Hubungan antara Prestasi Pelajaran Kejuruan dengan Kesiapan

B. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara Prestasi Pelajaran Kejuruan dengan Kesiapan

Mental Kerja Setiap siswa yang mengikuti pelajaran di sekolah memiliki prestasi belajar, dan prestasi itu ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Begitu halnya dengan siswa kelas XI jurusan Teknik Mekanik Otomotif di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 20102011. Prestasi yang dicapai siswa dinyatakan dalam bentuk nilai. Siswa yang tergolong pandai tentu memiliki prestasi belajar tinggi dan sebaliknya siswa yang tergolong kurang pandai akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Tinggi rendahnya prestasi belajar membawa dampak pada kepercayaan diri sendiri, harapan-harapannya atau cita-citanya. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi akan memiliki harapan masa depan yang lebih cerah dari siswa yang memiliki prestasi belajar yang lebih rendah. Siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi memiliki cukup bekal kemampuan secara teoritis dan praktis dalam menghadapi pekerjaan. Siswa yang mempunyai prestasi belajar yang rendah tidak memiliki cukup bekal kemampuan baik teori maupun praktik dalam bekerja, sehingga akan menghadapi masalah dalam bekerjanya nanti. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi merasa lebih mungkin memperoleh pekerjaan serta status sosial yang lebih baik di industri dari pada siswa yang prestasi belajarnya lebih rendah. Selain itu siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi lebih mungkin meraih status jenjang karir yang lebih tinggi. Sebalinya siswa yang mempunyai prestasi belajar yang rendah, kecil kemungkinannya untuk meraih jenjang karir yang tinggi dan akan dipandang kurang oleh rekan kerja yang lain di industri. Berdasarkan kemampuan dan kondisi yang dipersiapkan tersebut di atas dapat diasumsikan makin tinggi prestasi belajar seseorang dalam menguasai suatu pelajaran, keterampilan, sikap serta nilai-nilai, dalam penelitian ini khususnya prestasi pelajaran kejuruan berarti makin tinggi pula kesiapan mental orang itu untuk terjun ke dunia industri. Hal ini dikarenakan materi yang menunjang kesiapan mental kerja itu paling banyak didapat oleh siswa SMK dari materi pelajaran kejuruan, dalam hal ini pelajaran kejuruan otomotif atau pelajaran produktif. Dengan demikian diduga ada hubungan yang positif antara prestasi pelajaran kejuruan dengan kesiapan mental kerja siswa.

2. Hubungan Antara Rasa Percaya Diri dengan Kesiapan Mental Kerja

Dokumen yang terkait

KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 0 83

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 7 142

PENERAPAN METODE BELAJAR PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MEKANIK OTOMOTIF B PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 8 172

PENGARUH KONSEP DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERTECHNOPRENEURSHIP SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 0 123

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI MATA PELAJARAN KEJURUAN DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN.

0 0 158

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 129

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS III JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 3 113

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG.

0 1 134

HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 11 134

HUBUNGAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 143