41
sendiri bahwa ada alasan yang rasional dibalik pikiran dan tindakan itu. Misalnya seorang yang dipecat dari pekerjaan mengatakan bahwa pekerjaannya itu memang
tidak terlalu bagus untuknya. Jika anda sedang bermain tenis dan kalah maka anda akan menyalahkan raket dengan cara membantingnya atau melemparnya daripada
anda menyalahkan diri anda sendiri telah bermain buruk. Itulah yang dinamakan rasionalisasi. Hal ini dilakukan karena dengan menyalahkan objek atau orang lain
akan sedikit mengurangi ancaman pada individu itu Andri dan Yenny, 2007: 6. 6.
Proyeksi Projection Proyeksi adalah mekanisme pertahanan dari individu yang menganggap
suatu impuls yang tidak baik, agresif dan tidak dapat diterima sebagai bukan miliknya melainkan milik orang lain. Misalnya seseorang berkata “Aku tidak
benci dia, dialah yang benci padaku”. Pada proyeksi impuls itu masih dapat bermanifestasi namun dengan cara yang lebih dapat diterima oleh individu
tersebut Andri dan Yenny, 2007: 6.
D. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian roman Der Vorleser mengenai psikologi sastra ini adalah sebagai berikut.
1. Kepribadian tokoh utama Corrine dalam roman Die Weiße Massai karya
Corrine Hoffmann : analisis Psikologi sastra oleh puspitasari Universitas Negeri Yogyakarta 2013. Penelitian ini membahas struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan kepribadian tokoh utama corrine dalam roman Die Weiße Massai.
42
Hasil penelitian menunjukkan struktur kepribadian terdiri dari Id, Ego, dan Superego. Id adalah yang paling mendominasi tokoh utama. Dinamika
kepribadian berupa naluri hidup, naluri mati, kecemasan neurosis, kecemasan realistis, kecemasan moral, dan naluri seksual. Kepribadian tokoh utama
adalah keras kepala, ambisius, pantang menyerah, bersemangat, percaya diri, mempunyai dorongan seks yang besar, pemimpi, mampu menempatkan diri
sesuai dengan kondisi di sekitar, bersedia melakukan apa saja demi mencapai tujuannya, hanya mengingat Tuhan saat menghadapi masalah, pemarah dan
tidak terkendali. Persamaan kedua penelitian ini adalah sama – sama meneliti
menggunakan psikologi sastra khususnya psikoanalisis sigmund Freud. Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada sumber buku yang digunakan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Maftuh Ihsan 0606088702, mahasiswa
Sastra Inggris Universitas Indonesia angkatan 2006, dengan judul Representasi Sejarah Holocaust dalam Film The Reader sebuah Kajian
Psikoanalisis. The Representation of Holocaust History in the “The Reader”
Movie : A Psychoanalytic Approach. Hasil penelitian tersebut adalah : 1 penelitian ini membuktikan
bahwa dapat dipakainya psikoanalisis untuk mengkaji sejarah kehidupan manusia. 2 terjawabnya 2 pertanyaan utama rumusan masalah dalam
penelitian ini, yakni pertama, bagaimana ketiga tokoh dalam The Reader Michael,
Hana, Ilana
merepresentasikan sejarah
Holocaust. kedua,bagaimana represi terhadap ingatan tokoh-tokoh tersebut mengenai
43
Holocaust digunakan dalam film untuk menyampaikan wacana yang lebih netral.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan cerita yang sama yakni 1 Der Vorleser,
meskipun yang digunakan adalah filmnya. 2 kesamaan dalam menganalisis tokoh dan 3 penggunaan psikologi sastra khususnya psikoanalisis Sigmund
Freud. Perbedaan penelitian terletak pada sudut penelitian. Pada penelitian ini yang diteliti adalah representasi sejarah Holocaust melalui ketiga tokoh
Michael, Hanna dan Ilana dan sumbernya menggunakan film The Reader, sedangkan peneliti menggunakan roman Der Vorleser dan kajian utama
adalah psikologi kepribadian tokoh utama Michael.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian