Kebiasaan Pola tingkah laku Ketertarikan

172 Salah satu bidang penelitianku adalah hukum dalam pemerintahan Reich ketiga. Dalam penelitian ini jelas terlihat bagaimana masa lalu dan masa kini berjalan bersama-sama dalam suatu kehidupan nyata. C Tingkah laku Verhalten Kutipan Hal

1. Pola tingkah laku

dan kebiasaan “Lies es mir vor” “Lies selbst , ich bring’s dir mit.” “Du hast so eine schöne Stimme, Jungchen, ich mag dir lieber zuhören als selbst lesen.” “Ach, ich weiß nicht.” Aber als ich am nächsten Tag kam und sie küssen wollte, entzog sie sich. “Zuerst mußt du mir vorlesen”. “Bacakan untukku” “Bacalah sendiri. Nanti kubawakan buku untukmu.” “Suaramu indah, Jungchen, aku lebih suka kau membacakannya daripada membacanya sendiri”. “Oh, aku tidak tahu itu”. Tapi keesokan harinya, ketika aku datang dan ingin menciumnya, ia menjauhkan diri. “Kau harus me mbacakan dulu buku untukku”. 43

2. Kebiasaan

Vorlesen, duschen, lieben und noch ein bißchen beieinanderliegen – das wurde das Ritual unserer Treffen. Membaca, mandi, bercinta dan tetap berbaring di sampingnya- itu menjadi ritual dalam setiap pertemuan kami. 43

3. Pola tingkah laku

dan kebiasaan Und weil ich wirren,von Erinnerungen und Träumen durchsetzten, in quälenden zirkeln kreisenden, halbwachen Nachdenken über meine Ehe und meine Tochter und mein Leben Hanna immer wieder dominierte, las ich für Hanna. Ich las für Hanna auf Kassetten. Dan karena semua kebingunganku dalam keadaan setengah terjaga, yang berputar-putar dalam lingkaran kenangan dan mimpi yang menyiksa, seputar perkawinanku, anakku, dan hidupku, dan selalu didominasi oleh Hanna, aku pun mulai membaca untuk Hanna. Aku membacakan buku untuk Hanna dan merekamnya dalam kaset. 174 D Pikiran dan perasaan Kutipan Hal

1. Ketertarikan

Ich konnte die Augen nicht von ihr lassen. Von ihrem Nacken und von ihren Schultern, von ihren Brüsten, die das Unterkleid mehr umhüllte als verbarg, von ihrem Po, an dem das Unterkleid spannte, als sie den Fuß auf das 15-16 173 Knie stützte und auf den Stuhl setzte, von ihrem Bein, zuerst nackt und blaß und dann im Strumpf seidig schimmernd. Aku tidak mampu mengalihkan pandanganku darinya. Lehernya, bahunya, dadanya, dan pinggul yang berbalut pakaian dalam, pinggulnya yang membuat pakaian dalamnya mengetat ketika ia menopang kaki ke lututnya dan duduk di kursi, kakinya yang pada awalnya pucat dan telanjang, lalu bersinar dalam stoking sutranya.

2. Keinginan dan