Roman sebagai Karya Sastra

13 BAB II KAJIAN TEORI

A. Roman sebagai Karya Sastra

1. Pengertian Roman Dalam dunia sastra, salah satu karya fiksi yang dibedakan menurut bentuknya adalah roman. Roman menceritakan perjalanan kehidupan tokoh utama yang terdiri dari beberapa bab yang saling kait-mengait. Kata roman pada mulanya berasal dari bahasa Perancis romanz pada abad ke-12, serta dari ungkapan bahasa Latin yaitu lingua romana, yang dimaksudkan untuk semua karya sastra dari golongan rakyat biasa Nurgiyantoro, 1998: 81. Kemunculan roman pada abad ke-12 terus mengalami perubahan- perubahan baik dari segi bentuk, isi dan maknanya. Roman tidak lagi sekedar kisah sehari-hari masyarakat Perancis yang ditulis dalam bahasa romana, namun mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman. Hal ini terjadi karena semakin banyak orang yang menaruh minat dan gemar membaca roman, sehingga pada abad ke-18 roman mencapai puncak kejayaannya. Sejarah roman Jerman dimulai sejak masa Mittelater. Hal ini ditandai dengan kemunculan Heldenepos Nibelungenlied, yakni cerita tentang kepahlawanan. Selanjutnya berturut-turut roman Jerman bermunculan, seperti die Lebensgeschichte des Dr. Faust dan Die Leiden des Jungen Werthers Gigl, 2009: 58. Dalam literatur Jerman dikenal istilah Bildungsroman dan Erziehungsroman yang masing-masing berarti novel of information dan novel of education Abrams via Nurgiyantoro 1998: 15. 14 Gigl 2009: 58 berpendapat bahwa roman dalam bahasa Jerman tidak hanya menceritakan suatu peristiwa, tetapi menceritakan beberapa peristiwa yang mengiringi perjalanan hidup para tokohnya Romane thematisieren nicht nur einzelne Ereignisse, sondern verfolgen einen Helden auf seinem Lebensweg. Roman Jerman lebih dikenal dengan istilah novel dalam bahasa Inggris ataupun Indonesia. Roman pertama kali masuk ke Indonesia melalui sastra Belanda. Seiring berjalannya waktu roman menjadi kabur pengertiannya dengan novel. Akan tetapi jika dilihat dari sudut isi penceritaan, roman dapat dipadankan dengan novel dalam sastra Indonesia. Pengertian roman modern menurut Leeuwen Nurgiyantoro, 1998: 16 adalah cerita prosa yang melukiskan pengalaman-pengalaman batin dari beberapa orang tokoh yang berhubungan satu dengan yang lainnya dalam suatu keadaan. Pengertian di atas cocok jika dipadankan dengan novel dalam sastra Indonesia. Pengertian roman dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia berbeda. Hal ini karena roman bahasa Indonesia memfokuskan kisah tokohnya dari lahir sampai meninggal. Sementara itu, roman Jerman menitikberatkan pada pengalaman-pengalaman hidup tokoh yang mengubah perjalanan hidup sang tokoh. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa roman adalah salah satu bagian karya sastra bidang epik yang menceritakan kehidupan para tokoh dengan segala peristiwa-peristiwa khusus yang dialaminya. 15 2. Jenis Roman Ditinjau dari jenisnya, roman digolongkan dalam beberapa bagian. Berdasarkan gaya berceritanya, roman dapat dibedakan menjadi roman berbentuk surat, roman buku harian, roman personal dan lain sebagainya. Jika dilihat dari segi isinya, roman meliputi beberapa jenis. a. Roman Pendidikan Bildungs- und Entwicklungsroman. Bildungs- und Entwicklungsroman menceritakan perjalanan kehidupan tokoh utama dari muda menuju kedewasaan. Roman jenis ini menitikberatkan penceritaan pada perkembangan pendidikan tokoh-tokohnya khususnya tokoh utama. Contoh : Johann Wolfgang von Goethe: Wilhelm Meisters Lehrjahre 1975, Karl Philipp Moritz: Anton Reiser 1785 ff, Gustav Freytag: soll und Haben 1855, Gottfried Keller: Der grüne Heinrich 1854 ff, Adalbert Stifter: Der Nachsommer 1857, Herman Hesse: Demian 1919. b. Roman Masyarakat atau roman Sosial Gesellschaftsroman. Titik utama penceritaan dalam roman ini terletak pada kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi di Masyarakat. Contoh : Theodor Fontane: Irrungen Wirrungen 1894, Frau Jenny Treibel 1892, Effi Briest 1894, Thomas Mann: Der Zauberberg 1924. c. Roman Sejarah Historischer Roman. Tema sejarah merupakan bahan utama yang paling banyak ditonjolkan dalam roman jenis ini. Felix Dahn: Ein Kampf um Rom 1876, Franz Werfel: Die vierzig Tage des Musa Dagh 1933 adalah contoh sastrawan Jerman yang menulis tentang roman sejarah. 16 d. Roman Kriminal Kriminalroman. Roman ini menggambarkan sebuah kejahatan dan cara-cara tokoh utama mengungkapkan kasus kejahatan tersebut. Contoh : Friedrich Dürrenmatt: Der Richter und sein Henker 1950, Bernhard Schlink: Selbs Justiz 1987. e. Roman Seniman Künstlerroman. Kehidupan seorang seniman beserta konfliknya dengan kehidupan dalam masyarakat menjadi tema utama kisah dalam roman ini. Contoh : Eduard Mörike: Maler Nolten 1832, Thomas Mann: Der Tod in Venedig 1912, Doktor Faustus 1947, Hermann Hesse: Klingsors letzter Sommer 1920. f. Roman Khayalan Utopischer Roman. Roman ini bercerita tentang masa depan atau tempat yang jauh antah berantah, wilayah yang belum diselidiki atau dijangkau. Thomas Morus: Utopia 1516, Aldous Huxley: Schöne neue Welt 1932, George Orwell: 1984 1948, dan Christa Wolf: Kein Ort. Nirgends 1979, merupakan beberapa contoh jenis roman utopia Gigl, 2009: 59.

B. Unsur-unsur Pembentuk Roman