Definisi Gugatan Perwakilan Kelompok. Tata Cara Gugatan Perwakilan Kelompok.

langkah yang wajib ditempuh oleh wakil kelompok dalam proses penetapan dan pendistribusian. - Bab VI : Ketentuan Penutup Dalam bab ini disebutkan bahwa ketentuan lain yang telah diatur dalam hukum acara perdata tetap berlaku disamping ketentuan dalam PERMA ini. 40 Definisi Gugatan Perwakilan Kelompok menurut PERMA RI Nomor 1 Tahun 2002 adalah : Suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud.

B. Definisi Gugatan Perwakilan Kelompok.

41 Wakil kelompok adalah satu orang atau lebih yang menderita kerugian yang mengajukan gugatan dan sekaligus mewakili kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya. 42 Anggota Kelompok adalah sekelompok orang dalam jumlah banyak yang menderita kerugian yang kepentingannya diwakili oleh wakil kelompok di Pengadilan, sedangkan Sub Kelompok adalah pengelompokan anggota kelompok kedalam kelompok yang lebih kecil 40 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2002, Pasal 10. 41 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Pasal 1 Sub a 42 Ibid Pasal 1 Sub b Universitas Sumatera Utara dalam satu gugatan berdasarkan perbedaan tingkat penderitaan danatau jenis kerugian. 43 4. Hakim dapat menganjurkan kepada wakil kelompok untuk melakukan pergantian pengacara, jika pengacara melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kewajiban membela dan melindungi kepentingan anggota kelompok.

C. Tata Cara Gugatan Perwakilan Kelompok.

Gugatan dapat diajukan dengan mempergunakan Tata Cara Gugatan Perwakilan Kelompok apabila : 1. Jumlah anggota kelompok sedemikian banyak sehingga tidaklah efektif dan efisien apabila gugatan dilakukan secara sendiri-sendiri dalam satu gugatan; 2. Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum yang digunakan yang bersifat substansial, serta terdapat kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok dengan anggota kelompoknya; 3. Wakil kelompok memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya. 44 Dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia tidak menentukan berapa jumlah minimal anggota kelompok agar gugatan dapat diperiksa berdasarkan perwakilan kelompok. Hanya mensyaratkan bahwa jumlah anggota kelompok sedemikian banyak, hal yang demikian dalam praktek pelaksanaannya akan menimbulkan ketidakpastian hukum antara 43 Ibid Pasal 1 Sub c 44 Ibid. Pasal 2. Universitas Sumatera Utara keputusan pengadilan yang satu dengan pengadilan yang lain. Dengan tidak menyebutkan batas minimum maka penafsiran dari Majelis Hakim yang satu terhadap sekelompok orang dapat diklasifikasikan sebagai cukup memenuhi syarat untuk diajukan sebagai Gugatan Perwakilan Kelompok, sedangkan Majelis Hakim lain tidak tertutup kemungkinan untuk menolak meskipun pada awal gugatan, penggugat Class Actions tidak perlu mengindentifikasi nama atau jumlah anggota kelompok secara spesifik dan rinci, tetapi jumlah anggota kelompok harus jelas bagi hakim dalam menentukan ganti rugi apabila gugatan Class Actions dikabulkan. Hakim mengalami kesulitan dalam menentukan atau menafsirkan besarnya ganti rugi yang dikabulkan tanpa mengetahui secara tepat jumlah anggota kelompok kelasnya. Penulis berpendapat untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dikabulkan oleh Hakim, perlu dicantumkan dalam gugatan rincian jumlah anggota kelompok, atau siapa saja yang dianggap sebagai anggota kelompok yang terkena dampak yang mengalami kerugian. Selain hal tersebut diatas, untuk mewakili kepentingan hukum anggota kelompok Pasal 4 PERMA RI Nomor 1 Tahun 2002 tidak mensyaratkan wakil kelompok memperoleh surat kuasa khusus dari anggota kelompok. Dalam Hukum Acara Perdata di Indonesia tidak ada kewajiban bagi para pihak untuk diwakili oleh pengacarakuasa selama proses pemeriksaan dipersidangan. Para pihak dapat secara langsung menghadap di depan persidangan selama proses pemeriksaan. Namun dalam praktek persidangan para pihak diwakili kuasa untuk maju di depan persidangan. Universitas Sumatera Utara Dalam Gugatan Perwakilan Kelompok, berlaku juga ketentuan Hukum Acara Perdata yang mensyaratkan, apabila wakil kelompok didampingi oleh pengacara maka wakil kelompok diwajibkan membuat surat kuasa khusus kepada pengacaranya. Berkaitan dengan pengacara didalam PERMA RI Nomor 1 Tahun 2002 Pasal 2 huruf b seperti telah diuraikan, hakim dapat menganjurkan untuk mengganti penasehat hukumpengacara. Hal ini penting karena Gugatan Perwakilan Kelompok melibatkan banyak orang, jika pengacara melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kewajiban membela dan melindungi kepentingan kelompoknya. Persyaratan kelayakan ini penting untuk mencegah gugatan yang diajukan oleh wakil kelompok yang tidak jujur yang mengatas namakan kepentingan masyarakat atau kelompok tertentu tetapi sebenarnya mempunyai kepentingan pribadi. Selain hakim dapat menganjurkan penggantian pengacara jika pengacara melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kewajiban membela kepentingan kelompok, maka menurut pendapat penulis bahwa hakim juga dapat mengganti wakil kelompok yang tidak memenuhi persyaratan untuk memperjuangkan kepentingan kelompok.

D. Prosedur Gugatan Perwakilan Kelompok