Gambar 4.11
Nilai total zat padat tersuspensi TSS air gambut sebelum penyaringan SP dan sesudah penyaringan dengan membran polisulfon dan
polisulfon-mikrobentonit
Pada Gambar 4.11 dapat kita simpulkan bahwa penyaringan air gambut Panam Pekanbaru dengan menggunakan membran polisulfon dan polisulfon- mikrobentonit
sudah memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia PERMENKES RI No.416MENKESPERIX1990 lampiran II tentang persyaratan
kualitas air bersih. Hal ini menunjukkan bahwa penyaringan dengan menggunakan membran polisulfon dengan penambahan mikrobentonit mampu menurunkan kadar
total zat padat tersuspensi TSS pada air gambut daerah Panam kota Pekanbaru.
4.6.5 Analisis Jumlah Zat Padat Terlarut TDS
Padatan terlarut terdiri dari senyawa organik dan anorganik yang larut dalam air. Hasil analisis kadar total zat padat terlarut atau Total Disolved Solid TDS pada air gambut
Panam Kota Pekanbaru ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil analisis kadar total zat padat terlarut TDS air gambut
Jenis membran TDS mgL
Tanpa penyaringan 1400
Penyaringan dengan PSf 1100
Penyaringan dengan PSf-B5 300
Penyaringan dengan PSf-B10 800
Penyaringan dengan PSf-B15 400
Penyaringan dengan PSf-B20 1200
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa kadar TDS air gambut sebelum penyaringan sangat tinggi. Setelah penyaringan dengan menggunakan membran
polisulfon dan polisulfon-mikrobentonit terjadi penurunan kadar TDS. Hal ini berarti bahwa membran polisulfon dan polisulfon-mikrobentonit mampu menurunkan kadar
TDS air gambut. Penyaringan dengan membran polisulfon PSf mampu menurunkan kadar
TDS air gambut. Kadar TDS permeat menurun dikarenakan pori yang rapat pada membran polisulfon. Namun hal ini belum mampu menurunkan kadar TDS secara
optimal. Setelah penambahan mikrobentonit terjadi penurunan kadar TDS secara baik.
Pada membran PSf-B5 dan PSf-B15 nilai total TDS nya cukup baik yaitu 300 mgL dan 400 mgL. Nilai ini sudah sesuai dengan standar Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia PERMENKES RI No.416MENKESPERIX1990 lampiran II tentang persyaratan kualitas air bersih. Pada kedua membran ini
mikrobentonit telah mampu menyerap zat organik di permukaan membran larutan umpan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12
Nilai total zat padat terlarut TDS air gambut sebelum penyaringan SP dan sesudah penyaringan dengan membran polisulfon dan
polisulfon-mikrobentonit
Pada membran polisulfon-mikrobentonit 20 PSf-B20 kadar TDS yang dihasilkan cukup tinggi. Hal ini diperkirakan bahwa pori membran cukup besar
sehingga belum mampu menahan partikel organik dan anorganik di permukaan membran.
Berdasarkan Gambar 4.12 dapat disimpulkan bahwa kadar TDS air gambut menurun setelah disaring dengan membran polisulfon dan polisulfon-mikrobentonit.
Kadar TDS permeat yang dihasilkan pada penyaringan dengan membran PSf-B5 dan PSf-B15 cukup baik dikarenakan pada membran ini mikrobentonit mampu
menyerap partikel-partikel organik dan anorganik yang terdapat di larutan umpan. Sedangkan TDS permeat pada membran PSf, PSf-B10 dan PSf-B20 masih cukup
tinggi namun telah sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia PERMENKES RI No.416MENKESPERIX1990 lampiran II tentang
persyaratan kualitas air bersih.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN