45 Kompetensi Pengoperasian PLC Siswa Program Keahlian TITL SMK N 1
Sedayu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif
teknik STAD dengan memanfaatkan media pembelajaran Liquid Actuator Arm Robot. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi siswa pada standar
kompetensi mengoperasikan PLC mengalami peningkatan. Peningkatan pada aspek kognitif siswa adalah sebesar 62,39, nilai pre-test pada awal
siklus 1 adalah 49,89 meningkat menjadi 81,02 pada post-test siklus 3. Peningkatan kompetensi siswa pada aspek afektif siswa adalah sebesar
86,82, persentase afektif siswa pada pertemuan pertama sebesar 49,01 meningkat menjadi 82,22 pada pertemuan kesembilan. Peningkatan
kompetensi siswa pada aspek psikomotorik siswa adalah sebesar 57,49, nilai psikomotorik siswa pada praktikum pertama adalah 57,25, kemudian
meningkat menjadi 89,06 pada praktikum ketujuh.
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran sistem pengendali elektronik pada Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK 1 Sedayu
dirasa masih belum efektif, hal ini dikarenakan kurangnya variasi metode pembelajaran dan masih kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang
sesuai. Metode konvensional seperti ceramah masih sering digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Masih kurangnya keaktifan siswa
selama kegiatan pembelajaran mengakibatkan kompetensi sulit untuk tercapai, dengan demikian perlu adanya upaya perbaikan proses
pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran sistem pengendali elektronik.
46 Upaya perbaikan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
banyak cara, salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division STAD dan
didukung dengan penggunaan media pembelajaran sistem pengendali elektronik. Penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD dan didukung
dengan penggunaan media pembelajaran sistem pengendali elektronik ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran
sistem pengendali elektronik dalam kompetensi dasar memahami prinsip kerja komponen sistem pengendali elektronik. Peningkatan kompetensi
tersebut ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 16.
Gambar 16. Kerangka Berpikir Penelitian. Metode
Pembelajaran Kooperatif
STAD Media
Pembelajaran Sistem
Pengendali Elektronik
Kompetensi Dasar Memahami Prinsip Kerja
Komponen Sistem Pengendali Elektronik
Mata Pelajaran Sistem Pengendali Elektronik
Peningkatan Kompetensi Siswa
47
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, adapun hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat peningkatan kompetensi siswa pada mata pelajaran sistem
pengendali elektronik melalui metode pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan media pembelajaran sistem pengendali elektronik pada
aspek afektif. 2. Terdapat peningkatan kompetensi siswa pada mata pelajaran sistem
pengendali elektronik melalui metode pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan media pembelajaran sistem pengendali elektronik pada
aspek psikomotorik. 3. Terdapat peningkatan kompetensi siswa pada mata pelajaran sistem
pengendali elektronik melalui metode pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan media pembelajaran sistem pengendali elektronik pada
aspek kognitif.
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran mata
pelajaran sistem pengendali elektronik di SMK N 1 Sedayu. Penelitian tindakan kelas menempatkan guru sebagai peneliti dan kelas sebagai
tempat penelitian. Kunandar 2011: 44-45 mengemukakan penelitian tindakan kelas sebagai suatu penelitian tindakan yang dilakukan guru
sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan
tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.
Penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis
dan Robin Mc Taggart 1988. Sukardi 2005: 214 menyebutkan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc
Taggart meliputi empat komponen tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terikat. Model
penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart seperti yang divisualkan pada Gambar 17.