A. Periode sebelum adanya pengakuan gugatan perwakilan kelompok.
Bahwa yang menjadi tolak ukur dari pengakuan gugatan perwakilan kelompok di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, didalam salah satu pasalnya menyebutkan “masyarakat berhak mengajukan
gugatan perwakilan”. Bahwa sebelum tahun 1977, meskipun belum ada aturan hukum
yang mengatur mengenai gugatan perwakilan kelompok, namun gugatan perwakilan kelompok sudah pernah dipraktekkan dalam peradilan di
Indonesia, seperti : -
Sebagai penggagas gugatan perwakilan kelompok di Indonesia adalah R.O. Tambunan, yang mengajukan gugatan perwakilan kelompok pada
tahun 1987, sebagai tergugat Bentoel Remaja, perusahaan iklan dan Radio Swasta Niaga Prambors. Dalam gugatannya Tambunan
mendalilkan bahwa gugatannya bukan hanya mewakili dirinya sebagai orang tua dari anaknya, namun juga mewakili seluruh generasi muda
yang diracuni karena iklan perusahaan rokok Bentoel. Perkara gugatan Bentoel Remaja ini juga mendalilkan bahwa iklan Bentoel Remaja
telah meracuni kalangan remaja, rokok telah menimbulkan gangguan kesehatan dan merusak masa depan generasi muda Indonesia
34
- Dalam kasus demam berdarah pengacara Muktar Pakpahan
mengajukan gugatan perwakilan kelompok ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagai tergugat Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu
.
34
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Kota DKI Jakarta dan Kepala Kantor Wilayah Kesehatan DKI Jakarta. Selaku penggugat Muktar Pakpahan mendalilkan bahwa ia
bertindak untuk kepentingan diri sendiri yang terjangkit penyakit demam berdarah maupun mewakili seluruh warga DKI Jakarta lainnya
yang menderita wabah serupa, yang menganggap para tergugat tidak menjalankan kewajibannya untuk menjaga kebersihan lingkungan
Jakarta sehingga muncul penyakit demam berdarah dan menimbulkan korban seperti yang dialami sendiri maupun warga Jakarta lainnya
35
- Kasus lain adalah Gugatan Perwakilan Kelompok yang diajukan oleh
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 1997. Sebagai tergugat adalah PT. PLN
Persero dengan mengatas namakan seluruh konsumen listrik di wilayah DKI Jakarta, karena terjadi pemadaman listrik secara serentak
di seluruh wilayah DKI Jakarta, sehingga menimbulkan kerugian materiil maupun moril bagi para konsumen listrik PLN
.
36
35
Ibid.
36
I Nyoman Nurjanah. Op. Cit.
. Dari ketiga kasus Gugatan Perwakilan Kelompok tersebut tidak
satupun gugatan yang dapat diterima oleh Pengadilan dengan pertimbangan bahwa alasan dasar hukum gugatan perwakilan kelompok
belum diatur sebagai hak prosedural kelompok masyarakat dalam Sistem Hukum Perdata maupun Hukum Acara Perdata di Indonesia.
B. Periode setelah adanya pengakuan gugatan perwakilan kelompok.