Suhu Air Sungai Kekeruhan Air Sungai

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU kemudian nisbah kelamin berubah menjadi 1:1 diikuti dengan dominansi ikan betina Setiawan, 2007.

2.4 Faktor Fisik-Kimia Perairan Sungai

Distribusi ikan di perairan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan anta lain suhu, arus, pH, kecerahan, oksigen terlarut dan ketersediaan makanan alami. Faktor-faktor ini dapat mengalami perubahan baik secara alami maupun akibat dari aktivitas manusia Defiran Muchlisin, 2004. 2.4.1 Faktor Fisika Perairan Sungai 2.4.1.1 Arus Sungai Perpindahan air sangatlah penting dalam penentuan penyebaran plankton, gas terlarut dan garam-garaman juga mempengaruhi perilaku organisme kecil. Kecepatan aliran air yang mengalir beragam dari permukaan ke dasar, meskipun berada dalam saluran buatan yang dasarnya halus tanpa rintangan apa pun. Arus akan paling lambat bila makin dekat ke dasar. Perubahan kecepatan air itu tercermin dalam modifikasi yang diperlihatkan oleh organisme yang hidup dalam air mengalir, yang kedalamannya berbeda Michael, 1995. Kecepatan arus air permukaan tidak sama dengan air bagian bawah. Semakin ke bawah gerakan air biasanya semakin lambat dibandingkan dengan di bagian permukaan. Perbedaan kecepatan arus antar kedalaman menyebabkan tampak bentuk antara organisme air pada kedalaman yang berbeda tidak sama. Kecepatan arus air dapat diukur dengan beberapa cara, mulai dengan cara yang paling sederhana sampai dengan alat yang khusus untuk itu, yaitu dengan meteran arus buatan pabrik Suin, 2002.

2.4.1.2 Suhu Air Sungai

Dalam setiap penelitian pada ekosistem akuatik, pengukuran suhu air merupakan hal yang mutlak dilakukan. Hal ini disebabkan karena kelarutan berbagai gas di air serta semua aktivitas biologis di dalam ekosistem akuatik sangat dipengaruhi oleh suhu. Menurut Hukum Van‟t Hoffs kenaikan suhu sebesar 10 o C Hanya pada kisaran suhu yang masih ditolerir akan meningkatkan aktivitas fisiologis Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU misalnya respirasi dari organisme sebesar 2-3 kali lipat. Pola suhu ekosistem akuatik dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya dan juga oleh faktor kanopi penutupan oleh vegetasi dari pepohonan yang tumbuh di tepi Brechm Meijering, 1990 dalam Barus, 1996. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Suhu juga sangat berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu yang baik bagi pertumbuhannya Wijaya, 2009. Suhu merupakan salah satu variabel lingkungan yang sangat penting. Ikan, sebagai hewan ektodermal poikilotermal, sangat bergantung pada suhu. Setiap ikan diketahui mempunyai kisaran suhu optimal yang pada suhu tersebut ikan tumbuh maksimal. Pada anakan ikan suhu optimal pertumbuhan menurun seiring dengan pertambahan bobot. Pertumbuhan ikan di daerah tropik lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ikan di daerah dingin Rahardjo et al., 2011.

2.4.1.3 Kekeruhan Air Sungai

Kekeruhan pada sungai diakibatkan oleh adanya zat organik yang tersuspensi dan terurai secara halus sekali, jasad renik, lumpur serta benda terapung yang tidak mengendap dengan segera. Kekeruhan berkaitan erat dengan tipe substrat dan perairan dengan dasar berlumpur cenderung memiliki kekeruhan yang tinggi Herdiana, 2000. Dengan keruhnya air maka penetrasi cahaya ke dalam air berkurang, sehingga penyebaran organisme berhijau daun tidak begitu dalam, karena proses fotosintesis tidak dapat berlangsung. Untuk mengukur kekeruhan digunakan alat yang dinamakan turbidimeter Suin, 2002.

2.4.1.4 Kecerahan Air Sungai