17 dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah
laku atau prestasi testee.
a. Fungsi Tes
Secara Umum, ada dua macam fungsi tes dalam penerapannya, yaitu: 1 Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik.
2 Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran dengan cara melalui tes dapat diketahui seberapa jauh program pengajaran yang telah
ditentukan.
b. Penggolongan Tes
Sebagai alat pengukur atau evaluasi, tes dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan dilihat dari segi pandangan dan alasan penggolongan tes
dilakukan yaitu:
1 Penggolongan Tes Berdasarkan Fungsinya Sebagai Alat Pengukur PerkembanganKemajuan Belajar Peserta Didik.
a Tes S eleksi sering dikenal dengan istilah “ujian ringan” atau “ujian masuk”.
Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes digunakan untuk memilih calon yang mengikuti tes.
b Tes Awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan
pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran
diberikan kepada peserta didik. Karena itu, maka butir-butir soal dibuat dengan kategori mudah.
c Tes Akhir sering dikenal dengan post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong
18 penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta
didik. d Tes Diagnostik dalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat
jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dengan diketahuinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi
oleh peserta didik itu, maka lebih lanjut akan dapat ditemukan upaya berupa pengobatan yang tepat. Tes Diagnostik bertujuan untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan “Apakah peserta didik sudah dapat menguasai pengetahuan yang merupakan dasar atau landasan untuk dapat menerima
pengetahuan selanjutnya?”. e Tes Formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh manakah peserta didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu yang tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”.
f Tes Sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan
satuan program pengajaran selesai diberikan. Di sekolah, tes ini dikenal dengan istilah Ulangan Umum atau EBTA Evaluasi Belajar Tahap Akhir di
mana hasilnya digunakan untuk mengisi rapor atau mengisi ijazah STTB. Tes Sumatif dilaksanakan secara tertulis agar semua siswa memeroleh soal
yang sama. Butir-butir soal yang dikemukakan dalam Tes Sumatif ini pada umumnya juga lebih sulit atau lebih berat daripada butir-butir soal Tes
Formatif.
19
2 Penggolongan Tes Berdasarkan Aspek Psikis Yang Ingin Diungkap.
Ditinjau dari segi aspek kejiwaan yang diugkap, tes dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:
a Tes Intelegensi, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
b Tes Kemampuan, yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimilik oleh testee.
c Tes Sikap, yakni salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respons
tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.
d Tes Kepribadian, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriah yang
sering dikenal dengan isitilah pencapaian atau tingkat pencapaian prestasi belajar.
e Tes Hasil Belajar yang sering dikenal dengan isitlah pencapaian. Yakni, tes yang biasa digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi
belajar.
c. Penggolongan Lain-lain