Nilai pH Derajat Keasaman Kandungan Nitrat dan Posfat

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

2.4.2.3 Nilai pH Derajat Keasaman

Ion-ion hidrogen asam dan ion-ion hidroksil basa, keduanya dihasilkan dari pengionan air. Dengan demikian setiap perubahan konsentrassi salah satu ion ini akan membawa perubahan dalam konsentrasi ion lainnya. Suatu skala bilangan yang disebut skala pH digunakan untuk mengukur keasaman atau kebasaan air, dan bilangan tersebut menyatakan konsentrasi ion hidrogen secara tidak langsung Michael, 1995. Organisme air dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran antara asam lemah sampai basa lemah. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya terdapat antara antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan dan respirasi. Disamping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat terutama ion aluminium Barus, 2004.

2.4.2.4 Kandungan Nitrat dan Posfat

Unsur hara sangat dibutuhkan dalam suatu perairan terutama untuk makrophyta dan fitoplankton yang merupakan produsen tingkat pertama dalam suatu perairan. Fitoplanton dapat menghasilkan energy dan molekul yang kompleks jika tersedia bahan nutrisi. Nutrisi yang paling penting adalan nitrat dan posfat Nybakken 1992 dalam Siregar 2009. Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik yang dapat mematikan organisme air. Disamping itu nitrit dapt menyebabkan fungsi hemoglobin dalam transportasi oksigen terganggu dimana hemoglobin akan diubah menjadi methahemoglobin yang mempunyai kemampuan rendah dalam mentransport oksigen. Posfat juga merupakan unsur penting. Posfat dapat berasal dari sedimen yang selanjutnya akan terfiltarasi dalam air tanah dan akhirnya masuk ke dalam system perairan terbuka dan selain itu juga dapat berasal dari atmosfter bersama air hujan Barus, 2004. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2014 di Sungai Asahan Kabupaten Asahan Sumatera Utara. sampel yang diperoleh dibawa untuk diidentifikasi di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

3.2 Deskripsi Area

Penelitian ini dilakukan dengan penentuan titik lokasi pengambilan sampel menggu nakan metode “Purposive Sampling” yaitu dengan menentukan 3 stasiun pengambilan sampel. Masing-masing stasiun ditentukan berdasarkan aktivitas yang terdapat di stasiun tersebut, yaitu: stasiun 1 pemukiman penduduk, stasiun 2 bendungan PLTA PT. Inalum dan stasiun 3 perkebunan kelapa sawit.

3.2.1 Stasiun 1

Stasiun ini terletak di sungai Aek Sibargot, Kecamatan Pintu Meranti, Kabupaten Asahan, yang secara geografis terletak pada 02 o 33‟ 44,7” LU dan 099 o 20‟ 19,5” BT. Sungai ini merupakan anakan sungai dan dekat dengan pemukiman penduduk ± 100 m. Substrat pada lokasi ini berupa pasir dan batuan. Gambar 1. Daerah Dekat Pemukiman Penduduk Universitas Sumatera Utara