Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan All h dalam bentuk sebaik-baiknya, All h memberikan kelebihan kepada manusia atas kebanyakan makhluk yang diciptakan. All h menciptakan manusia dari tanah jika di organisir kedalam diri manusia akan menghasilkan ekstrak sul lah air mani. Jika masuk kedalam rahim akan mengalami proses kreatif. All h berfirman: 1                        “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tula ng belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah All h, Pencipta yang paling baik.” QS. Al-mukmin [23] : 12-14. Manusia merupakan kesatuan dua unsur pokok yang tidak dapat dipisahkan, karena bila dipisahkan maka ia bukan manusia lagi. Sebagai mana air yang kadar-kadar tertentu. Bila kadar oksigen dan hidrogennya dipisahkan maka 1 Fazlur Rahman, Tema-tema Pokok al- Qur‟an, Bandung: Penerbit Pustaka, 1996, hlm. 26 2 ia tidak akan menjadi air lagi. Dalam penciptaannya mannusia juga dilengkapi dengan potensi-potensi. 2 Manusia mempunyai misi yang suci di muka bumi ini yaitu sebagai khalifah. Sungguh simbol khalifah yang digunakan al- Qur‟an itu sangan eksplisit, namun manusia sebagai wakil Tuhan di bumi bukan pengertian bahwa All h akan membuat kerajaan-Nya dimuka bumi, seperti kingdom of god dalam istilah taurat. Konsep tersebut dikalangan masyarakat Yahdi dan Kristiani sering dipahami oleh muslim dalam memberi interpretasi kata khalifah. 3 Al- Qur‟an menguraikan produksi manusia dan reproduksi manusia. Ketika berbicara tentang penciptaan manusia pertama menunjuk kepada sang pencipta dengan menggunakan pengganti nama bentuk tunggal. Tetapi ketika berbicara tentang reproduksi manusia secara umum, Yang Maha Pencipta menunjuk dengan menggunakn bentuk jamak. Demikian kesimpulan kita ketika membaca surat at- Tin ayat 4:        “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya.” Hal ini untuk menunjukkan perbedaan proses kejadian manusia secara umum dan proses kejadian Adam a.s. Penciptaan manusia secara umum, melalui proses keterlibatan Tuhan bersama selain-Nya, yitu ibu dan bapak. Keterlibatan 2 M. Quraish Shihab, Wawasan Al- Qur‟an Tafsir Maudhu‟i atas Berbagai Persoalan Umat , Volume 9, Bandung: Penerbit MIZAN, cet. 1, 1996, hlm. 278 3 Irwandar, Demitologisasi Adam dan Hawa , Jogjakata: AR-RUZZ Pres, 2003, hlm. 167 3 ibu dan bapak mempunyai pengaruh menyangkut bentuk fsik dan psikis anak, sedang dalam penciptaan Adam tidak terdapat keterlibatan pihak lain termasuk ibu dan bapak. 4 Titik penting dalm pembahasan ini deskripsi yang jelas tentang tentang penciptaan Adam yang tidak terdapat keterlibatan pihak lain termasuk ibu dan bapak, dan Bani melalui proses keterlibatan Tuhan bersama selain-Nya, yitu ibu dan bapak . 5

B. Fokus Penelitian