Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner, Indeks Keseragaman

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU variasi yang besar, kebanyakan dari spesies memerlukan waktu yang relatif singkat untuk sampai pada musim kawin, dan sebagian besar dapat menempati relung yang kecil dan mendapat cukup makanan serta tempat tinggal karena ukurannya yang kecil. Pada stasiun 2 ikan Lobocheilus schwanenfeldii memiliki nilai kepadatan tertinggi dengan nilai 0,037 indm 2 dibandingkan dengan spesies lain. Hal ini dapat disebabkan karena stasiun ini memiliki nilai intensitas cahaya yang paling tinggi yang mempengaruhi kecepatan ikan ini mencari makanan sehingga banyak ikan untuk bertahan hidup. Kemampuan ikan ini dalam mempertahankan hidupnya terhadap predator dan kompetisi di dalam perairan tersebut dengan kelincahannya berenang karena ikan ini termasuk ikan perenang cepat. Menurut Amzah 2002 dalam Abdurahim 2004, keberadaan suatu jenis ikan dalam suafu perairan sangat dipengaruhi oleh adanya predator, kompetitor, dan beberapa faktor fisika dan kimia perairan. Interaksi ikan semakin tinggi dan keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukkan bahwa suatu komunitas memiliki kompleksitas tingi, karena dalam komunitas terjadi interaksi jenis yang tinggi pula Taqwa, 2010. Pada stasiun 3 ikan Hampala macrolepidota dan Neolisocheilus sumatranus sama-sama memiliki nilai kepadatan tertinggi dengan nilai 0,005 indm 2 . Hal ini karena memang ikan ini tersebar luas diperairan sesuai dengan pendapat Rahardjo et al., 2011, ikan kelas Actinopterygii termasuk Hampala merupakan kelas yang dominan di bumi termasuk di perairan air tawar. Keadaan ini juga dapat disebabkan ikan Hampala memiliki kemampuan reproduksi yang baik dalam stasiun ini. Pertumbuhan populasi ikan dialam sangat tergantung pada strategi reproduksi dan respons dari perubahan lingkungan Yustina, 2002.

4.1.3 Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner, Indeks Keseragaman

Nilai Indek keanekaragaman dan indeks keseragaman dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. Nilai Indeks Keanekaragaman H‟, Indeks Keseragaman E Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 H’ 0,487 1,554 1,073 E 0,443 0,798 0,976 Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Pada Tabel 6 dapat dilihat nilai keanekaragaman di ketiga stasiun berkisar antara 0,487-1,554 yang tergolong dalam nilai keanekaragaman rendah. Hal ini dapat disebabkan banyaknya aktivitas yang terdapat di setiap stasiun yang mempengaruhi kualitas air. Perubahan kualitas air mengakibatkan ikan yang tidak dapat bertahan dalam kondisi tersebut dan akan melakukan migrasi. Perubahan kedalaman air juga merupakan perangsang ikan melakukan migrasi untuk bereproduksi maupun mencari makanan, Baran 2006 dalam Sulistyarto 2007. Nilai indeks keanekaragaman H‟ berkisar antara 0-2,302 menandakan keanekaragamannya rendah. Indeks Keanekaragaman menyatakan kekayaan spesies dalam komunitas dan memperlihatkan keseimbangan dalam pembagian individu per spesies. Nilai ini akan semakin meningkat jika jumlah spesies semakin banyak dan proporsi jenis semakin merata Krebs, 1985. Indeks keanekaragaman H‟ tertinggi terdapat pada stasiun 2 yaitu sebesar 1,554 sedangkan yang terendah pada stasiun 1 yaitu sebesar 0,483. Hal ini dapat disebabkan stasiun 2 memiliki kondisi yang baik untuk keberadaan ikan. Nilai keanekaragaman di setiap stasiun dipengaruhi oleh jumlah individu, jumlah spesies dan penyebaran individu dari masing-masing spesies. Menurut Defirda Muchlisin 2004 keanekaragaman dan keseragaman jenis ikan di suatu perairan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan interaksi antara yang hidup di setiap perairan. Nilai indeks keseragaman E pada setiap stasiun yang ditunjukkan pada Tabel 6 berkisar antara 0,443-0,976. Nilai ini adalah tergolong baik dimana nilainya berada diantar 0-1 yang menyatakan bahwa ikan tersebar merata. Indeks keseragaman E digunakan untuk mengetahui kemerataan proporsi masing- masing jenis ikan di suatu ekosistem, hal ini sesuai dengan pendapat Krebs 1978 menyebutkan semakin kecil nilai E maka semakin kecil pula keseragaman suatu populasi dan penyebaran individunya mendominasi populasi sedangkan bila nilainya semakin besar maka akan semakin besar pula keseragaman suatu populasi dimana jenis dan jumlah individu tiap jenisnya merata atau seragam. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

4.1.4 Indeks Similaritas Ikan IS