77 yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Menurut Saifudin Azwar 2008: 107-
109 deskripsi data penelitian dapat digunakan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing variabel penelitian yaitu dengan
menetapkan kriteria kategori yang didasari oleh suatu asumsi bahwa nilai subjek dalam populasi terdistribusi secara normal sehingga dapat
dibuat nilai teoritis yang terdistribusi menurut model normal.
a. Deskripsi Data Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar diukur dengan menggunakan skala konsentrasi belajar yang dikembangkan dengan menggunakan empat pilihan
jawaban. Skala ini memiliki jumlah pernyataan sebanyak 21 butir dengan skor jawaban tertinggi adalah 4 serta skor jawaban terendah
adalah 1, sehingga kemungkinan deskripsi penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Deskripsi Penilaian Data Konsentrasi Belajar
Variabel Jumlah
item Statistik
Hipotetik Empirik
Konsentrasi Belajar
21 Skor minimum
21 45
Skor maksimum
84 74
Mean 52,5
64,3 Sdt. Deviation
10,5 4,8
78 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui berdasarkan data
hipotetik skor tertinggi ideal untuk skala konsentrasi belajar sebesar 84, skor terendah yaitu 21, skor rata-rata konsentrasi belajar sebesar 52,5 dan
standar deviasinya sebesar 10,5, sedangkan berdasarkan data empirik diperoleh skor terendah konsentrasi belajar sebesar 45, skor tertinggi
konsentrasi belajar sebesar 74, skor rata-rata konsentrasi belajar sebesar 64,3 dan skor standar deviasi konsentrasi belajar sebesar 4,8. Adapun
distribusi frekuensi kategorisasi konsentrasi belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Konsentrasi Belajar
No. Kategori
Rentang Skor Frekuensi
Presentase
1 Rendah
N ≤ 62
32 30
2 Sedang
62 ≥ N ≤ 67
45 42
3 Tinggi
N ≥ 67
31 28
Total 108 siswa
100 Jika disajikan dalam diagram dapat dilihat pada gambar berikut ini.
79 Gambar 1. Grafik Konsentrasi Belajar
Berdasarkan grafik di atas, tingkat konsentrasi belajar pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang yang memiliki kategori konsentrasi
belajar rendah yaitu sebanyak 31 siswa dengan presentase 28, pada kategori sedang yang mendominasi jumlahnya yaitu sebanyak 45 siswa
dengan presentase 42, sedangkan pada kategori tinggi sejumlah 32 siswa dengan presentase 30. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siswa kelas
VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang ini memiliki tingkat konsentrasi belajar yang sedang.
1 Deskripsi Aspek Pemusatan Pikiran
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek pemusatan pikiran. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari
perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Rendah Sedang
Tinggi 28
42 30
Konsentrasi Belajar
80 Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Pemusatan Pikiran
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Rendah
N ≤ 12
28 26
2 Sedang
12 ≥ N ≤ 14
60 55
3 Tinggi
N ≥ 14
20 19
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 28 siswa
yang memiliki kemampuan pemusatan pikiran dalam kategori yang rendah dengan presentase 26 yang memiliki kategori sedang yakni ada 60 siswa
55, sedangkan yang memiliki kemampuan pemusatan pikiran dalam kategori tinggi yakni 20 siswa 19. Hasil keseluruhan dari data penelitian
yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan pemusatan pikiran berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Kemampuan Pemusatan Pikiran
RENDAH SEDANG
TINGGI 26
55
19
Kemampuan Pemusatan Pikiran
81
2 Deskripsi Aspek Motivasi
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek motivasi. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori
adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Motivasi
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Rendah
N ≤ 19
25 23
2 Sedang
19 ≥ N ≤ 21
71 66
3 Tinggi
N ≥ 21
12 11
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 25 siswa
yang memiliki motivasi dalam konsentrasi belajar dalam kategori yang rendah dengan presentase 23 yang memiliki kategori sedang yakni
ada 71 siswa 66, sedangkan yang memiliki motivasi dalam kategori tinggi yakni 12 siswa 11. Hasil keseluruhan dari data penelitian yang
diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi dalam konsentrasi belajar berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
82 Gambar 3. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Motivasi
3 Deskripsi Aspek Kesiapan Belajar
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek kesiapan belajar. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari
perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Kesiapan Belajar
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Rendah
N ≤ 19
24 22
2 Sedang
19 ≥ N ≤ 21
65 60
3 Tinggi
N ≥ 21
19 18
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 24 siswa
yang memiliki kesiapan belajar dalam kategori yang rendah dengan presentase 22 yang memiliki kategori sedang yakni ada 65 siswa
dengan presentase 60, sedangkan yang memiliki kesiapan belajar dalam kategori tinggi yakni 19 siswa dengan presentase 18. Hasil
RENDAH SEDANG
TINGGI 23
66 11
Motivasi
83 keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat kesiapan belajar berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 4. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Kesiapan Belajar
4 Deskripsi Aspek Perasaan Tertekan
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek perasaan tertekan dalam konsentrasi belajar. Adapun distribusi frekuensi
yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Perasaan Tertekan
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Rendah
N ≤ 11
26 24
2 Sedang
11 ≥ N ≤ 13
51 47
3 Tinggi
N ≥ 13
31 29
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 26 siswa
yang memiliki perasaan tertekan dalam konsentrasi belajar dalam
RENDAH SEDANG
TINGGI 22
60
18
Kesiapan Belajar
84 kategori yang rendah berjumlah 26 siswa dengan presentase 24 yang
memiliki kategori sedang yakni berjumlah 51 siswa dengan presentase 47, sedangkan yang memiliki perasaan tertekan dalam kategori
tinggi yakni 31 siswa dengan presentase 29. Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
perasaan tertekan dalam konsentrasi belajar berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 5. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Perasaan
Tertekan b.
Deskripsi Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri siswa kelas VII diukur dengan menggunakan skala penyesuaian diri yang dikembangkan dengan menggunakan skala
yang memiliki jumlah pernyataan sebanyak 25 butir dengan skor jawaban tertinggi adalah 4 serta skor jawaban terendah adalah 1,
sehingga kemungkinan deskripsi penilaian adalah sebagai berikut:
RENDAH SEDANG
TINGGI 24
47 29
Perasaan Tertekan
85 Tabel 13. Deskripsi Penilaian Data Penyesuaian Diri
Variabel Jumlah
item Statistik
Hipotetik Empirik
Penyesuaian Diri
25 Skor minimum
25 65
Skor maksimum
100 98
Mean 62,5
80,5 Sdt. Deviation
12,5 6,7
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui berdasarkan data hipotetik skor tertinggi ideal untuk skala penyesuaian diri sebesar 100
dan skor terendah yaitu 25, skor rata-rata penyesuaian diri sebesar 62,5 sedangkan standar deviasinya sebesar 12,5. Berdasarkan data empirik
diperoleh skor terendah penyesuaian diri sebesar 65, skor tertinggi penyesuaian diri sebesar 98, skor rata-rata penyesuaian diri sebesar 80,5
dan skor standar deviasi penyesuaian diri sebesar 6,7. Adapun distribusi frekuensi kategorisasi penyesuaian diri yang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
86 Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Penyesuaian Diri
No. Kategori
Rentang Skor Frekuensi
Presentase
1 Rendah
N ≤ 77
30 28
2 Sedang
77 ≥ N ≤ 83
46 42
3 Tinggi
N ≥ 83
32 30
Total 108 siswa
100 Jika disajikan dalam diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 6. Grafik Penyesuaian Diri Berdasarkan grafik di atas, tingkat penyesuaian diri pada siswa
kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang yang memiliki kategori penyesuaian diri rendah yaitu 30 siswa dengan presentase 28, pada
kategori sedang yang mendominasi jumlahnya yaitu sebesar 46 dengan presentase 42 sedangkan pada kategori tinggi sejumlah 32 siswa dengan
presentase 30. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siswa kelas VII di
Rendah Sedang
Tinggi 28
42 30
Penyesuaian Diri
87 SMP Negeri 1 Ciawigebang ini memiliki tingkat penyesuaian diri yang
sedang.
1 Deskripsi Aspek Penyesuaian Diri terhadap Guru
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek penyesuaian diri terhadap guru. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari
perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Penyesuaian Diri terhadap Guru
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Rendah
N ≤ 18
17 23
2 Sedang
18 ≥ N ≤ 21
64 59
3 Tinggi
N ≥ 21
27 25
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 17 siswa
yang memiliki penyesuaian diri terhadap guru dalam kategori yang rendah dengan presentase 23 yang memiliki kategori sedang yakni
ada 64 siswa dengan presentase 59, sedangkan yang memiliki penyesuaian diri terhadap guru dalam kategori tinggi yakni 27 siswa
dengan presentase 25. Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penyesuaian diri
terhadap guru berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di berikut ini:
88 Gambar 7. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Penyesuaian Diri
terhadap Guru
2 Deskripsi Aspek Penyesuaian Diri terhadap Mata Pelajaran
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek penyesuaian diri terhadap mata pelajaran. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh
dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut: Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Penyesuaian Diri terhadap
Mata Pelajaran
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Rendah
N ≤ 18
27 25
2 Sedang
18 ≥ N ≤ 20
53 49
3 Tinggi
N ≥ 20
28 26
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 27 siswa
yang memiliki penyesuaian diri terhadap mata pelajaran dalam kategori yang rendah dengan presentase 25 yang memiliki kategori
RENDAH SEDANG
TINGGI 23
59
25
Penyesuaian Diri terhadap Guru
89 sedang yakni ada 53 siswa dengan presentase 49, sedangkan yang
memiliki penyesuaian diri terhadap mata pelajaran dalam kategori tinggi yakni 28 siswa dengan presentase 26. Hasil keseluruhan dari
data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penyesuaian diri terhadap mata pelajaran berada dalam kategori
sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 8. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Penyesuaian Diri terhadap Mata Pelajaran
3 Deskripsi Aspek Penyesuaian Diri terhadap Teman Sebaya
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek penyesuaian diri terhadap teman sebaya. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh
dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut: Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Penyesuaian Diri terhadap
Teman Sebaya
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Render
N ≤ 21
27 25
2 Sedang
21 ≥ N ≤ 24
61 56
3 Tinggi
N ≥ 24
20 19
RENDAH SEDANG
TINGGI 25
49 26
Penyesuaian Diri terhadap Mata Pelajaran
90 4 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa
kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 27 siswa yang memiliki penyesuaian diri terhadap teman sebaya dalam kategori yang
rendah dengan presentase 25 yang memiliki kategori sedang yakni ada 61 siswa dengan presentase 56, sedangkan yang memiliki
penyesuaian diri terhadap teman sebaya dalam kategori tinggi yakni 20 siswa dengan presentase 19. Hasil keseluruhan dari data penelitian
yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penyesuaian diri terhadap teman sebaya berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat
ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Penyesuaian Diri terhadap Teman Sebaya
5 Deskripsi Aspek Penyesuaian Diri terhadap Lingkungan Fisik dan
Sosialnya
Pengelompokan kategorisasi dari hasil data aspek penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Adapun distribusi frekuensi
yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
RENDAH SEDANG
TINGGI 25
56
19
Penyesuaian Diri terhadap Teman Sebaya
91 Tabel 18. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Penyesuaian Diri terhadap
Lingkungan Fisik dan Sosialnya
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Banyak Siswa F
1 Rendah
N ≤ 19
32 30
2 Sedang
19 ≥ N ≤ 21
59 54
3 Tinggi
N ≥ 21
17 16
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 108 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ciawigebang menunjukkan 32 siswa
yang memiliki penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik dan sosialnya dalam kategori yang rendah dengan presentase 30 yang
memiliki kategori sedang yakni ada 59 siswa dengan presentase 54, sedangkan yang memiliki penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik
dan sosialnya dalam kategori tinggi yakni 17 siswa dengan presentase 16. Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik dan sosialnya berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat
ditunjukkan pada gambar berikut ini:
92 Gambar 10. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Penyesuaian Diri
terhadap Lingkungan Fisik dan Sosialnya
A. Pembahasan Hasil Penelitian