Nilai Analisis Korelasi Pearson

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

4.3 Nilai Analisis Korelasi Pearson

Analisis korealasi Pearson diperoleh dengan menganalisis hubungan keanekaragaman dan faktor fisik-kimia perairan Sungai Asahan menggunakan metode Pearson. Nilai indeks korelasi r dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini. Tabel 12. Nilai Korelasi Pearson antara Keanekaragaman ikan dengan sifat fisik- kimia perairan Sungai Asahan. No Parameter Nilai Korelasi r A Parameter Fisika 1 Suhu -0,836 2 Kecepatan Arus 0,474 3 Intensitas Cahaya 0,948 4 Penetrasi Cahaya 0,469 B Parameter Kimia 5 Oksigen Terlarut DO -0,911 6 Kejenuhan Oksigen -0,998 7 Derajat Keasaman pH -0,836 8 BOD -0,968 9 Nitrat NO 3 -N 0,972 10 Posfat PO 4 0,982 Tabel 12 menunjukkan hasil uji analisis korelasi antara parameter fisik-kimia perairan dengan keanekaragaman ikan di Sungai Asahan berbeda tingkat korelasi dan signifikansinya. Nilai suhu, intensitas cahaya, oksigen terlarut DO, kejenuhan oksigen, derajat keasaman pH, BOD, nitrat dan fosfat berkorelasi sangat kuat terhadap keanekaragaman ikan yaitu berkisar antara 0,836-0,998. Sedangkan kecepatan arus dan penetrasi cahaya kurang mempengaruhi keanekaragaman ikan di Sungai Asahan yaitu berkisar antara 0,469-0,474. Nilai suhu, intensitas cahaya, oksigen terlarut DO, kejenuhan oksigen, derajat keasaman pH, BOD, nitrat dan fosfat berpengaruh sangat kuat terhadap keanekaragaman ikan karena: a. Suhu sangat mempengaruhi keberadaan ikan. Apabila suhu terlalu tinggi maka akan menimbulkan kondisi stres pada tubuh ikan yang dapat menyebabkan kematian pada ikan. Dalam hal ini, apabila suhu semakin tinggi maka keanekaragaman ikan akan semakin rendah dan sebaliknya. b. Intensitas cahaya berpengaruh besar dalam suatu perairan yang mempengaruhi keberadaan ikan. Intensitas cahaya memberi pengaruh besar dalam proses fotosintesis dan prosukstivitas perairaan. Apabila intensitas Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU cahaya tinggi akan mendukung untuk hasil maksimal dari proses fotosintesis. Proses fotosintesis dilakukan oleh fitoplankton yang merupadakan produsen tingkat I dalam perairan. Selain sebagai makanan pakan untuk ikan, fitoplankton juga berpengaruh besar untuk menghasilkan oksigen sebagai kebutuhan dasar ikan. c. DO berperan dalam menentukan keberadaan ikan. Toleransi terhadap tingginya kelarutan oksigen dalam air berpengaruh besar dalam aktivitas fioologis ikan. Apabila kelarutan oksigen tinggi maka pertumbuhan ikan akan semakin maksimal. Namun dalam hal, apabila DO semakin tinggi maka keanekaragaman ikan kecil dan sebaliknya. d. Kejenuhan oksigen juga menentukan pertumbuhan dan keanekragaman ikan. Apabila kondisi kejenuhan oksigen baik atau mencapai 100 maka jumlah oksigen terlarut mencapai hasil maksimum yang mengindikasikan bahwa kualitas airnya baik utuk pertumbuhan ikan. e. Derajat keasaman pH juga menentukan keberadaan ikan. Setiap jenis ikan memiliki tingkat toleransi yang berbeda-beda terhadap pH. Apabila pH terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian pada ikan yang menyebabkan keanekaragaman ikan semakin kecil. f. BOD dapat mengurangi oksigen dalam air. Apabila BOD terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian dan akan mengurangi keanekaragaman ikan dalam suatu perairan. g. Nitrat sangat penting bagi alga dan fitoplankton untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Oksigen yang digunakan oleh organisme air selain yg didapat dari udara diperoleh juga dari hasil fotosintesis oleh alga dan fitoplankton. Alga dan fitoplankton juga merupakan makanan alami bagi sebagian ikan. h. Posfat menentukan kesuburan perairan karena posfat dapat digunakan oleh tumbuhan air termasuk alga dan fitoplankton sebagai bahan dasar fotosintesis dan untuk pertumbuhannya dalam perairan. Tumbuhan air termasuk sebagian makanan alami untuk serangga dan ikan. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: a. Ikan yang diperoleh pada ketiga stasiun sebanyak 3 ordo, 5 famili dan 10 spesies. Ikan yang memiliki nilai Kepadatan K tertinggi pada stasiun 1 adalah Neolisocheilus sumatranus, nilai K tertinggi pada stasiun 2 adalah Mystus Lobocheilus schwanenfeldii, sedangkan nilai K tertinggi pada stasiun 3 adalah Hampala macrolepidota. b. Indeks keanekaragaman ikan berkisar antara 0,487-1,554 keanekaragaman rendah, indeks keseragaman berkisar antara 0,443-0,976 keseragaman rendah dan pola pertumbuhan ikan allometrik positif dan allometrik negatif. c. Sifat fisik kimia air bedasarkan metode storet di Sungai Asahan adalah baik sekali nilai=0. d. Suhu, intensitas cahaya, kelarutan oksigen DO, kejenuhan oksigen, derajat keasaman pH, BOD, Nitrat dan posfat memiliki nilai korelasi sangat kuat terhadap keanekaragaman ikan di Sungai Asahan.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian ini adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap bioreproduksi ikan batak Neolisocheilus sumatranus karena ikan ini merupakan khas di Sungai Asahan. Universitas Sumatera Utara