Uraian Pendekatan Kritis dan Konseptual
                                                                                pada tahun 2010. Ini menunjukkan ada peningkatan kuantitas peserta sebanyak 79. Selanjutnya  Suparwa  2010  mengkaji  materi  struktur  dan  permasalahannya  dalam
pembelajaran  Bahasa  Indonesia  bagi  Penutur  Asing  menyimpulkan  bahwa  dalam pembelajaran  BIPA  pemanfaatan  pendekatan  komunikatif  hendaknya  memenuhi
kebutuhan  keterampilan  berbahasa,  tata  bahasa,  pelafalan,  dan  budaya  sehingga pelajaran  struktur  tidak  hanya  berupa  pengetahuan  tetapi  lebih  kepada  pemakaian
dalam  teks  dan  konteks.    Kajian  yang  dilakukan  oleh  Suparwa  2010  yang merupakan  ketua  TPM  dalam  penelitian  ini  baru  mengkaji  tentang  pembelajaran
struktur  bahasa.  Oleh  karena  itu  penelitian  hibah  pekerti  ini  berusaha  untuk mengembangkan  kajian  beliau  sampai  akhirnya  menghasilhan  bahan  ajar  yang
kontekstual. Sementara  itu  Hadisaputra  dan  Adnyani  2012  mengkaji  pengaruh  budaya
Bali  dalam  kemampuan  berbicara  mahasiswa  pebelajar  bahasa  asing  di  Bali. Meskipun  hasil  penelitian  didasarkan  pada  kemampuan  pebelajar  mahasiswa  yang
berasal  dari  Bali  dalam  belajar  bahasa  asing  dan  pengaruh  budaya  Bali  dalam kemampuan berbicara mereka, hasil penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam
penelitian  hibah  Pekerti  yang  sedang  disusun.  Dalam  pembelajaran  bahasa  asing, pemahaman  terhadap  komunikasi  antar  budaya  merupakan  sesuatu  yang  tidak  bisa
dipisahkan.  Adnyani  2011  juga  mengkaji  pengenalan  budaya  sasaran  dalam pembelajaran  bahasa  asing  melalui  film  dan  diskusi.  Hasil-hasil  penelitian  yang
dilakukan  baik  oleh  TPP  dan  TPM  sebelumnya  yang  telah  diuraikan  sebelumnya memiliki  kontribusi  dalam  penelitian  ini  baik  dalam  pengajaran  BIPA  maupun
budaya dalam pembelajaran bahasa. Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan  sebelumnya,  pada  tahun  2014
yang  merupakan  hasil  tahun  pertama  dari  penelitian  PEKERTI  ini,  Adnyani,  dkk telah mengembangkan buku ajar BIPA kontesktual berbasis budaya lokal Bali. Buku
ajar  yang  dilengkapi  dengan  CD  pembelajaran  ini  terdiri  dari  11  unit  denga  topik- topik yang dicantumkan dalam buku ajar, yaitu salamperkenalan, asal Saya Berasal
dari  Bali,  angka,  berbelanja,  warna    Warna  Bajuku  Hijau,  anggota  tubuh  dan
deskripsi  diri,  benda-benda  di  sekitar  kita,  waktu  dan  kegiatan  sehari-hari,  arah  dan lokasi, hobikegemaran Saya Suka Berenang, dan binatang kesayangan.
Aspek-aspek  budaya  Bali  yang  dicantumkan  dalam  buku  ajar  disesuaikan dengan  topik-topik  pembelajaran.  Aspek-aspek  tersebut  adalah  1  Cara  berkenalan
dan  berkenalan  dalam  budaya  Bali  serta  basa-  basi  dalam  Budaya  Bali,  2  Cara berkendara  dan  lalu  lintas  di  Bali,  3  Makna  dibalik  angka,  angka-angka  yang
dianggap  sakral  dalam  Budaya  Bali,  4  Tradisi  menawar  dalam  budaya  Bali,  5 Makna warna-warna tertentu dalam budaya Bali, 5 Dalam Budaya Bali, orang yang
lebih muda tidak boleh menyentuh bagian-bagian tubuh tertentu orang yang lebih tua misalnya,  kepala,  6  Privasi  dalam  budaya  Bali?  Dalam  keluarga  Bali  hampir  tidak
ada privasi karena setiap anggota keluarga bisa keluar masuk setiap ruangan yang ada di rumah, 7 Kegiatan sehari-hari orang Bali, 8 Konsep arah dalam Budaya Bali, dan
9  Apa  yang  dilakukan  orang  Bali  ketika  berkumpul,  10  binatang-binatang  yang dianggap suci di Bali.