29
c. Tahapan-Tahapan dalam Pembelajran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk. Trianto, 2010: 66-67, terdapat enam langkah utama dalam penerapan pembelajaran kooperatif. Langkah-
langkah tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif.
Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1 Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing
kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengarjakan tugas
mereka. Fase-5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Fase-6 Memberikan
penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
d. Macam-Macam Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa macam variasi yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, antara lain: 1
Student Team Achievement Division STAD, 2 Jigsaw, 3 Teams- Games-Tournaments TGT, 4 Group Investigation GI, 5 Rotating
Trio Exchange.
30
1 Student Team Achievement Division STAD
Metode pembelajaran STAD diawali dengan penyampaian materi dari guru, kemudian siswa yang sebelumnya telah disusun
ke dalam kelompok kecil terdiri atas 4-6 siswa dengan anggota kelompok yang bersifat heterogen diarahkan oleh guru untuk
melakukan kegiatan diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok masing-masing kelompok berdiskusi tentang materi pembelajaran
dan tugas yang telah disiapkan oleh guru, setelah itu setiap anggota kelompok mengumpulkan hasil diskusi kelompok kepada
guru. Selain tugas kelompok, setiap siswa akan diberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman masing-masing tanpa adanya
bantuan dari orang lain. Untuk memotivasi kelompok dalam kegiatan pembelajaran juga diberikan penghargaan kelompok yang
diberikan kepada kelompok dengan keriteria dan pencapaian skor tertentu Isjoni, 2012: 74-77.
2 Tim Ahli Jigsaw
Metode pembelajaran Jigsaw terdiri atas tahapan-tahapan berikut. Keseluruhan peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil
beranggotakan 5-6 orang. Masing-masing kelompok mendapatkan materi pelajaran dari guru dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi
menjadi beberapa sub-bab. Masing masing anggota kelompok mempelajari tentang sub-bab yang ditugaskan. Anggota kelompok
dari kelompok lain yang membahas sub-bab yang sama dikumpulkan ke dalam kelompok-kelompok ahli untuk dapat saling
berdiskusi. Setelah diskusi kelompok ahli dirasa cukup, selanjutnya
31 masing-masing anggota tim ahli kembali ke kelompok awal dan
bertugas mengajar teman-temannya. Setelah selesai dengan diskusi kelompok asal, kemudian siswa dikenakan tugas berupa
mengerjakan tes individu Trianto, 2010: 73-74.
3 Teams-Games-Tournaments TGT
Penerapan metode
pembelajaran Teams-Games-
Tournaments melalui beberapa tahapan, yaitu diawali dengan presentasi guru sama dengan STAD, kemudian pembagian
kelompok yang terdiri atas 5-6 orang. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan
guru dikerjakan bersama-sama melalui diskusi kelompok. Untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai
pelajaran, maka diadakan permainan akademik. Permainan akademik dilakukan dengan membagi masing-masing anggota
kelompok ke dalam meja-meja turnamen. Siswa dikelompokkan ke dalam meja turnamen secara homogen, dengan tujuan
kemampuan setiap peserta diusahakan agar merata. Kegiatan turnamen berisikan tentang kemampuan menjawab pertanyaan
dari setiap anggota turnamen. Masing-masing perwakilan kelompok
bersaing dalam
turnamen untuk
memperoleh penghargaan tim Isjoni, 2012: 83-86.
4 Group Investigation GI
Pembelajaran kooperatif
tipe Group
Investigation menekankan pada kemandirian siswa. Keseluruhan peserta didik
dibagi menjadi kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang.
32 Kelompok dapat dibentuk berdasarkan keterkaitan akan suatu
materi pelajaran. Masing-masing siswa memilih sub-topik yang telah ditentukan oleh guru. Selanjutnya mereka mulai belajar
dengan berbagai sumber belajar baik di dalam ataupun di luar sekolah. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, siswa
menganalisis dan menyimpulkan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari untuk kemudian mempresentasikan hasil belajar
mereka di depan kelas Isjoni, 2012: 87-78.
5 Rotating Trio Exchange
Pembelajaran kooperatif Rotating Trio Exchange dapat dilakukan dengan membagi keseluruhan peserta didik ke dalam
kelompok-kelompok yang beranggotakan tiga orang. Kemudian setiap kelompok diberikan pertanyaan yang sama untuk
didiskusikan. Setelah kegiatan diskusi selesai kemudian setiap anggota trio diberikan nomor, misalnya nomor 1, 2, dan 3.
Kemudian guru membentuk trio baru dengan memerintahkan nomor 1 untuk bergeser searah dengan jarum jam menuju ke trio di
sebelahnya, dan juga memerintahkan nomor 2 untuk bergeser berlawanan dengan arah jarum jam. Setelah terbentuk trio baru
kemudian guru memberikan pertanyaan baru yang tingkatannya lebih sulit untuk didiskusikan oleh masing-masing trio. Guru dapat
merotasikan kembali siswa sesuai dengan banyaknya pertanyaan yang telah disiapkan Isjoni, 2012: 88.
33
e. Pembelajaran Kooperatif STAD