Pendapat Penggugat Mekanisme Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) dan Penerapannya di Indonesia

A. Pendapat Penggugat

1. Bahwa wakil-wakil kelompok para Penggugat mengajukan gugatan ini untuk diri sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok warga masyarakat yang berjumlah 858 orang penghuni perumahan dan pemukiman kota Deltamas yang terletak di jalan tol Jakarta – Cikampek, Cikarang Pusat – Bekasi, yang dikelola Tergugat, yang memiliki kesamaan fakta dan peristiwa yang menjadi dasar hukum alasan gugatan, serta kesamaan tuntutan diantara wakil-wakil kelompok dengan anggota kelompok. 2. Bahwa wakil-wakil kelompok para Penggugat memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya, sebagaimana ternyata telah pernah berbulan-bulan dengan sukarela memperjuangkan kepentingan kelompok secara sungguh-sungguh berhadapan dengan Tergugat, mengadukan permasalahan yang menjadi sengketa ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI. 3. Bahwa berdasarkan adanya perbedaan besarnya nilai tuntutan kerugian, perwakilan kelompok dikelompokkan atas : a. Kelompok I Sebagai perwakilan kelompok 26 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltamas Cikarang Pusat – Bekasi , Cluster Catalonia. b. Kelompok II Universitas Sumatera Utara Sebagai perwakilan kelompok 304 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltasmas Cikarang Pusat – Bekasi , Cluster Catania ext Catania dan Parthenon dan Nice. c. Kelompok III Sebagai perwakilan kelompok 111 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltamas Cikarang Pusat – Bekasi, Cluster Riviera dan Roseville. d. Kelompok IV Sebagai perwakilan kelompok 85 orang penghuni perumahan dan permukiman Kota Deltamas Cikarang Pusat - Bekasi, Cluster Fresno dan Calgary. e. Kelompok V Sebagai perwakilan kelompok 251 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltamas Cikarang Pusat – Bekasi, Cluster Carribean, Hawai, dan Bahama. f. Kelompok VI Sebagai perwakilan kelompok 17 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltamas Cikarang Pusat – Bekasi, Cluster Pasadena. g. Kelompok VII Universitas Sumatera Utara Sebagai perwakilan kelompok 14 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltamas Cikarang Pusat – Bekasi, Cluster Malibu. h. Kelompok VIII Sebagai perwakilan kelompok 37 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltamas Cikarang Pusat – Bekasi, Ruko Grup I Spanish Square, Porto Square, Alhambra, Coral Blue, Palais De Paris, Notredame Redwood dan Boulevard Fresno. i. Kelompok IX Sebagai perwakilan kelompok 13 orang penghuni perumahan dan permukiman kota Deltamas Cikarang Pusat – Bekasi, Ruko Waikiki, Verona Gallery, Calgary Gallery, Riviera Gallery dan Pasadena Boutique Shop. Bahwa sesuai Pasal 4 PERMA RI No.1 Tahun 2002 tentang acara gugatan perwakilan kelompok, kedudukan para Penggugat sebagai wakil-wakil kelompok tersebut tidak dipersyaratkan adanya kuasa khusus. Dan untuk diketahui adanya gugatan perwakilan kelompok ini oleh anggota kelompok sesuai dengan ketentuan Pasal 7 dan 8 PERMA RI No.1 Tahun 2002. Para Penggugat akan melakukan pemberitahuan secara langsung kepada anggota kelompok yang bersangkutan dengan surat dan dengan melampirkan formulir “pemberitahuan tentang pernyataan keluar dari anggota Universitas Sumatera Utara kelompok gugatan perwakilan kelompok” yang formatnya sesuai lampiran PERMA RI tersebut. 4. Bahwa Para Penggugat adalah kelompok masyarakat yang menghuni perumahan dan permukiman Kota Deltamas yang terletak di jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Pusat-Bekasi, baik karena sebagai orang pemilik rumah, kavling dan ruko di permukiman tersebut ataupun karena adanya hubungan hukum dengan pemilik rumah dan ruko tersebut yang melahirkan sesuatu hak atasnya. Sedangkan Tergugat adalah pengembang yang membangun dan mengkelola lingkungan perumahan dan permukiman Kota Deltamas tersebut. 5. Bahwa Tergugat dalam mengkelola lingkungan perumahan dan permukiman Kota Deltamas mewajibkan Para Penggugat membayar kepada Tergugat iuran bulanan pengelolaan lingkungan yang disebut biaya Penggantian Pengelolaan Lingkungan PPL. Karena itu sesuai Undang-Undang Nomor : 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen berarti Para Penggugat adalah sebagai konsumen dan Tergugat adalah sebagai Pelaku Usaha. 6. Bahwa saat ini, sejak Januari 2009 antara Para Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan atau sengketa mengenai besarnya iuran yang harus dibayar Para Penggugat setelah Tergugat secara sepihak menaikkan tarif iuran PPL tersebut sangat tinggi yang diberitahukan Tergugat kepada Para penggugat melalui suratnya tertanggal 19 Desember 2008 Nomor : 135CS-EMPDMEXTXII08 tidak dapat diterima Para Penggugat. Universitas Sumatera Utara 7. Bahwa alasan Tergugat menaikkan tarif yang sangat memberatkan Para Penggugat itu adalah karena menurut Tergugat subsidi yang selama ini diberikan untuk pembiayaan pemeliharaan fasilitas umumlingkungan – perawatan jalan, saluran drainasi dan pengelolaan sampah, taman umum dan tempat parkir dan penerangan jalan prasarana, sarana dan utiliti perumahan dan permukiman kota Delta Mas telah terpaksa dihentikan Tergugat dengan adanya krisis global yang telah menjadikan Tergugat tidak dapat menjual rumah yang dibangun sehingga tidak sanggup membiayai pemeliharaan lingkungannya. 8. Bahwa karena kenaikan tarif tersebut sangat memberatkan Para penggugat dan menjadikan timbulnya penolakan yang terus menerus dari Para Penggugat melalui Paguyuban dan Persaudaraan warga Kota Deltamas, Tergugat telah memberlakukannya selama tiga bulan dari Januari sampai dengan Maret 2009, meninjaunya kembali dengan surat tertanggal 31 Maret 2009 Nomor : 046CS-EMPDMEXTIII2009 dengan merubah besarnya kenaikan. 9. Bahwa terhadap perubahan tarif tersebut yang juga dilakukan tergugat secara sepihak dengan tidak mengakomodir keberatan-keberatan penggugat, tidak dapat diterima para penggugat, karena tidak banyak memberi keringanan kepada para Penggugat karena Tergugat selain telah menaikkan tariff terlalu tinggi di atas tarif yang selama ini berlaku tarif PPL 2008 juga karena perhitungan pengenaan tarifnya berdasarkan hal yang tidak logis, dimana untuk rumah penghitungan Universitas Sumatera Utara pengenaan tarifnya yang semula berdasarkan luas bangunan dengan tidak membeda-bedakan Cluster, dalam tarif kenaikkan penghitungannya berdasarkan luas tanah dengan membeda-bedakan Cluster, dan untuk ruko yang semula dihitung berdasarkan luas bangunan dengan tidak membeda-bedakan grup dalam tariff kenaikkan telah membeda-bedakan grup. 10. Bahwa untuk mencari solusi agar tidak saling merugikan menyangkut kenaikkan tarif tersebut, para Penggugat telah pernah dengan etikad baik melalui Paguyuban dan persaudaraan warga kota Deltamas, dan juga melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, meminta Tergugat memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur secara transparan dan mempertimbangkan keberatan para Penggugat dengan duduk bersama bermusyawarah. Namun Tergugat dengan alasan yang tidak jelas menolak membahasnya dan menyatakan kenaikkan itu sudah final. 11. Bahwa sikap Tergugat sebagai Pelaku Usaha yang telah menaikkan PPL 2009 secara sepihak dan tidak bersedia memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur kepada Para Penggugat sebagai Konsumen tentang alasan kenaikan tarif iuran PPL tersebut, serta tidak pula bersedia mendengarkan pendapat dan keluhan Para Penggugat. Sebaliknya Para Penggugat telah dengan terpaksa mengikuti kehendak Tergugat, membayar iuran PPL dengan tarif kenaikan yang diinginkan Tergugat untuk menghindari penjatuhan sanksi yang diancamkan Tergugat tidak akan mengangkat sampah, dan adanya kekhawatiran Universitas Sumatera Utara Para Penggugat akan dijatuhkan sanksi pemutusan aliran air bersih yang juga dikelola oleh Tergugat, hal itu telah melanggar hak Para Penggugat sebagaimana dalam Pasal 4 huruf C dan D Undang-Undang Nomor : 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, yang berarti pula Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yang telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat. 12. Bahwa berdasarkan alasan kenaikan yang dijelaskan Tergugat karena subsidi pembiayaan pemeliharaan fasilitas umumlingkungan yaitu perawatan jalan, saluran drainase dan pengelolaan sampah, taman umum dan tempat parkir, dan penerangan jalan prasarana, sarana dan utilitas permukiman kota DeltaMas telah dihentikan Tergugat, berarti Tergugat menaikkan tarif PPL yang sangat memberatkan Para Penggugat itu dimaksudkan untuk supaya dapat pula membiayai pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas Kota Deltamas. Padahal sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah dan Bangunan di Kota Deltamas, pasal 5 poin 5, 3 kewajiban yang harus dibayar Para Penggugat adalah iuran Pengelolaan Lingkungan saja, dalam arti terbatas hanya untuk penanggulangan sampah dan kebersihan serta pengamanan lingkungan. 13. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman, Pasal 24 huruf b dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, sarana dan utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah, Pasal 25 ayat 1 yang menentukan : Universitas Sumatera Utara Dalam membangun lingkungan siap bangun badan usaha dibidang pembangunan perumahan wajib membangun jaringan prasarana lingkungan mendahului kegiatan membangun rumah, memelihara dan mengelolanya sampai dengan pengesahan dan penyerahannya kepada Pemerintah Daerah Pasal 24 huruf b Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992. Pembiayaan pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas sebelum penyerahan menjadi tanggung jawab pengembang, Pasal 25 ayat 1 PMDN Nomor 9 Tahun 2009. Perbuatan Tergugat yang telah membebankan pembiayaan pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan permukiman kota Deltamas kepada Para Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan hukum yang telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat. 14. Bahwa karena perbuatan Tergugat menaikkan tariff PPL tahun 2009 dengan tujuan untuk membiayai pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas kota Deltamas merupakan perbuatan melawan hukum, yang berarti penerimaan Tergugat selama 10 bulan atas iuran PPL sebesar tarif kenaikkan, total sebesar Rp.972.510.880,- itu adalah tidak sah dan telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat maka pada tempatnya pengadilan menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yang telah menimbulkan kerugian bagi para Penggugat dan menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi sebesar tersebut. Universitas Sumatera Utara 15. Bahwa sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah, maka untuk kelangsungan pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan permukiman kota Deltamas yang sudah ada seharusnya Pengadilan menghukum Tergugat untuk menyerahkan pengelolaannya kepada Turut Tergugat agar supaya Turut Tergugat dapat memelihara dengan baik dan tidak menimbulkan kerugian bagi para penggugat yang menghuni permukiman tersebut. 16. Bahwa dengan penyerahan pengelolaan kepada turut Tergugat dapat diharapkan akan adanya pembangunan sarana-sarana yang harus tersedia dalam suatu permukiman sesuai ketentuan perundang- undangan, yang sampai saat ini belum dipenuhi oleh Tergugat, seperti sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, rekreasi dan olah raga, pemakaman dan pertamanan, juga utilitasnya seperti jaringan telepon, jaringan transportasi dan pemadam kebakaran diseluruh cluster perumahan dan ruko. 17. Bahwa sedangkan alasan lain para Penggugat sangat keberatan iuran tarif PPL dinaikkan adalah dikarenakan iuran tersebut yang antara lain untuk membayar komponen keamanan, ternyata tidak jelas tanggung jawab Tergugat menyangkut keamanan dimana akhir-akhir ini sering terjadi kehilangan barang-barang milik para Penggugat, Tergugat tidak bertanggung jawab penuh dengan membayar ganti ruginya. Tergugat hanya memberikan ganti rugi sekedar niat baik untuk Universitas Sumatera Utara membantu meringankan saja. Padahal dengan tarif PPL yang tinggi seharusnya Tergugat bertanggung jawab penuh soal keamanan lingkungan dan apabila ada kehilangan barang milik para Penggugat, bertanggung jawab pula membayar ganti rugi sepenuhnya. Hal ini sesuai dengan prosedur yang pernah dijalankan sebelum adanya kenaikkan tarif. 18. Bahwa tindakan Tergugat secara sepihak yang telah menaikkan dan memberlakukan iuran PPL Tahun 2009 meskipun ditolak oleh Para Penggugat sehingga karena itu telah menjadikan Para Penggugat dengan susah payah mencoba menyelesaikannya diluar Pengadilan secara musyawarah dan membawa permasalahannya ke YLKI, namun tergugat tidak mempunyai itikad baik menyelesaikannya sehingga pekerjaan Para Penggugat telah sia-sia membuang waktu dan tenaga, yang berarti itu jelas telah membuat Para Penggugat kerugian moril yang sudah seharusnya mendapatkan ganti rugi dari Tergugat, yang pantas dan layak sebesar Rp. 1.300.000.000,- satu milyar tiga ratus juta rupiah. Berdasarkan Posita tersebut, maka Penggugat Perwakilan Kelompok Class Actions memohon ke Pengadilan Negeri Bekasi, memeriksa dan mengadili perkara ini serta memutus : Dalam Provisi : Menyatakan memerintahkan tergugat selama perkara ini berlangsung sampai dengan putusan memperoleh kekuatan hukum tetap wajib tetap menyelenggarakan pengelolaan pemeliharaan lingkungan perumahan dan Universitas Sumatera Utara permukiman Kota Deltamas dengan menerima iuran PPL sesuai tarif lama yang berlaku pada tahun 2008. Dalam Pokok Perkara : Primair : 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga sita Jaminan conservatoir beslag yang telah diletakkan Jurusita Pengadilan Negeri Bekasi dalam perkara ini; 3. Menyatakan Tergugat sebagai Pelaku Usaha telah melakukan perbuatan melawan hukum yang telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat sebagai konsumen; 4. Menyatakan perbuatan tergugat menaikkan tarif iuran Penggantian Pengeloaan Lingkungan PPL perumahan dan permukiman Kota deltamas Tahun 2009 tidak sah dan karenanya tidak mengikat Para Penggugat; 5. Menghukum Tergugat untuk bersama-sama Para Penggugat menetapkan tarif iuran PPL Kota Deltamas yang berlaku untuk tahun 2009 dan seterusnya selama pengelolaan lingkungan Kota Deltamas masihg ditangan Tergugat secara musyawarah mufakat; 6. Menghukum tergugat untuk memisahkan pembayaran biaya pemakaian air bersih yang dikelola Tergugat dari pembayaran iuran PPL, dan dapat menerima pembayarannya secara tersendiri-sendiri; Universitas Sumatera Utara 7. Menghukum Tergugat membayar kepada Para Penggugat ganti rugi sebesar Rp. 972.510.880,- dengan rincian kerugian sebagai berikut : − Kepada Kelompok I sebesar Rp. 24.775.020,- − Kepada Kelompok II sebesar Rp. 195.483.430,- − Kepada Kelompok III sebesar Rp. 52.919.870,- − Kepada Kelompok IV sebesar Rp. 68.339.080,- − Kepada Kelompok V sebesar Rp. 214.733.870,- − Kepada Kelompok VI sebesar Rp. 17.637.510,- − Kepada Kelompok VII sebesar Rp. 6.266.710,- − Kepada Kelompok VIII sebesar Rp. 337.671.390,- − Kepada Kelompok IX sebesar Rp. 54.648.000,- 8. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian moril yang dialami para Penggugat sebesar Rp. 1.300.000.000,- satu milyar tiga ratus juta rupiah; 9. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan pengelolaan prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan dan pemukiman Kota Deltamas kepada Turut Tergugat; 10. Menghukum Turut Tergugat mematuhi isi putusan ini; 11. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dahulu uit voorbaar bij voerraad walaupun timbul perlawanan, banding atau kasasi; 12. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara. ATAU : Apabila Pengadilan berpendapat lain, maka : Subsidair : Universitas Sumatera Utara Mohon memberi putusan lain seadil-adilnya.

B. Pendapat Tergugat Dalam Eksepsi.