25 pendapat Slameto 2010: 87 yang menyatakan bahwa konsentrasi
sangat besar pengaruhnya terhadap belajar.
6. Indikator Konsentrasi Belajar
Menurut Slameto 2010: 87, ciri konsentrasi belajar yang dapat menimbulkan kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
1 Kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari.
2 Terganggu oleh keadaan lingkungan seperti bising, keadaan
yang sangat semrawut, cuaca buruk, dan lain-lain. 3
Pikiran yang sedang kacau karena banyak urusanmasalah- masalah.
4 Keadaan kesehatan siswa.
5 Bosan terhadap proses pembelajaran yang dilalui.
Pada penelitian ini, indikator konsentrasi belajar yang digunakan diambil berdasarkan teori dari Slameto, di antaranya adanya kurang
berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan seperti bising, keadaan yang sangat semrawut,
cuaca buruk, pikiran yang sedang kacau karena banyak urusanmasalah-masalah, keadaan kesehatan siswa dan bosan terhadap
proses pembelajaran yang dilalui.
B. Kajian tentang Penyesuaian Diri di Sekolah
1. Pengertian Penyesuaian diri
Penyesuaian diri merupakan salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit Hurlock, 1999: 213. Untuk mencapai tujuan dari
26 pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian
dengan lingkungan sosialnya. Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan lingkungannya,
sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, dan emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien
dapat dikikis habis Kartini Kartono, 2002: 56. Penyesuaian diri adalah suatu proses alamiahdan dinamis yang
bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungannya Enung Fatimah, 2008:
198. Di antara lingkungan yang dihadapi siswa di sekolah yaitu kondisi akademik, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan
pengetahuan yang harus dipelajari selama individu menempuh pendidikan. Kegiatan akademik menuntut siswa untuk berhubungan
dengan guru, siswa lain, dan materi pelajaran yang diajarkan. Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon
mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-
ketegangan, konflik-konflik, dan frustasi yang dialaminya, Schneiders dalam R. Desmita, 2008: 192.
Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut dengan istilah adjusment. Menurut Chaplin 2000: 11 Adjusment merupakan suatu
hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial. Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan
27 dan lingkungan alam sekitarnya. Penyesuaian diri merupakan proses
yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai kebutuhan-kebutuhan dalam
dirinya, ketegangan-ketegangan, frustasi, dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan dalam dirinya dengan tuntutan
atau harapan dari lingkungan di tempat ia tinggal. Menurut Bimo Walgito 2002: 52 bahwa penyesuaian diri adalah
dimana individu dapat meleburkan diri dengan keadaan sekitarnya atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan dimana diri individu sebagai apa yang diinginkan oleh individu itu sendiri sebagau apa yang diinginkan oleh individu itu
sendiri. Menurut Syamsu Yusuf 2004: 25 penyesuaian diri merupakan suatu proses yang melibatkan respon mental dan perbuatan
individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma-
norma atau tuntutan-tuntutan lingkungan dimana ia hidup. Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi
hubungan yang lebih sesuai antara individu dengan lingkungannya.
2. Bentuk-Bentuk Penyesuaian Diri