Hubungan Antara Rasa Percaya Diri dengan Kesiapan Mental Kerja Hubungan Antara Prestasi Pelajaran Kejuruan dan Rasa Percaya

siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi lebih mungkin meraih status jenjang karir yang lebih tinggi. Sebalinya siswa yang mempunyai prestasi belajar yang rendah, kecil kemungkinannya untuk meraih jenjang karir yang tinggi dan akan dipandang kurang oleh rekan kerja yang lain di industri. Berdasarkan kemampuan dan kondisi yang dipersiapkan tersebut di atas dapat diasumsikan makin tinggi prestasi belajar seseorang dalam menguasai suatu pelajaran, keterampilan, sikap serta nilai-nilai, dalam penelitian ini khususnya prestasi pelajaran kejuruan berarti makin tinggi pula kesiapan mental orang itu untuk terjun ke dunia industri. Hal ini dikarenakan materi yang menunjang kesiapan mental kerja itu paling banyak didapat oleh siswa SMK dari materi pelajaran kejuruan, dalam hal ini pelajaran kejuruan otomotif atau pelajaran produktif. Dengan demikian diduga ada hubungan yang positif antara prestasi pelajaran kejuruan dengan kesiapan mental kerja siswa.

2. Hubungan Antara Rasa Percaya Diri dengan Kesiapan Mental Kerja

Rasa percaya diri pada dasarnya merupakan manifestasi diri keyakinan yang ada pada diri individu akan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya. Keyakinan itu sendiri merupakan hasil dari proses persepsi individu terhadap dirinya sendri. Bagaimana seseorang memandang dan menilai dirinya, akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri akan memberikan dorongan moril yang sangat besar pada diri individu siswa dalam menempuh hidupnya. Sikap seperti ini akan menimbulkan rasa optimis pada diri siswa dalam melakukan suatu pekerjaan. Sebaliknya seseorang yang kurang yakin atau kurang percaya akan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, akan cenderung merasa pesimis. Orang yang pesimis berarti berpengharapan yang negatif terhadap usaha-usahanya sendiri. Orang yang tidak yakin akan kemampuannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan, besar kemungkinan akan mengalami kegagalan dalam bekerja. Jika rasa optimis yang merupakan pencerminan dari adanya rasa percaya diri ini dimiliki oleh para siswa, maka dapatlah diharapkan mereka akan mempunyai keyakinan dan rasa siap dalam melaksanakan tugas, sehingga mereka tidak akan ragu-ragu dalam melaksanakan tugas tersebut. Dengan demikian diduga juga terdapat hubungan yang kuat antara tingkat rasa percaya diri siswa dengan kesiapan mental kerja siswa.

3. Hubungan Antara Prestasi Pelajaran Kejuruan dan Rasa Percaya

Diri Dengan Kesiapan Mental Kerja Dalam deskripsi teoritis telah dijelaskan bahwa rasa percaya diri seseorang akan mempengaruhi sikap hari-hati, ketergantungan, ketidakserakahan dan cita-cita. Juga karena rasa percaya diri, akan melahirkan kekuatan, keterampilan dan energi yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan Schwartz, 1978:8. Sifat-sifat seperti ini sangat mendukung semangat sesorang dalam mengembangkan potensi diri secara maksimal. Adanya rasa percaya diri pada siswa juga bisa menimbulkan tanggapan yang positif terhadap suatu kegiatan yang sedang ia lakukan, oleh karena itu mereka cenderung untuk memperhatikan kegiatan itu secara sungguh-sungguh yang nantinya akan berpengaruh positif terhadap kemampuan dan hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Jika tingkat rasa percaya diri yang tinggi ini didukung dengan prestasi pelajaran kejuruan yang tinggi maka akan menimbulkan rasa siap dalam menghadapi pekerjaan di industri. Semakin tinggi seseorang dalam menguasai suatu keterampilan, sikap, serta nilai-nilai yang dalam penelitian ini khususnya prestasi pelajaran kejuruan maka makin tinggi pula kesiapan seseorang untuk terjun ke dunia industri. Karena materi yang menunjang kesiapan kerja itu paling banyak didapat oleh siswa SMK dari materi pelajaran kejuruan otomotif atau mata pelajaran produktif khususnya dalam penelitian ini. Dari pemikiran tersebut di atas, maka diduga pula terdapat hubungan yang positif antara rasa percaya diri dan prestasi pelajaran kejuruan terhadap kesiapan mental kerja.

C. Pengajuan Hipotesis

Dokumen yang terkait

KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 0 83

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 7 142

PENERAPAN METODE BELAJAR PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MEKANIK OTOMOTIF B PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 8 172

PENGARUH KONSEP DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERTECHNOPRENEURSHIP SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 0 123

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI MATA PELAJARAN KEJURUAN DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN.

0 0 158

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 129

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS III JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 3 113

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG.

0 1 134

HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 11 134

HUBUNGAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 143