Pendidik dalam Keluarga Pembahasan
79
memberikan hukuman kepada anak saat merasa bahwa tindakan anak sudah di luar batas kewajaran.
Saat anak berbohong terus menerus kepada orangtua, setelah beberapa kali orangtua nasihati anak tetap melakukan kebohongan pada
akhirnya orangtua akan marah dan emosi kemudian orangtua menghukum anak dengan menyita Hpnya, tidak memberikan uang jajan, memukul
ringan tubuh anak meski hukuman fisik tidak boleh dilakukan pada anak karena akan mengganggu perkembangan jiwanya namun menurut
orangtua itu cara terbaik agar membuat anak jera. Dalam penelitiannya Faizah 2014 juga mengatakan bahwa anak
melakukan penyimpangan karena mengikuti karakter lingkungan yang dihadapi, sehingga mengharuskan orangtua untuk menghukum anak agar
terhindar dari penyimpangan tersebut. Ini sama halnya dengan kasus anak di Kampung Jambon, ketika di rumah orangtua telah mendidik anak
dengan baik namun setelah keluar dari lingkungan keluarga anak belajar banyak dari masyarakat yang beranekaragam tersebut dan tak jarang anak
menirukan perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat. Adanya hal ini juga menjadikan orangtua untuk lebih memberikan
pengawasan terhadap pergaulan anak, pengawasan dari orangtua menjadi hal penting dalam perkembangan jati diri anak. Dengan menjadi orangtua
yang mengerti dan memahami anak maka akan membuat anak menjadi nyaman. Namun ini lain halnya dengan membiarkan anak untuk berbuat
80
sesuai dengan keinginannya, namun dengan membuat anak nyaman dengan tetap memberikan pengawasan dan mengontrol anak tentunya.
Orangtua di Kampung Jambon telah memberikan pengawasan terhadap pergaulan anak dengan memberikan pengertian kepada anak agar
dapat memilih-milih teman, tentunya memilih teman yang baik. Orangtua memberikan pengertian tersebut dan percaya sepenuhnya bahwa anak
tidak akan bergaul dengan teman yang tidak baik, namun disamping itu orangtua juga menyadari bahwa di luar lingkungan rumah orangtua sudah
tidak dapat mengendalikan pergaulan anak. Sementara terdapat beberapa anak yang malah merasa nyaman ketika bergaul dengan teman-teman yang
membawa dampak buruk pada dirinya dengan alasan untuk mencari kesenangan yang tidak anak dapatkan di dalam lingkungan keluarga.
Melihat dari fenomena seperti itu tentunya pengawasan orangtua dapat dikatakan gagal, karena pengertian-pengertian yang orangtua berikan tidak
dapat diterima anak dengan baik. Selain memberikan pengawasan kepada anak tentunya orangtua
harus menciptakan suasana menyenangkan di dalam rumah. Suasana itu akan membuat anak nyaman berada di rumah dan dekat dengan keluarga
yang tentunya tidak akan memberikan dampak buruk terhadap anak. Namun ketika suasana di rumah tidak menyenangkan anak akan keluar
dan mencari kesenangan tersebut dilingkungan yang membuat ia nyaman.