Peranan Anggota Keluarga terhadap Pendidikan Anak

41 kebudayaan lain mengakibatkan sulitnya terjadi suatu perubahan. Sikap masyarakat yang selalu mengagung-agungkan tradisi setempat, takut jika melanggar tradisi, merasa kehidupannya akan selalu buruk dan didukung dengan sikap masyarakat yang tertutup akan pola pemikiran masyarakat yang selalu berpegang terhadap tradisi yang ada mengakibatkan tidak adanya ketertarikan masyarakat akan budaya lain untuk menerima perubahan sosial dalam masyarakat, sehingga hal tersebut sangat menghambat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

3. Peranan Anggota Keluarga terhadap Pendidikan Anak

Keluarga merupakan kelompok paling penting dalam kelompok masyarakat, karena keluarga terbentuk dari satu kesatuan pria dan wanita yang berhubungan untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Keluarga merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama dalam satuan masyarakat Abu Ahmadi. 2009: 104. Keluarga memiliki fungsi pokok yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Khairuddin 2002: 48-49 mengatakan fungsi-fungsi pokok keluarga adalah: a. Fungsi Biologik Dimana, keluarga sebagai tempat lahirnya anak, yang mana orang tua melahirkan anak. Dan fungsi ini dijadikan sebagai fungsi dasar dalam kelangsungan hidup anak dalam masyarakat. b. Fungsi Afeksi Hubungan sosial yang terjalin dalam keluarga menimbulkan rasa kasih 42 sayang yang melahirkan hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, dan persamaan pandangan mengenai nilai-nilai. Dasar nilai afeksi dan kasih sayang dijadikan sebagai faktor penting dalam perkembangan anak. c. Fungsi Sosialisasi Interaksi sosial yang terjadi dalam keluarga menjadikan anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam perkembangan kepribadiannya. Binti Maunah 2009: 178 menyatakan bahwa lingkungan keluarga sebagai lembaga pendidikan tertua bersifat informal, yang pertama dan utama dialami anak dan bersifat kodrati serta bertanggungjawab untuk memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Peranan anggota keluarga terhadap pendidikan anak menurut Ngalim Purwanto 1998: 82-84 adalah sebagai berikut: a. Peranan Ibu Seorang ibu memegang peranan penting terhadap anak-anaknya. Sejak dilahirkan, seorang Ibu akan memberi makan, minum, memelihara dan selalu bergaul dengan anak mereka hingga tumbuh dewasa. Pendidikan yang diberikan ibu kepada anak dijadikan sebagai pendidikan dasar. Ibu adalah pendidik bangsa. Sesuai fungsi dan tanggungjawabnya, seorang ibu memiliki peranan dalam pendidikan anak-anaknya sebagai sumber dan pemberi rasa kasih sayang, pengasuh dan pemelihara, tempat mencurahkan isi hati, pengatur kehidupan dalam rumah tangga, pembimbing hubungan pribadi, dan 43 pendidik dalam segi-segi emosional. b. Peranan Ayah Seorang ayah memiliki tugas dan tanggungjawab yang besar terhadap keluarga. Dalam pendidikan, seorang ayah memiliki peranan sebagai sumber kekuasaan dalam keluarga, sebagai penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, sebagai pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga, sebagai pelindung terhadap ancaman dari luar, dan sebagai hakim jika terjadi perselisihan dalam keluarga. c. Peranan Nenek Nenek merupakan sumber kasih sayang yang mencurahkan kasih sayang kepada cucu mereka tanpa mengharapkan imbalan. d. Peranan Pembantu Rumah Tangga Keluarga yang berkecukupan dalam sosial-ekonomi sering memiliki seorang pembantu rumah tangga. Selain mengerjakan tugas rumah tangga, biasanya pembantu rumah tangga diserahi tugas untuk mengasuh atau memelihara anak. Dalam hal ini pembantu rumah tangga, sedikit banyak turut berperan dalam pendidikan anak-anak dalam pendidikan keluarga. Dalam pendidikan, seorang anak tidak dapat terlepas dari peranan keluarga khususnya orang tua. Oleh karena orang tua yang selalu memberikan dorongan kepada anak-anak agar lebih baik. Orang tua selalu memberikan motivasi dan arahan kepada anak agar anak dapat menjadi lebih baik dalam segala hal, terutama dalam 44 pendidikannya.

B. Penelitian yang Relevan