Keabsahan Data METODE PENELITIAN
38
ada dengan alasan tidak ada penggerak. Jadi program dari pemerintah memang belum sepenuhnya dilaksanakan oleh warga kampung Jambon, padahal
kerjasama dari semua pihak ini yang diharapkan oleh pemerintah kelurahan Cacaban demi kesejahteraan bersama.
Selain pemerintah kelurahan Cacaban, dari pihak Kepolisian Sektor Magelang Tengah juga telah banyak menghimbau dan mengadakan program-
program penyuluhan kepada warga agar menghindari kegiatan-kegiatan yang negatif. Upaya ini dilakukan dengan membentuk perpolisian masyarakan
polmas yang dilaksanakan dengan polisi mendatangi masyarakat setidaknya 5 keluarga dalam seminggu untuk melakukan pembinaan masyarakat tentang
narkotika dan miras serta penyuluhan lain seperti lalu lintas. Polisi mengajak semua elemen masyarakat untuk dapat bersama-sama mengurangi kegiatan
negatif, seperti pernyataan Kapolsek Magelang Tengah berikut: “ada program kami, disebut dengan perpolisian masyarakat untuk
mengurangi pelanggaran atau tindak pidana di masyarakat, mengajak masyarakat meningkatkan keamanan lingkungan melalui pos kampling.
Pembinaan masyarakat tentang bahaya narkotika dan miras itu juga sudah dilaksanakan. Dari hasilnya memang tanggapan masyarakat cukup
bagus, kriminalitas bisa turun termasuk di bidang lain ya ada hasilnya. Namun di Kota ini beda dengan di Kabupaten Magelang mbak. Kalau di
kabupaten 0 jadi semua pengguna, pengedar, dan pengoplos itu kena sanksi semua. Kalau disini perdanya lain dendanya murah pidananya
tinggi jadi prosesnya lama”.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 16 Tahun 2002 tentang minuman beralkohol yang hanya mengatur tentang pedagang dan
pengedar minuman keras ini menyulitkan pihak kepolisisan untuk menindak
39
pengonsumsi minuman keras, karena dari Peraturan Daerah tidak terdapat sanksi bagi pengonsumsi atau pengguna minuman keras tersebut. Pihak
kepolisian sudah mengusulkan kepada DPR untuk merevisi peraturan daerah tersebut. Saat ini Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 16 Tahun 2002
sedang dalam tahap revisi. Pemerintah telah membuat beberapa program untuk menanggulangi
adanya tindak penyimpangan yang terjadi pada warga masyarakat terutama bagi pemuda. Namun dalam keluarga di Kampung Jambon orangtua dirasa
kurang dalam memberikan pendidikan moral bagi anak-anaknya. Orangtua memberikan pendidikan kepada anak kurang maksimal. Masih terdapat
beberapa keluarga dengan pola asuh permisiv yang membiarkan anaknya hidup bebas tanpa ada aturan yang jelas yang orangtua berikan. Padahal, pengaruh
buruk dari lingkungan sangat besar bagi perkembangan moral anak. Namun orangtua menganggap hal itu baik-baik saja dan tidak membentengi anak
dengan moral yang matang sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk. Oleh karena itu ketika anak telah terpengaruh oleh lingkungan
yang buruk orangtua menjadi tidak berdaya.