73
Keterangan: 1 = Perhatian Siswa Terhadap Penjelasan Guru
2 = Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran 3 = Kepedulian Sesama Anggota Kelompok
4 = Diskusi Kelompok 5 = Mengerjakan Tugas
= Pertemuan 1 = Pertemuan 2 = Pertemuan 3
Gambar 19. Perkembangan Aspek Afektif Siswa Siklus 1. Diagram batang pada Gambar 19 memperlihatkan
bahwa indikator perhatian siswa terhadap penjelasan guru pada setiap pertemuan mengalami peningkatan, hal ini
menandakan siswa merasa tertarik dengan materi yang disampaikan guru peneliti. Tanggapan siswa terhadap
pembelajaran pada setiap pertemuan juga selalu mengalami peningkatan, dengan bertambahnya siswa yang mengajukan
pertanyaan kepada guru peneliti kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Kepedulian sesama anggota kelompok
dan diskusi kelompok juga mengalami peningkatan, hal ini sejalan dengan penerapan metode pembelajaran STAD yang
62 64
63 64
25 75.4
73.39 74.6
78.63 67.74
84.85 83.33
85.61 81.06
87.88
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5
P e
rs e
n ta
s e
Indikator Aspek Afektif
74 menitikberatkan terjalinnya kerjasama dan rasa saling peduli
dalam kelompok belajar. Mengerjakan tugas sebagai indikator terakhir yang diamati pada setiap pertemuan juga mengalami
peningkatan.
5 Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siswa
Lembar observasi psikomotorik digunakan peneliti untuk menilai kemampuan psikomotorik siswa pada saat praktikum.
Terdapat lima komponen yang diamati dan dinilai oleh pengamat, yaitu: proses; hasil; efisiensi waktu; K3; dan
kelengkapan laporan.
Nilai maksimal
kemampuan psikomotorik siswa adalah 100, dengan demikian jika siswa
melaksanakan seluruh komponen penilaian dengan benar maka siswa tersebut akan mendapatkan nilai psikomotorik
100 pada praktikum pertemuan itu. Kegiatan praktikum pada siklus 1 berlangsung dua kali
untuk setiap kelompok siswa. Kegiatan praktikum ini menggunakan panduan job sheet 1 dan job sheet 2. Job
sheet-1 untuk rangkaian pengendali penyalaan lampu dan job sheet-2 untuk rangkaian pengendali arah putaran motor arus
searah. Masing-masing kelompok melaksanakan kegiatan praktikum secara bergantian. Tabel 7 menunjukkan nilai rata-
rata kelompok dan tingkat ketuntasan praktikum siswa pada siklus 1. Daftar nilai aspek psikomotorik siswa siklus 1
terlampir pada Lampiran 4.
75 Tabel 7. Penilaian Psikomotorik Siklus 1.
Kelompok Nilai Rata-Rata
Job Sheet 1 Nilai Rata-Rata
Job Sheet 2 A
61,67 75
B 65
75 C
80 80
D 65
75 E
50 70
F 95
75 G
63,75 65
H 55
70 I
70 75
Nilai Rata-Rata 67,66
73,75 Jumlah Siswa yang
Tuntas 7 siswa
25 siswa Persentase
Ketuntasan 20
71,43
Tabel 7 memperlihatkan kemampuan psikomotorik siswa pada job sheet 1 dan job sheet 2 mengalami
peningkatan, dari nilai rata-rata job sheet 1 sebesar 67,66 menjadi 73,75 pada job sheet 2. Jumlah siswa yang tuntas
juga mengalami peningkatan, dari 7 siswa pada job sheet 1 dan menjadi 25 siswa pada job sheet 2. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh siswa mulai terbiasa melaksanakan praktikum menggunakan media yang disiapkan peneliti.
Gambar 20 merupakan diagram batang dari kemampuan psikomotorik siswa pada siklus 1.
76 = Job sheet 1
= Job sheet 2 Gambar 20. Diagram Batang Peningkatan Aspek Psikomotorik
Siklus 1. Diagram batang pada Gambar 20 memberikan
gambaran peningkatan kemampuan psikomotorik siswa pada siklus 1. Meskipun hasilnya masih kurang dari yang
ditargetkan peneliti, akan tetapi kemampuan psikomotorik siswa pada siklus ini sudah cukup baik dengan 71,43 dari
keseluruhan siswa telah mencapai nilai psikomotorik di atas 75.
6 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus 1
Hasil prestasi belajar digunakan untuk mengetahui kemampuan aspek kognitif siswa. Pengukuran aspek kognitif
siswa melalui pre-test dan post-test. Pre-test diberikan kepada siswa pada awal siklus, sedangkan post-test diberikan kepada
siswa pada akhir siklus. Soal pre-test dan post-test yang disiapkan peneliti merupakan soal pilihan ganda yang terdiri
61.67 65