Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

54

E. Kerangka Berpikir

Konsentrasi belajar adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian pada suatu objek dan mengesampingkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan tersebut. Konsentrasi dapat berjalan secara efektif apabila seseorang mampu menikmati kegiatan belajar yang sedang dilakukan. Seseorang yang memiliki konsentrasi belajar yang baik akan lebih memahami apa yang sedang dipelajari. Aspek-aspek konsentrasi belajar adalah a pemusatan pikiran, b motivasi, c rasa kuatir, d perasaan tertekan, e gangguan pemikiran, f gangguan kepanikan, dan g kesiapan belajar. Kesiapan belajar sendiri merupakan keadaan seseorang yang sudah siap akan menerima pelajaran, sehingga individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan individu tersebut dapat memperoleh hasil berupa nilai yang memuaskan sebagai reward atas usahanya untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Dalam indikator dalam konsentrasi belajar yaitu salah satu diantaranya adanya fokus pandangan, perhatian, sambutan lisan, kemampuan menjawab, memberikan pernyataan, serta sambutan psikomotorik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya fokus pandangan serta perhatian dalam mengikuti pembelajaran di kelas di SMP Negeri 1 Ciawigebang tersebut merupakan adanya pengaruh tingkat percaya diri pada setiap individunya. Penyesuaian diri dengan teman sebaya di sekolah juga memberikan dukungan pada siswa sehingga menjadi percaya diri dalam menghadapi permasalahan yang terkait dengan belajar. Penyesuaian diri dengan pelajaran juga dapat memberikan kepercayaan diri pada siswa untuk mengikuti pelajaran dengan lebih baik. 55 Kemampuan menyesuaikan diri dan berkomunikasi dalam berbagai situasi termasuk situasi di sekolah menunjukan adanya kepercayaan diri Thursan Hakim, 2005: 5. Aspek-aspek penyesuaian diri terdiri dari, a kemampuan individu untuk bertingkah laku sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial; b kemampuan individu untuk mengendalikan emosi dan tingkah laku. Kemampuan individu untuk membentuk konsep diri dalam hal ini ditunjukkan oleh adanya penerimaan pada dirinya; c kemampuan individu untuk bertanggung jawab; d persepsi terhadap realitas individu mengubah persepsinya tentang kenyataan hidup dan menginterpretasikannya, sehingga mampu menentukan tujuan realistis sesuai dengan kemampuannya serta mampu mengenali konsekuensi dan tindakannya agar dapat menuntutn pada perilaku yang sesuai; e kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik berarti individu memiliki ekspresi emosi dan kontrol emosi yang baik dan tidak berlebihan; dan f hubungan interpersonal yang baik berkaitan dengan hakekat individu sebagai mahkluk sosial, yang sejak lahir tergantung pada orang lain. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik mampu membentuk hubungan dengan cara berkualitas dan bermanfaat. Penyesuaian diri yang baik ditunjukkan dengan guru dapat memudahkan siswa dalam mengatasi kesulitan belajar karena siswa merasa dekat untuk bertanya dan memberikan fokus pandangan ketika guru mengajar. Siswa baru SMPN 1 Ciawigebang yaitu kelas VII membutuhkan sejumlah penyesuaian diri di sekolah. Penyesuaian diri di sekolah secara positif akan berdampak 56 postif bagi konsentrasi belajar siswa. Siswa yang mampu menyesuaiakan diri dengan teman sebaya di kelas dapat lebih mudah untuk bertanya tentang suatu materi pelajaran kepada teman sebaya yang lainnya. Siswa dengan hubungan interpersonal yang baik dapat bertanya kepada guru ataupun siswa lain ketika menemui kesulitan belajar sehingga masalah belajar dapat diselesaikan. Kemampuan siswa menilai diri secara positif dapat menjadikan siswa bersangkutan lebih objektif dan rasional dalam melihat permasalahan di sekolah. Pada beberapa uraian di atas, maka disimpulkan bahwa gangguan kepanikan, gangguan pemusatan pikiran, dan kesiapan belajar dalam hal konsentrasi belajar berhubungan dengan kemampuan penyesuaian diri individu di lingkungan sekolahnya yang meliputi hubungan interpersonal, kemampuan mengekspresikan dan mengendalikan emosi, serta kemampuan individu untuk mengendalikan tingkah lakunya.

F. Pertanyaan Penelitian