Product Revision Pengujian Software

59 divalidasi oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D, Handaru Jati, ST, M.M, Ph.D dan Rahmatul Irfan, S.T, MT. 5 Aspek Usability McCall mendefinisikan aspek usability sebagai tingkat kesesuaian terhadap aspek operability dan training. Sub-karakteristik aspek usability tersebut dijelaskan pada tabel sebagai berikut: Tabel 7. Sub-karakteristik Aspek Usability Pressman, 2000 Subkarakteristik Penjelasan Operability “Apakah sistem membutuhkan banyak langkah untuk dijalankan? Training “Dapatkah sistem membantu pengguna baru untuk menerapkan sistem?” “Validation of a software metric confirms or rejects the correctness of a given implementation of that particular software metric regarding its specification. That is, the calculated metric values correspond to values which are expected by the metric specification” Lincke, 2007: 21. Pengujian aspek usability melalui mekanisme pengujian dilakukan oleh user baru dan menggunakan angket Computer System Usability Questionnaire yang dipublikasikan oleh J.R Lewis dalam International Journal of Human-Computer Interaction pada tahun 1995.

b. Product Revision

1 Aspek Maintanability McCall mendefinisikan aspek maintainability sebagai tingkat kesesuaian terhadap aspek conciseness, consistency, instrumentation, modularity, self- documentation dan simplicity. Sub-karakteristik aspek maintanability tersebut dijelaskan pada tabel sebagai berikut: 60 Tabel 8. Sub-karakteristik Aspek Maintanability Pressman, 2000 Subkarakteristik Penjelasan Conciseness “Apakah sistem dibangun dengan jumlah baris kode yang sederhana?” Consistency “Apakah sistem dibangun dengan desain yang konsisten?” Instrumentation “Apakah eksekusi program berjalan secara efektif?” Modularity “Apakah sistem dibangun terintegrasi secara modular?” Self-documentation “Apakah sistem dikembangkan dengan dokumentasi kode s umber yang terstruktur?” Simplicity “apakah sistem terintegrasi dengan kesederhanaan antramuka yang memudahkan pengguna?“ “Validation of a software metric confirms or rejects the correctness of a given implementation of that particular software metric regarding its specification. That is, the calculated metric values correspond to values which are expected by the metric specification” Lincke, 2007: 21. Pengujian aspek testability melalui mekanisme pengujian Black Box untuk setiap komponen atau metric fungsional yang terdapat dalam aplikasi dengan menggunakan metode kuisioner oleh pakar rekayasa perangkat lunak yang telah divalidasi oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D, Handaru Jati, ST, M.M, Ph.D dan Rahmatul Irfan, S.T, MT. 2 Aspek Flexibility McCall mendefinisikan aspek flexibility sebagai tingkat kesesuaian terhadap aspek conciseness, consistency, expandability, generality modularity, self- documentation dan simplicity. Sub-karakteristik aspek flexibility tersebut dijelaskan pada tabel sebagai berikut: Tabel 9. Sub-karakteristik Aspek Flexibility Pressman, 2000 Subkarakteristik Penjelasan Conciseness “Apakah sistem dibangun dengan jumlah baris kode yang sederhana?” Consistency “Apakah sistem dibangun dengan desain yang konsisten?” Expandability “Apakah sistem dapat dikembangkan dengan data yang lebih komplek? Generality “Apakah sistem dikembangkan dengan banyak fungsi?” Modularity “Apakah sistem dibangun terintegrasi secara modular?” Self-documentation “Apakah sistem dikembangkan dengan dokumentasi kode sumber yang terstruktur?” Simplicity “apakah sistem terintegrasi dengan kesederhanaan antramuka yang memudahkan pengguna?“ 61 “Validation of a software metric confirms or rejects the correctness of a given implementation of that particular software metric regarding its specification. That is, the calculated metric values correspond to values which are expected by the metric specification” Lincke, 2007: 21. Pengujian aspek flexibilty melalui mekanisme pengujian Black Box untuk setiap komponen atau metric fungsional yang terdapat dalam aplikasi dengan menggunakan metode kuisioner oleh pakar rekayasa perangkat lunak yang telah divalidasi oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D, Handaru Jati, ST, M.M, Ph.D dan Rahmatul Irfan, S.T, MT. 3 Aspek Testability McCall mendefinisikan aspek testability sebagai tingkat kesesuaian terhadap aspek audiability, instrumentation, modularity, self-documentation dan simplicity. Sub-karakteristik aspek usability tersebut dijelaskan pada tabel sebagai berikut: Tabel 10. Sub-karakteristik Aspek Testability Pressman, 2000 Subkarakteristik Penjelasan Auditability “Apakah sistem dibangun dengan jumlah baris kode yang sederhana?” Instrumentation “Apakah eksekusi program berjalan secara efektif?” Modularity “Apakah sistem dibangun terintegrasi secara modular?” Self-documentation “Apakah sistem dikembangkan dengan dokumentasi kode sumber yang terstruktur?” Simplicity “apakah sistem terintegrasi dengan kesederhanaan antramuka yang memudahkan pengguna?“ “Validation of a software metric confirms or rejects the correctness of a given implementation of that particular software metric regarding its specification. That is, the calculated metric values correspond to values which are expected by the metric specification” Lincke, 2007: 21. Pengujian aspek testability melalui mekanisme pengujian Black Box untuk setiap komponen atau metric fungsional yang terdapat dalam aplikasi dengan menggunakan metode kuisioner oleh pakar rekayasa perangkat lunak yang telah divalidasi oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D, Handaru Jati, ST, M.M, Ph.D dan Rahmatul Irfan, S.T, MT. 62

c. Product Transition