analisis Data ... 35
1. Analisis Deskriptif ... 35
2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 36
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Deskripsi Data... 39
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 41
1. Pengujian Normalitas... 41
C. Pengujian Hipotesis ... 43
1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 43
2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 45
D. Pembahasan ... 46
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 46 2. Hubungan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK
(17)
xv
Program Keahlian Akuntansi ... 49
BAB V: PENUTUP ... 53
A. Kesimpulan ... 53
B. Keterbatasan ... 53
C. Saran... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
(18)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Proporsi Pengambilan Sampel ... 20
Tabel 3.2 Indikator Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 22
Tabel 3.3 Indikator Minat Bekerja ... 23
Tabel 3.4 Indikator Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 24
Tabel 3.5 Skor Item-item Pernyataan Kuesioner ... 25
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 27
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 28
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Minat Bekerja ... 29
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Minat Bekerja ... 30
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kompetensi Siswa Program Keahlian Akuntansi ... 31
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Kompetensi Siswa Program Keahlian Akuntansi ... 32
Tabel 3.12 Tabel PAP Tipe II ... 36
Tabel 3.13 Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan ... 38
Tabel 4.1 Responden Penelitian ... 39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 40
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Minat Bekerja ... 40
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 41
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 42
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi... 42
(19)
xvii
Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi ... 44 Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa
(20)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ... 56
LAMPIRAN II Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64
LAMPIRAN III Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 70
LAMPIRAN IV Data Induk Penelitian ... 78
LAMPIRAN V Hasil Pengujian Normalitas ... 105
LAMPIRAN VI Hasil Pengujian Korelasi Spearman ... 109
LAMPIRAN VII Mean, Modus, Median ... 111
LAMPIRAN VIII Perhitungan PAP II ... 112
LAMPIRAN IX r tabel... 115
LAMPIRAN X Surat Izin Penelitian ... 116
LAMPIRAN XI Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian... 119
(21)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan elemen penting terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan, manusia belajar banyak hal sehingga diharapkan memiliki keterampilan untuk menghadapi masa depan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik atau siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Calon peserta didik dapat menempuh pendidikan melalui pendidikan formal maupun pendidikan informal. Sebagian besar calon peserta didik memilih pendidikan formal, salah satunya dengan memilih untuk belajar di sekolah menengah.
Indonesia memiliki dua jenis sekolah menengah, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Antar dua institusi pendidikan tersebut terdapat perbedaan kompetensi pada lulusannya. Lulusan SMK lebih disiapkan untuk terjun langsung pada dunia kerja dibandingkan lulusan SMA. Pendidikan di SMA didesain untuk mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan pembekalan
hardskill kepada siswanya sangat sedikit. Berbeda dengan pendidikan di SMK
yang siswanya dituntut memiliki hardskill pada bidang keahlian tertentu. SMK dapat menghasilkan lulusan yang
(22)
berkualitas dari segi keterampilan kerja, maka tidak aneh bila dunia kerja lebih memprioritaskan mengambil lulusan SMK dibanding lulusan SMA.
Tujuan Khusus Pendidikan di SMK dalam Kurikulum 2004, 1 (Depdiknas, 2004: 7) antara lain: menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; serta menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
Bila ditinjau dari tujuan tersebut, lulusan SMK memang dididik untuk siap bekerja. Namun jika kita lihat kondisi lulusan SMK saat ini ternyata banyak siswa yang belum siap menghadapi dunia kerja. Bahkan tak sedikit lulusan SMK yang bingung menentukan tujuannya setelah lulus. Selama menempuh pendidikan, siswa juga diberikan praktik kerja lapangan tetapi hal itu belum bisa meyakinkan siswa untuk siap bekerja di bidang yang digelutinya. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi siswa tidak siap bekerja setelah lulus SMK antara lain: (1) motivasi belajar siswa yang masih kurang, (2) minat bekerja yang belum dimiliki oleh siswa, (3) kurangnya ketersediaan fasilitas, (4) kompetensi guru yang belum memenuhi kriteria. Faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat kompetensi siswa sehingga siswa belum memenuhi kelayakan untuk bekerja.
(23)
Perhatian utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar-menagajar. Pada hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak. Pihak tersebut adalah siswa dan guru. Guru memiliki peranan penting dalam proses pendidikan. Oleh sebab itu, tingginya kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi guru. Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi guru berperan aktif dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan kompetensi yang dimiliki, guru akan mampu membawa dunia pendidikan yang menghasilkan manusia yang produktif dan kompetitif.
Siswa merupakan subjek dari kegiatan pembelajaran, maka siswa memiliki persepsi atau pandangan atas kompetensi yang dimiliki guru. Apabila siswa memiliki persepsi yang baik atas kompetensi gurunya maka hal tersebut akan menimbulkan rasa bangga. Perasaan bangga siswa terhadap guru akan menimbulkan rasa senang belajar, antusias, dan siswa tidak merasa bosan terhadap pembelajaran di sekolah, sehingga siswa dapat mencapai kompetensi yang tinggi dalam proses pembelajaran tersebut.
Penyediaan sumber daya manusia yang unggul dapat dimulai sejak seseorang belajar di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
(24)
memiliki peran penting dalam penyiapan lulusan sebagai tenaga kerja yang siap pakai sesuai dengan bidang dan jenjang pendidikannya. Di samping itu sekolah juga berperan dalam mempersiapkan siswa untuk mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Harapan tersebut ternyata belum dapat terpenuhi sebagaimana mestinya, tingkat keterampilan dan kepribadian yang dimiliki para lulusan ternyata masih lemah dalam menghadapi tantangan kehidupan yang ada.
Sekolah Menegah Kejuruan membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Ketika siswa memilih untuk mengenyam pendidikan di SMK, ada siswa yang sudah memiliki rancangan masa depannya bahwa setelah lulus SMK siswa akan langsung bekerja dan ada juga siswa yang belum memiliki pemikiran akan dunia kerja. Selama proses pembelajaran, siswa memperoleh pandangan mengenai dunia kerja sehingga dapat memunculkan perasaan ketertarikan siswa terhadap dunia kerja. Perasaan ketertarikan yang muncul pada siswa merupakan minat untuk bekerja. Minat diduga dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa pada bidang keahliannya, maka siswa akan terdorong untuk mencapai kompetensinya secara maksimal.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA”.
(25)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah persepsi siswa tentang kompetensi guru berhubungan dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi?
2. Apakah minat bekerja berhubungan dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan penelitian untuk menyediakan bukti tentang:
1. Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
2. Hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penyusunan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Penulis
(26)
Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi terhadap kesiapan siswa yang akan memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian Akuntansi. 2. Bagi Guru
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan tambahan bagi guru-guru di SMK untuk mempersiapkan para siswanya secara lebih matang.
3. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini mampu memotivasi para siswa SMK untuk mempersiapkan secara lebih matang keterampilan-keterampilan sesuai dengan bidang keahliannya.
4. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini mampu memberi informasi bagi pihak sekolah mengenai kesiapan siswa SMK dalam memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan di SMK.
5. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan tambahan informasi bagi para mahasiswa yang membutuhkan.
(27)
7 BAB II KAJIAN TEORI
A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru 1. Persepsi Siswa
Pada dasarnya persepsi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Jadi, persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia (Desmita, 2009: 118).
Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu: (1) seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap stimulus; (2) penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata, atau menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna; (3) penafsiran adalah proses penerjemahkan atau menginterpretasikan informasi atau stimulus ke dalam bentuk tingkah laku sebagai respons (Desmita, 2009: 120).
Hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak. Berbagai pihak tersebut antara lain subjek yang memberi disebut pendidik, sedangkan subjek yang menerima disebut peserta didik. Istilah peserta didik pada pendidikan formal di sekolah jenjang dasar dan
(28)
menegah dikenal dengan nama anak didik atau siswa. Siswa merupakan subjek yang menerima apa yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui pendidikan (Setyawan, 2014: 21).
2. Kompetensi Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (UU Nomor 14 Tahun 2005).
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
1) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
(29)
2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. 4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
5) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Jadi, persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah proses ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasi kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat mengajar (Setyawan, 2014: 21).
B. Minat Bekerja
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain. Penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri merupakan dasar dari arti minat tersebut. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat (Slameto, 2010: 180).
Minat menurut JP Chaplin dalam Dictionary of Psychology yang dikutip oleh Efriyani Djuwita (2003), minat adalah sebuah perasaan yang menilai suatu
(30)
aktivitas, pekerjaan atau objek berharga atau berarti bagi dirinya. Menurut Greenleaf dalam bukunya Occupations, A Basic Source for Counselor yang dikutip oleh Efriyani Djuwita (2003), mengatakan bahwa minat merupakan motivasi yang kuat dalam bekerja. Karena itu, dalam memilih pekerjaan seseorang harus memperhatikan faktor minatnya agar merasa tahan banting dalam menghadapi pekerjaan.
Macam-macam minat menurut Dewa Ketut (2008: 46), adalah: (1)
Expressed Interest (minat yang diekspresikan), yaitu minat yang diungkapkan
dengan kata-kata tertentu atau diekspresikan melalui pernyataan yang menunjuk seseorang lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal lain; (2) Manifest
Interest (minat yang diwujudkan), yaitu minat yang diwujudkan dengan
tindakan, perbuatan, dan ikut serta berperan aktif dalam aktivitas tertentu; (3)
Inventoried Interest (minat yang diinventarisasikan), yaitu minat yang dapat
diukur dan dinilai melalui kegiatan menjawab sejumlah pernyataan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.
Menurut Slameto (2010: 54) ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu
1) Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu (intern), yang meliputi:
a) Faktor biologis, meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran, dan penglihatan. b) Faktor psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi, serta
perhatian ingatan berpikir.
(31)
2) Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor ekstern, yang meliputi:
a) Faktor keluarga b) Faktor sekolah c) Faktor masyarakat
Menurut Djaali (2012: 132) faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut:
1) Faktor dari dalam yang terdiri dari: a) Kesehatan
b) Motivasi c) Cara belajar
2) Faktor dari luar yang terdiri dari: a) Keluarga
b) Sekolah c) Masyarakat
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat bekerja pada siswa SMK adalah: motivasi belajar, pengalaman praktek, bimbingan vokasional, kondisi ekonomi keluarga, prestasi belajar, informasi pekerjaan, ekspektasi masuk dunia kerja, pengetahuan, tingkat inteligensi, bakat, minat terhadap profesi, sikap dan perilaku, kepribadian, keadaan fisik, penampilan diri, temperamen, keterampilan, kreativitas, kemandirian, dan kedisiplinan.
(32)
C. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi 1. Pengertian Kompetensi Siswa
Pembelajaran berfungsi mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik dan juga kemampuan yang dimilikinya. Pengembangan kemampuan tersebut menyangkut segi pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, teori, prosedur atau meta kognitif (berpikir), sedangkan keterampilan dapat berupa keterampilan halus (soft skill) dan keterampilan kasar (hard skill). Materi bagi pengembangan kemampuan-kemampuan tersebut bersangkutan dengan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kemampuan seseorang dalam menerapkan atau menggunakan pengetahuan yang dikuasainya dalam sesuatu bidang kehidupan disebut sebagai kecakapan atau keterampilan. Penguasaan kecakapan atau keterampilan-keterampilan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Konsep kompetensi dikembangkan dengan menunjukkan kecakapan atau keterampilan kerja.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Siswa diarahkan agar memperoleh kompetensi yang ada. Tingkat pemahaman siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh kompetensi. Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir dan bertindak yang dihasilkan dari
(33)
aktifitas belajar. Dari hal tersebut, siswa diharapkan mampu menunjukkan kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya. (Syaodih, 2012:183-184)
2. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Standar Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian Keuangan Kompetensi Keahlian Akuntansi. (Permendikbud, 2009: 504-507)
a) Dasar Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi:
1) Menerapkan prinsip profesional bekerja 2) Melaksanakan komunikasi bisnis
3) Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)
b) Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi:
1) Mengelola dokumen transaksi 2) Memproses dokumen dana kas kecil 3) Memproses dokumen dana kas di bank 4) Memproses entri jurnal
5) Memproses buku besar 6) Mengelola kartu piutang 7) Mengelola kartu persediaan
(34)
8) Mengelola kartu aktiva tetap 9) Mengelola kartu utang
10) Menyajikan laporan harga pokok produk 11) Menyusun laporan keuangan
12) Menyiapkan surat pemberitahuan pajak
13) Mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet 14) Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi
D. Kerangka Berpikir
Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir dan bertindak yang dihasilkan dari aktifitas belajar.
1. Hubungan persepsi siswa tentang kompatensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Persepsi siswa adalah proses ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasi kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat mengajar. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi guru tercermin saat melakukan tugas keprofesionalan.
(35)
Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah suatu pandangan siswa terhadap pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyampaikan ilmu dan keterampilan serta mendidik siswa sesuai bidang keahliannya. Persepsi siswa tentang kompetensi guru berhubungan dengan tingkat kompetensi siswa yang dalam konteks penelitian ini adalah kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Hal ini disebabkan karena persepsi siswa yang baik terhadap kompetensi guru akan menimbulkan rasa nyaman dan senang belajar pada diri siswa, sehingga siswa dapat memperoleh kompetensinya secara optimal.
2. Hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain. Penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri merupakan dasar dari arti minat tersebut. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar terhadap bidang keahlian yang digeluti oleh siswa SMK yang dalam konteks penelitian ini adalah siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Selama proses pembelajaran dapat memunculkan perasaan ketertarikan siswa SMK terhadap dunia kerja. Hal tersebut mampu menumbuhkan minat bekerja yang tinggi dalam diri siswa SMK pada bidang keahliannya. Minat bekerja berhubungan dengan tingkat kompetensi siswa SMK karena minat bekerja dapat memberikan dorongan kepada siswa untuk memperoleh
(36)
kompetensi secara maksimal. Siswa diharapkan mampu menunjukkan kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya.
E. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK
(37)
17 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yang digunakan adalah metode survei. Dalam penelitian ini dimaksud untuk memperoleh informasi tentang persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat kerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Non Muhammadiyah Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang memiliki Program Studi Keahlian Akuntansi, antara lain: SMK Negeri 1 Depok Sleman, SMK Negeri 1 Tempel Sleman, SMK “17” Seyegan Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Yapemda Sleman, dan SMK Hamong Putera 1 Pakem Sleman.
2. Waktu Penelitian
(38)
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman, SMK Negeri 1 Tempel Sleman, SMK “17” Seyegan Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Yapemda Sleman, dan SMK Hamong Putera 1 Pakem Sleman. Peneliti memilih siswa SMK kelas XI Program Keahlian Akuntansi. Alasan peneliti memilih siswa SMK kelas XI Program Keahlian Akuntansi karena siswa kelas X belum mendapatkan kompetensi akuntansi yang cukup sedangkan kelas XII sedang difokuskan untuk menghadapi ujian nasional.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru, minat kerja, dan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Depok Sleman, SMK Negeri 1 Tempel Sleman, SMK “17” Seyegan Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Yapemda
(39)
Sleman, dan SMK Hamong Putera 1 Pakem Sleman. Menurut data Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman tahun 2015/2016 terdapat 366 siswa kelas XI yang tersebar di SMK tersebut.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012: 81). Oleh karena keterbatasan waktu, maka peneliti tidak mungkin melakukan penelitian pada semua populasi, tetapi peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi, peneliti menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan:
Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi
E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi).
Dalam penelitian ini, ditentukan nilai kritis sebesar 5% Jadi jumlah sampel yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/bataskesalahan (e) 5% dari populasi (N) tersebut adalah :
� = + . , 2 = ,9 = 9 , Apabila dibulatkan menjadi 191 siswa
(40)
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional
Random Sampling dengan modifikasi atau dengan istilah lain disebut
Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila
populasi mempunyai unsur yang tidak homogen dan berstrata tetapi kurang proporsional. Modifikasi yang dilakukan yaitu kelompok populasi yang terlalu sedikit diambil seluruhnya menjadi sampel. Dalam teknik ini anggota populasi yang akan diambil sebagai sampel sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan mampu menunjukkan kerepresentatifan sampel yang diambil.
Pengambilan sampel pada setiap sekolah secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Proporsi Pengambilan Sampel Setiap Sekolah
Keterangan Nama Sekolah Jml SMK N 1 Depok SMK N 1 Tempel SMK 17 Seyegan SMK YPKK 1 Sleman SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda Sleman SMK Hamong Putera 1 Sleman Jumlah
Siswa 94 96 18 57 37 56 8 366
Jml
siswa/366 x 191
49,05 50,09 - 29,74 19,30 29,22 - Jumlah
Sampel 50 51 18 30 20 30 8 207
E. Operasionalisasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat kerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian
(41)
Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Persepsi siswa adalah proses ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasi kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat mengajar. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain. Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir dan bertindak yang dihasilkan dari aktifitas belajar.
(42)
Tabel 3.2
Indikator Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Dimensi Indikator Nomor Pernyataan
Positif Negatif a. Merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran.
1) Merencanakan pembelajaran
3,24 4
2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
1,2,5,14,1 8,19,21,23
7,13,15,20 , 22, 26 3) Mengevaluasi hasil
pembelajaran
8,9,25
b. Meningkatkan dan mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
27,28
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
1) Bertindak objektif 2) Tidak diskriminatif
16
17
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-udangan, hukum, dan kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.
1) Menjunjung tinggi peraturan dan kode etik guru
6, 11 12
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
(43)
Tabel 3.3
Indikator Minat Bekerja
Dimensi Indikator Nomor Pernyataan
Positif Negatif
Jasmani
Keadaan fisik Kesehatan tubuh 1 Penampilan
diri
Postur dan penampilan 2 Temperamen Kondisi emosional
seseorang
3
Akademis
Motivasi belajar
Dorongan untuk belajar 4 Tingkat
intelegensi
Tingkat kecerdasan siswa
5 Pengetahuan Wawasan tentang
pekerjaan 6 Pengalaman praktik Kemampuan dalam mengaplikasikan teori-teori. 7
Prestasi belajar Hasil belajar yang dicapai
8
Perilaku
Kemandirian Kebiasaan melakukan suatu kegiatan tanpa bantuan orang lain.
9
Kedisiplinan Keteraturan dalam belajar dan berlatih.
10 Nilai perilaku Standar perilaku
seseorang seperti kejujuran, keterbukaan, dan kerjasama.
11
Sikap Perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu hal.
12 Kepribadian Karakteristik diri seperti
percaya diri, patuh, mudah bersosialisasi.
13
Kemampuan
Bakat Potensi siswa dalam suatu bidang pekerjaan.
14 Keterampilan Kemampuan melakukan
sesuatu dengan cepat, akurat, dan efisien.
15
Kreativitas Kemampuan memunculkan dan mengembangkan gagasan baru dalam suatu pekerjaan.
(44)
Pendorong
Minat Minat terhadap suatu bidang pekerjaan atau profesi
17
Ekspektasi masuk dunia kerja
Sesuatu yang ingin dicapai saat sudah bekerja.
21
Pendukung
Bimbingan vokasional
Bantuan tentang jenis dan karakteristik pekerjaan.
18
Informasi pekerjaan
Banyak sedikitnya akses pekerjaan. 19 Kondisi ekonomi keluarga Terpenuhinya biaya pendidikan dan latihan-latihan.
20
Tabel 3.4
Indikator Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Dimensi Indikator
Nomor Pernyataan Positif Negatif Dasar
Kompetensi Kejuruan
a. Menerapkan prinsip profesional pekerja b. Melaksanakan komunikasi bisnis c. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)
1,2,5 3,4
7 6
Kompetensi Kejuruan
d. Mengelola dokumen transaksi e. Memproses dokumen dana kas kecil f. Memproses dokumen dana kas di bank g. Memproses entri jurnal
h. Memproses buku besar i. Mengelola kartu piutang j. Mengelola kartu persediaan k. Mengelola kartu aktiva tetap l. Mengelola kartu utang
m. Menyajikan laporan harga pokok produk n. Menyusun laporan keuangan
o. Menyiapkan surat pemberitahuan pajak p. Mengoperasikan paket program pengolah angka
q. Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi 8,9 10,11 12 13 14 15 16 17 18 20 21,22 24 25 26 19 23
(45)
Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang tertuang dalam item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. (Sugiyono, 2012:93)
Tabel 3.5
Skor Item-item Pernyataan Kuesioner
Jawaban Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Melalui teknik ini, responden diberikan seperangkat pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis. Jenis kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan alternatif jawaban “Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju”.
(46)
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat kerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Pertanyaan dijawab oleh responden dengan memilih (√) pada alternatif jawaban yang tersedia.
G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Instrumen dikatakan valid jika mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur serta dapat mengungkapkan data dari varibel yang diteliti secara tepat.
Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan menghitung nilai korelasi setiap item istrumen dengan skor total. Teknik pengujian validitas item instrumen dilakukan berdasarkan rumus korelasi product moment sebagai berikut (Siregar 2013:48):
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
ƩX = Jumlah skor dalam sebaran X ƩY = Jumlah skor dalam sebaran Y
(47)
ƩXY = Jumlah hasil kali antara X dan Y N = Banyaknya sampel yang diuji coba
Ketentuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu item pada instrumen sebagai berikut: jika nilai-nilai corrected item-total correlation atau dengan nama lain rhitung setiap item lebih besar dari nilai rtabel = 0,361,
maka item pada instrumen dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai
corrected item-total correlation atau rhitung setiap item lebih kecil dari nilai
rtabel = 0,361, maka item pada instrumen dapat dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan dengan responden sebanyak 30 siswa. Berdasarkan responden tersebut, maka rtabel dapat dicari sebagai berikut df
= n – 2 = 30 – 2 = 28 dengan taraf signifikansi = 5% diketahui bahwa rtabel
= 0,361. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas instrumen penelitian ini.
a. Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas I
Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
1 0,361 0,663 Valid
2 0,361 0,571 Valid
3 0,361 0,569 Valid
4 0,361 0,576 Valid
5 0,361 0,418 Valid
6 0,361 0,393 Valid
7 0,361 0,325 Tidak Valid
8 0,361 0,576 Valid
9 0,361 0,428 Valid
10 0,361 0,435 Valid
11 0,361 0,475 Valid
12 0,361 0,412 Valid
(48)
14 0,361 0,501 Valid
15 0,361 0,428 Valid
16 0,361 0,792 Valid
17 0,361 0,609 Valid
18 0,361 0,602 Valid
19 0,361 0,493 Valid
20 0,361 0,529 Valid
21 0,361 0,478 Valid
22 0,361 0,470 Valid
23 0,361 0,536 Valid
24 0,361 0,538 Valid
25 0,361 0,518 Valid
26 0,361 0,266 Tidak Valid
27 0,361 0,585 Valid
28 0,361 0,652 Valid
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengujian validitas 28 item, terdapat item yang tidak valid yaitu item 7 dan 26. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Dari hasil
pengujian diketahui terdapat dua item yang tidak valid yang selanjutnya dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan pengujian ulang menggunakan SPSS.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas II
Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
1 0,361 0,645 Valid
2 0,361 0,560 Valid
3 0,361 0,567 Valid
4 0,361 0,590 Valid
5 0,361 0,493 Valid
6 0,361 0,380 Valid
8 0,361 0,590 Valid
9 0,361 0,434 Valid
10 0,361 0,449 Valid
11 0,361 0,460 Valid
(49)
13 0,361 0,574 Valid
14 0,361 0,522 Valid
15 0,361 0,434 Valid
16 0,361 0,788 Valid
17 0,361 0,608 Valid
18 0,361 0,599 Valid
19 0,361 0,492 Valid
20 0,361 0,556 Valid
21 0,361 0,487 Valid
22 0,361 0,456 Valid
23 0,361 0,518 Valid
24 0,361 0,537 Valid
25 0,361 0,539 Valid
27 0,361 0,572 Valid
28 0,361 0,647 Valid
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan
rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel
sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa 26 item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item
dikatakan valid.
b. Variabel minat bekerja
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas I Variabel Minat Bekerja
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
1 0,361 0,372 Valid
2 0,361 0,468 Valid
3 0,361 0,381 Valid
4 0,361 0,373 Valid
5 0,361 0,534 Valid
6 0,361 0,542 Valid
7 0,361 0,616 Valid
8 0,361 0,574 Valid
9 0,361 0,473 Valid
(50)
11 0,361 0,423 Valid
12 0,361 0,435 Valid
13 0,361 0,504 Valid
14 0,361 0,544 Valid
15 0,361 0,441 Valid
16 0,361 0,261 Tidak Valid
17 0,361 0,579 Valid
18 0,361 0,489 Valid
19 0,361 0,273 Tidak Valid
20 0,361 0,677 Valid
21 0,361 0,484 Valid
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengujian validitas 21 item, terdapat item yang tidak valid yaitu item 16 dan 19. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Dari hasil
pengujian diketahui terdapat dua item yang tidak valid yang selanjutnya dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan pengujian ulang.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas II Variabel Minat Bekerja
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
1 0,361 0,404 Valid
2 0,361 0,504 Valid
3 0,361 0,419 Valid
4 0,361 0,386 Valid
5 0,361 0,521 Valid
6 0,361 0,527 Valid
7 0,361 0,609 Valid
8 0,361 0,572 Valid
9 0,361 0,510 Valid
10 0,361 0,625 Valid
11 0,361 0,393 Valid
12 0,361 0,470 Valid
13 0,361 0,491 Valid
14 0,361 0,519 Valid
15 0,361 0,412 Valid
(51)
18 0,361 0,472 Valid
20 0,361 0,674 Valid
21 0,361 0,404 Valid
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.
Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar
0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa 19 item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item dikatakan
valid.
c. Variabel kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Tabel 3.10
Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kompetensi Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
1 0,361 0,517 Valid
2 0,361 0,445 Valid
3 0,361 0,541 Valid
4 0,361 0,418 Valid
5 0,361 0,481 Valid
6 0,361 0,016 Tidak Valid
7 0,361 0,693 Valid
8 0,361 0,503 Valid
9 0,361 0,418 Valid
10 0,361 0,505 Valid
11 0,361 0,662 Valid
12 0,361 0,684 Valid
13 0,361 0,675 Valid
14 0,361 0,652 Valid
15 0,361 0,717 Valid
16 0,361 0,693 Valid
17 0,361 0,781 Valid
18 0,361 0,668 Valid
19 0,361 0,032 Tidak Valid
20 0,361 0,503 Valid
(52)
22 0,361 0,588 Valid
23 0,361 0,027 Tidak Valid
24 0,361 0,472 Valid
25 0,361 0,589 Valid
26 0,361 0,541 Valid
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengujian validitas 26 item, terdapat item yang tidak valid yaitu item 6, 19, dan 23. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Dari hasil
pengujian diketahui terdapat tiga item yang tidak valid yang selanjutnya dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan pengujian ulang.
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas II Variabel Kompetensi Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
1 0,361 0,535 Valid
2 0,361 0,444 Valid
3 0,361 0,527 Valid
4 0,361 0,421 Valid
5 0,361 0,468 Valid
7 0,361 0,689 Valid
8 0,361 0,564 Valid
9 0,361 0,421 Valid
10 0,361 0,516 Valid
11 0,361 0,699 Valid
12 0,361 0,719 Valid
13 0,361 0,685 Valid
14 0,361 0,676 Valid
15 0,361 0,703 Valid
16 0,361 0,689 Valid
17 0,361 0,770 Valid
18 0,361 0,657 Valid
20 0,361 0,564 Valid
21 0,361 0,665 Valid
(53)
24 0,361 0,471 Valid
25 0,361 0,557 Valid
26 0,361 0,527 Valid
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.
Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar
0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa 23 item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item dikatakan
valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013: 55).
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik Alpha
Cronbach karena jawaban yang diberikan responden dalam penelitian ini
adalah jawaban yang berbentuk skala. Menentukan besarnya Alpha
Cronbach dilakukan dengan bantuan SPSS.
Tolak ukur Alpha Cronbach atau ri sebesar 0,6. Artinya sebuah
instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas (r11) atau Alpha Cronbach > 0,6. Sedangkan jika r11 atau Alpha Cronbach < 0,6
maka instrumen penelitian tersebut dikatkan tidak reliabel (Siregar 2013: 57). Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Crobach sebagai berikut:
(54)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan Ʃσt2 = jumlah varian butir
σt2 = varian total
Hasil pengujian reliabilitas variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK sebagai berikut: a) Varibel persepsi siswa tentang kompetensi guru
Berdasarkan pengujian reliabilitas awal yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,919 yang artinya lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah reliabel. Dengan data yang sama setelah dua item yang tidak valid dihilangkan menghasilkan nilai Alpha
Cronbach yaitu 0,921 yang artinya lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah reliabel.
b) Varibel minat bekerja
Berdasarkan pengujian reliabilitas pertama yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,875 yang artinya lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item minat bekerja adalah reliabel. Dengan data yang sama, pada pengujian kedua setelah dua item yang tidak valid dihilangkan menghasilkan nilai Alpha
(55)
Cronbach yaitu 0,877 yang artinya lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat
dikatakan bahwa item minat bekerja adalah reliabel.
c) Variabel kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Berdasarkan pengujian reliabilitas pertama yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,911 yang artinya lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah reliabel. Dengan data yang sama, pada pengujian kedua setelah tiga item yang tidak valid dihilangkan menghasilkan nilai Alpha Cronbach yaitu 0,932 yang artinya lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan bahwa item kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel (Siregar, 2013: 100). Uji staristik deskriptif bertujan untuk menguji hipotesis dari peneliti yang bersifat deskriptif. Hasil kuesioner dideskripsikan dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Menurut Masidjo (1995: 150), Penilaian Acuan Patokan adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu hasil yang seharusnya dicapai oleh siswa.
(56)
Tabel 3.12 Tabel PAP Tipe II Tingkat
Penguasaan Kompetensi
Nilai Huruf Kategori
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 65% C Cukup
46% - 55% D Rendah
Dibawah 46% E Sangat Rendah
Sumber: Masidjo, (1995: 153)
2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji normalitas bivariat (chisquare) dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai R square mendekati 1 ( ≥ 0,8 ) maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai R square menjauhi 1 ( ≤ 0,8 ) maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS.
b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan 1) Rumusan Hipotesis
a) Hipotesis Pertama
Ho1 = Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi
guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
(57)
Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru
dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
b) Hipotesis Kedua
Ho2 = Tidak ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa
SMK Program Keahlian Akuntansi.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan analisis korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut (Siregar, 2013: 380) :
Keterangan:
rs = Koefisien korelasi rank Spearman
di = Selisih setiap rank
n = Banyaknya pasangan data
Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi (rs) =
(-1 ≤ 0 ≤ 1).
Kriteria arah hubungan koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta
(58)
menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Berikut ini adalah tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar (2013: 251) :
Tabel 3.13
Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,00 Sangat Kuat 3) Penarikan Kesimpulan
Ketentuan dalam penarikan kesimpulan adalah sebagai berikut: (a) jika nilai sig.(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha1 diterima, artinya ada
hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Sebaliknya, jika nilai sig.(2-tailed) > α = 0,05 maka Ha1 ditolak, artinya tidak
ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
(b) jika nilai sig.(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha2 diterima, artinya ada
hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Sebaliknya, jika nilai sig.(2-tailed) > α = 0,05 maka Ha2 ditolak, artinya tidak ada hubungan minat bekerja dengan
(59)
39 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2016. Pada awalnya, lokasi penelitian dilaksanakan di seluruh SMK non Muhammadiyah yang memiliki program keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman yang berjumlah 10 sekolah. Namun tiga sekolah memberikan respon negatif yaitu SMK Negeri 1 Godean, SMK YPKK 2 Sleman, dan SMK Sanjaya Pakem, sehingga penelitian dilaksanakan di tujuh sekolah.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah mendapatkan kompetensi akuntansi. Penelitian dilakukan pada 207 sampel. Kuesioner diberikan sebanyak subjek dan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Berikut ini adalah tabel tentang responden masing-masing sekolah.
Tabel 4.1 Responden Penelitian
No. Nama Sekolah Jumlah Responden
1 SMK Negeri 1 Depok 50
2 SMK Negeri 1 Tempel 51
3 SMK “17” Seyegan 18
4 SMK YPKK 1 Sleman 30
5 SMK YPKK 3 Sleman 20
6 SMK Yapemda Sleman 30
7 SMK Hamong Putera 1 8
(60)
Deskripsi data untuk masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 119 – 140 14 7% Sangat Baik
2 102 – 118 107 52% Baik
3 91 – 101 63 30% Cukup
4 80 – 90 20 10% Tidak Baik
5 28 – 79 3 1% Sangat Tidak Baik
Jumlah 207 100%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah baik dengan presentase sebesar 52% atau sebanyak 107 siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata (mean) = 103,45; modus = 111; median = 103,00; standar deviasi = 10,701. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah baik.
2. Minat Bekerja
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Minat Bekerja
No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 89 – 105 4 2% Sangat Tinggi
2 76 – 88 78 38% Tinggi
3 68 – 75 96 46% Cukup
4 60 – 67 25 12% Rendah
5 21 – 59 4 2% Sangat Rendah
Jumlah 207 100%
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa minat bekerja pada siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah cukup tinggi dengan presentase sebesar 46% atau sebanyak 96 siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata
(61)
(mean) = 74,42; modus = 74; median = 74,00; standar deviasi = 6,918. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum minat bekerja termasuk kategori cukup tinggi.
3. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 110 – 130 4 2% Sangat Tinggi
2 95 – 109 53 26% Tinggi
3 84 – 94 78 38% Cukup
4 74 – 83 61 29% Rendah
5 26 – 73 11 5% Sangat Rendah
Jumlah 207 100%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kompetensi siswa SMK pada Program Keahlian Akuntansi adalah cukup tinggi dengan presentase sebesar 38% atau sebanyak 78 siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata (mean) = 88,51; modus = 102; median = 87,00; standar deviasi = 9,691. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi termasuk kategori cukup tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bivariat dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010: 408). Pengujian normalitas bivariat menggunakan bantuan SPSS. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas:
(62)
a. Pengujian normalitas variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare Equatio
n
Model Summary Parameter Estimates R
Square
F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,538 238,998 1 205 ,000 ,037 ,014 The independent variable is Mahalanobis Distance.
Tabel 4.5 menunjukkan nilai R square = 0,538. Nilai R square tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah tidak normal.
b. Pengujian normalitas variabel minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,682 439,227 1 205 ,000 ,033 ,018
(63)
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Tabel 4.6 menunjukkan nilai R square = 0,682. Nilai R square tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama a. Rumusan Hipotesis
Ho1 = Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru
dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi b. Pengujian Hipotesis
(64)
Tabel 4.7
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Correlations
Persepsi_sis wa
Kompetensi_ siswa
Spearman's rho
Persepsi_siswa
Correlation Coefficient
1,000 ,321**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 207 207
Kompetensi_siswa
Correlation Coefficient
,321** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 207 207
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.7 tampak bahwa nilai Correlation Coefficient (Spearman’s rho) = 0,321. Nilai tersebut menunjukkan bahwa arah hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah positif kategori lemah. Artinya, semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru, maka semakin baik tingkat kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Nilai sig.(2-tailed) pada tabel 4.7 menunjukkan nilai sebesar 0,000. Hal tersebut berarti hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah signifikan. Nilai sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05 yang artinya Ha1
diterima atau Ho1 ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
(65)
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntasi dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
2. Pengujian Hipotesis Kedua a. Rumusan Hipotesis
Ho2 = Tidak ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi
Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi b. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.8
Hasil Uji Korelasi Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Correlations
Minat_bekerja Kompetensi _siswa
Spearman's rho
Minat_bekerja
Correlation Coefficient
1,000 ,677**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 207 207
Kompetensi_siswa
Correlation Coefficient
,677** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 207 207
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.8 tampak bahwa nilai Correlation Coefficient (Spearman’s rho) = 0,677. Nilai tersebut menunjukkan bahwa arah hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian
(66)
Akuntansi adalah positif kategori kuat. Artinya, semakin tinggi minat bekerja, maka semakin tinggi tingkat kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Nilai sig.(2-tailed) pada tabel 4.8 menunjukkan nilai sebesar 0,000. Hal tersebut berarti hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah signifikan. Nilai sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05, artinya Ha2 diterima atau Ho2 ditolak.
Dengan demikian dapa ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
D. Pembahasan
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas diketahui bahwa ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Hubungan tersebut merupakan positif dan signifikan. Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi guru menunjukkan sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi guru baik (107 responden atau 52%).
Sebagian besar siswa sudah memiliki persepsi bahwa guru yang mengajar dan mendidik mereka memiliki kompetensi yang baik. Namun tidak semua siswa beranggapan bahwa semua guru memiliki kompetensi yang sama baiknya. Ada siswa yang berpersepsi bahwa beberapa guru di
(67)
sekolah mereka pernah menunjukkan atau memiliki kompetensi keguruan yang masih kurang baik. Ada siswa yang beranggapan bahwa ada guru tertentu yang bersikap kurang baik saat sedang melakukan proses pembelajaran di kelas, misalnya bersikap pilih kasih atau tidak adil. Hal tersebut tentu dapat mengurangi penilaian siswa terhadap guru. Dari temuan tersebut, guru dianjurkan untuk terus meningkatkan serta memaksimalkan kompetensi-kompetensi keguruannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Artinya bahwa baik burukya persepsi siswa tentang kompetensi guru menentukan tinggi rendahnya kompetensi yang diperoleh siswa. Hubungan yang positif mempunyai arti semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru semakin tinggi tingkat kompetensi siswa. Sebaliknya, semakin buruk persepsi siswa tentang kompetensi guru semakin rendah tingkat kompetensi siswa. Hasil uji korelasi yang signifikan mempunyai arti bahwa hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan ke dalam populasi penelitian.
Bila dilihat hasil deskripsi data kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kompetensi akuntansi yang cukup tinggi (78 responden atau 38%). Kemampuan seseorang dalam menerapkan atau menggunakan pengetahuan yang dikuasainya dalam sesuatu bidang kehidupan disebut sebagai kecakapan atau keterampilan. Penguasaan kecakapan atau
(68)
keterampilan-keterampilan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Konsep kompetensi dikembangkan dengan menunjukkan kecakapan atau keterampilan kerja. Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir dan bertindak yang dihasilkan dari aktifitas belajar. Dari hal tersebut, siswa diharapkan mampu menunjukkan kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya. (Syaodih, 2012:183-184)
Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia (Desmita, 2009: 118). Stimulus (rangsangan) yang diterima oleh siswa merupakan interaksi siswa dengan guru saat proses pembelajaran di kelas. Bila persepsi yang dimiliki siswa bersifat positif terhadap guru maka akan menimbulkan perasaan suka atau senang serta bangga. Kemudian perasaan tersebut akan menimbulkan dampak pada diri siswa sehingga merasa bersemangat dan termotivasi untuk mengerahkan segala usaha agar dapat memperoleh kompetensi secara maksimal.
(69)
2. Hubungan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Hubungan tersebut merupakan positif dan signifikan. Pada deskripsi data minat bekerja menunjukkan hasil yang cukup tinggi dengan persentase 46% atau sebanyak 96 responden. Deskripsi data kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kompetensi akuntansi yang cukup tinggi (78 responden atau 38%). Pada dasarnya, saat seseorang menentukan pilihannya pasti terdapat alasan atas pilihan tersebut. Begitu pula saat siswa memilih untuk menempuh pendidikan di SMK dan memilih program kejuruan Akuntansi. Siswa tersebut memiliki alasan yang beraneka ragam, antara lain karena pilihan orang tua, tidak ada biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus dari sekolah menengah, dan ada siswa yang benar-benar menginginkan menempuh pendidikan di SMK dengan mengambil jurusan Akuntansi.
Dalam satu kelas terdapat berbagai macam siswa dengan segala motivasinya. Ada siswa yang sudah niat dan sudah mempunyai rancangan bahwa setelah ia lulus nanti, ia akan langsung bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Ada juga siswa yang terpaksa dan sebenarnya tidak memilih mengambil jurusan Akuntansi di SMK. Namun SMK tetap pada tujuannya yaitu membimbing dan membekali siswa dengan pengetahuan serta
(70)
keterampilan sesuai bidang keahliannya, sehingga bila siswa telah lulus nanti akan siap terjun ke dunia kerja.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain (Slameto, 2010: 180). Selama proses pendidikan, siswa akan memiliki rasa ketertarikan terhadap suatu bidang pekerjaan. Rasa ketertarikan tersebut merupakan minat untuk bekerja setelah siswa lulus nanti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat bekerja yang ada pada siswa SMK Program Keahlian Akuntansi dikatakan cukup tinggi. Temuan berikut mempunyai arti bahwa belum semua siswa memiliki minat bekerja, maka pihak sekolah perlu memberikan kompetensi-kompetensi untuk kepentingan bekerja serta memberikan bimbingan karir terhadap pengenalan dunia kerja pada siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Artinya bahwa tinggi rendahnya minat bekerja menentukan tinggi rendahnya kompetensi yang diperoleh siswa. Hubungan yang positif mempunyai arti semakin tinggi minat bekerja semakin tinggi tingkat kompetensi siswa. Sebaliknya, semakin rendah minat bekerja semakin rendah tingkat kompetensi siswa. Hasil uji korelasi yang signifikan mempunyai arti bahwa hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan ke dalam populasi penelitian.
Tinggi rendahnya minat bekerja berhubungan dengan tingkat kompetensi siswa SMK yang dalam konteks penelitian ini adalah kompetensi siswa
(71)
SMK Program Keahlian Akuntansi. Macam-macam minat menurut Dewa Ketut (2008: 46), adalah: (1) Expressed Interest (minat yang diekspresikan), yaitu minat yang diungkapkan dengan kata-kata tertentu atau diekspresikan melalui pernyataan yang menunjuk seseorang lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal lain; (2) Manifest Interest (minat yang diwujudkan), yaitu minat yang diwujudkan dengan tindakan, perbuatan, dan ikut serta berperan aktif dalam aktivitas tertentu; (3) Inventoried Interest (minat yang diinventarisasikan), yaitu minat yang dapat diukur dan dinilai melalui kegiatan menjawab sejumlah pernyataan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.
Dari teori di atas, siswa yang telah memiliki minat akan berusaha mewujudkannya dengan cara bersikap rajin serta aktif dalam mengikuti aktivitas pembelajaran di kelas. Hal ini didorong oleh minat siswa yang ingin bekerja sesuai dengan kompetensi yang telah diperolehnya. Selama proses pendidikan, siswa dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan program keahlian yang telah diambil, misalnya program keahlian akuntansi.
Siswa diberikan ilmu-ilmu serta keterampilan yang berhubungan dengan bidang Akuntansi. Siswa-siswa SMK diarahkan dan dipersiapkan agar setelah lulus bisa langsung bekerja. Proses pembelajaran tersebut mampu memunculkan perasaan tertarik serta keinginan pada suatu bidang pekerjaan. Dari perasaan dan keinginan itu akan membuat siswa berusaha untuk mendapatkan kompetensi secara maksimal.
(72)
52 BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Ada hubungan persepsi siswa tentang persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Hasil ini ditunjukkan dari nilai koefisien korelasi (Spearman’s rho) = 0,321 dan nilai probabilitas (nilai sig.(2-tailed)) = 0,000 < α = 0,05).
2. Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Hasil ini ditunjukkan dari nilai koefisien korelasi (Spearman’s rho) = 0,677 dan nilai probabilitas (nilai sig.(2-tailed)) = 0,000
< α = 0,05).
B. Keterbatasan
Penulis menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian, antara lain:
1. Penulis tidak dapat mengendalikan kesungguhan responden dalam menjawab kuesioner, dikarenakan situasi sekolah yang kurang mendukung jalannya penelitian dan juga penulis yang kurang mengetahui lebih jauh mengenai keadaan diri maupun kompetensi responden. Apabila ternyata
(73)
responden tidak menjawab berdasarkan kondisi sebenarnya, maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang objektif.
2. Adanya keterbatasan waktu, dana, dan tenaga untuk mengambil sampel sesuai lokasi yang telah ditargetkan.
C. Saran
1. Sejalan dengan analisis deskriptif terkait persepsi siswa tentang kompetensi guru, peneliti menyarankan kepada guru untuk memaksimalkan kompetensi-kompetensi keguruan.
2. Sejalan dengan analisis deskriptif terkait minat bekerja, peneliti menemukan bahwa siswa SMK tidak banyak yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan belum semua siswa SMK memiliki minat bekerja. Dari hal tersebut, sekolah perlu memberikan kompetensi-kompetensi yang sesuai untuk kepentingan bekerja.
3. Bagi guru dan pihak sekolah, sebaiknya memperhatikan minat kerja siswa. Sekolah perlu memberikan bimbingan karir mengenai gambaran dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya.
4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan penelitian tentang persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat bekerja pada siswa SMK dengan menambahkan lebih banyak variabel-variabel yang terkait, serta mengembangkan lebih banyak butir-butir pertanyaan pada setiap variabel tersebut kemudian dikaitkan dengan kompetensi-kompetensi yang diperoleh siswa SMK sesuai bidang keahliannya.
(74)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaplin J.P., 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas, 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djuwita, Efriyani. 2003. Memilih dan Mencari Kerja Sesuai Dengan Bakat dan
Kepribadian. Jakarta: Kawan Pustaka.
Masidjo. Ign. 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Permendikbud, nomor 28. 2009. Standar Kompetensi Kejuruan.
Setyawan, Aan. 2014. Analisis Kompetensi Guru Akuntansi yang Bersertifikasi
Berdasarkan Persepsi Siswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Prenada Media Grup.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi, Dewa Ketut. 1993. Analisis Inventori Minat Dan Kepribadian. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukmadinata, Syaodih, dkk. 2012. Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.
(75)
LAMPIRAN I
KUESIONER
PENELITIAN
(1)
123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
LAMPIRAN XII
DOKUMENTASI
PENELITIAN
(4)
125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI