tanggal 21 September 2000 yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara yang menurut hukum adalah wewenang Pengadilan Tata Usaha
Negara, sebelum mengadili perkara yang menjadi wewengan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Subsidair :
- Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya.
D. Pendapat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Terhadap Gugatan Perwakilan Kelompok Pertimbangan Hukum
Dalam Konpensi : Dalam Eksepsi :
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II dalam jawaban gugatan telah mengajukan eksepsi, dimana eksepsi perihal kompetensikewenangan
mengadili yang diajukan oleh tergugat dan telah diputus oleh Majelis dengan amar menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II dengan
menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.
Perihal eksepsi selain eksepsi kompetensi mengadili, Majelis Hakim dalam Pertimbangan hukumnya berpendapat sebagai berikut :
- Gugatan Para Penggugat telah sesuai dengan ketentuan Pasal 46 huruf
b Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 yaitu gugatan yang diajukan oleh
Universitas Sumatera Utara
sekelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama class actions
- Ketentuan Pasal 46 huruf b dan c Undang-Undang No. 8 Tahun 1999
membedakan antara gugatan sekelompok konsumen dengan hak gugat Lembaga Swadaya Masyarakat Legal Standing.
- Gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat adalah gugatan yang
bersifat class actions, sehingga tidak perlu kuasa Para Penggugat KAPAK LPG
- Dalam gugatan class actions tidak ada keharusan untuk merinci siapa-
siapa yang menjadi anggota class class members didalam surat gugatan.
Dalam hal pendefinisianpenentuan class dapat dilakukan dengan 2 dua prosedur yaitu Prosedur option out dan option in. Dalam
prosedur option out maka anggota class cukup didefinisikan secara umum dalam gugatan class actions dan diberitahukan di media massa
public notice -
Perihal duplikasi objektif ditolak karena dalam Undang-undang perlindungan konsumen dapat berpangkal pada perbuatan melawan
hukum. -
Perihal duplikasi subjektif ditolak karena Tergugat II merupakan Dewan tersendiri yang tidak bertanggungjawab kepada Menteri,
melainkan langsung bertanggungjawab kepada Presiden.
Universitas Sumatera Utara
Dengan pertimbangan tersebut Majelis tidak sependapat dengan eksepsi dari Tergugat I dan Tergugat II sehingga menolak semua eksepsi
dari Para Tergugat.
Dalam Pokok Perkara :
- Yang menjadi pertimbangan Majelis Hakim adalah apakah
kenaikan harga jual elpiji dapat dikualifisir sebagai perbuatan
malawan hukum.
- Bahwa menurut yurisprudensi untuk dapat dikualifisir sebagai
perbuatan melawan hukum haruslah memenuhi 4 empat criteria secara alternatif sebagai berikut:
a. Perbuatan yang melanggar hak subyektif orang lain ;
b. Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si
pembuat ; c.
Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan ; d.
Perbuatan yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat baik terhadap diri atau benda orang lain.
- Bahwa sebagaimana dalil para Penggugat yang diakui oleh
Tergugat I dan Tergugat II dapat terungkap fakta bahwa kenaikan harga LPG tersebut sebelumnya tidak disosialisasikan terlebih
dahulu, dimana tidak disosialisasikannya terlebih dahulu itu menurut Tergugat I dan Tergugat II dalam jawaban gugatan adalah
untuk tidak menimbulkan gejolak berupa penimbunan terhadap LPG dimaksud.
Universitas Sumatera Utara
- Menurut Majelis Hakim apabila kenaikan harga jual beli elpiji
tidak disosialisasikan terlebih dahulu itu dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum.
- Menurut Majelis Hakim, bahwa harga jual elpiji tersebut tidak
disosialisasikan terlebih dahulu atau tanpa mendengar terlebih dahulu hak konsumen ataupun melalui wakil-wakil di DPR, maka
kenaikan harga jual tersebut adalah bertentangan dengan kepatutan, dengan demikian dikualifisir sebagai perbuatan melawan hukum.
- Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Majelis Hakim
berpendapat : a.
Bahwa gugatan perwakilan kelompok dapat dikabulkan sebagian.
b. Menetapkan para Penggugat bertindak dan berkedudukan
hukum untuk mewakili kepentingan hukum masyarakat konsumen LPG di Jabotabek.
c. Menerima gugatan masyarakat kosumen LPG yang diwakili
oleh para Penggugat. d.
Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan perbuatan melawan hokum.
e. Menyatakan surat keputusan tanggal 2 November 2000 No.
Kpts-097C00002000-S3 adalah tidak sah dan cacat hukum.
f. Memerintahkan Tergugat I untuk membayar ganti rugi
kepada para Penggugat masing-masing sebesar
Universitas Sumatera Utara
Rp.144.000,- perbulannya hingga adanya putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap.
g. Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi kepada
masyarakat konsumen LPG yang diwakili para Penggugat masing-masing sebesar Rp.16.000,- perbulannya hingga
adanya putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap. h.
Memerintahkan pembentukan komisi pembayaran ganti rugi yang anggotanya terdiri dari 3 orang wakil dari para
Penggugat dalam perkara ini, dan 2 orang wakil dari Tergugat I yang mekanisme tugasnya adalah sebagai
berikut : Komisi dalam waktu sekurang-kurangnya 7 hari kerja harus
sudah melakukan pemberitahuan kepada para anggota kelompok class member untuk mendaftarkan diri
membawa bukti-bukti kerugian yang dimilikinya. Komisi kemudian memverifikasi kebenaran dari bukti-bukti
tersebut, selama paling lambat 30 hari kerja. Setelah itu komisi menjumlahkan seluruh anggota kelompok class
member yang telah diverifikasi dan memerintahkan Tergugat untuk melakukan pembayaran ganti rugi
selambat-lambatnya selama 14 hari kerja setelah diajukan oleh komisi.
i. Menolak gugatan selain dan selebihnya.
Dalam Rekonpensi :
Universitas Sumatera Utara
Menolak gugatan Penggugat I dalam rekonpensi dan Penggugat II dalam rekonpensi untuk seluruhnya.
Dalam Konpensi dan Rekonpensi :
Menghukum Tergugat I dalam konpensi Penggugat I dalam Rekonpensi dan Tergugat II dalam Konpensi Pengugat dalam
Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini sebesar Rp. 239.000,-
E. Pendapat Penulis