mengadsorbsi, karena ukuran partikel koloidnya sangat kecil dan memiliki kapasitas permukaan yang tinggi Suharto,1997.
Pengolahan air gambut dengan bentonit telah dilakukan oleh Yusnimar dkk 2010. Pada penelitian ini, Yusnimar melakukan pengolahan air Sungai Siak dengan
gabungan metode adsorpsi, koagulasi-sedimentasi dan filtrasi. Pada proses adsorbsi menggunakan bentonit sebagai adsorben. Penggunaan bentonit diawal proses
pengolahan air Sungai Siak mampu mengurangi warna dan bau air gambut. Pada penelitian ini akan dilakukan preparasi dan karakterisasi membran
polisulfon dengan menambahkan pengisi mikrobentonit untuk penyaringan air gambut untuk mengurangi kekeruhan, pH, jumlah zat padat tersuspensi TSS dan jumlah zat
padat terlarut TDS. Hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan PERMENKES RI No.416MENKESPERIX1990 lampiran II tentang
persyaratan kualitas air bersih.
Oleh karena itu, penelitian ini akan dikerjakan untuk melihat pengaruh penambahan bentonit alam sebagai bahan pengisi membran polisulfon terhadap
kinerja dan fluks membran polisulfon.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu :
a. Apakah bentonit alam dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada membran polisulfon?
b. Bagaimana sifat permeabilitas, analisa gugus fungsi dan morfologi permukaan membran polisulfon dengan pengisi mikrobentonit alam dalam pemurnian air
gambut? c. Apakah kadar pH, kekeruhan, TSS dan TDS air gambut sebelum dan setelah
penyaringan dengan membran polisulfon dengan pengisi mikrobentonit sesuai dengan PERMENKES RI No.416MENKESPERIX1990 lampiran II tentang
persyaratan kualitas air bersih.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian menjadi lebih tepat sasaran, maka pada penelitian ini dibatasi pada: a. Mikrobentonit yang digunakan yaitu bentonit alam dari Kabupaten Bener
Meriah, Aceh yang telah diaktivasi. b. Metode penyaringan membran polisulfon dengan pengisi mikrobentonit yaitu
menggunakan teknik inversi fasa prestipitasi terendam. c. Parameter air gambut yang dianalisis yaitu kekeruhan, pH, TSS dan TDS.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, yaitu : a. Mengetahui pembuatan membran polisulfon dengan bahan pengisi
mikrobentonit alam. b. Mengetahui permeabilitas, analisa gugus fungsi dan morfologi permukaan
membran polisulfon dengan pengisi mikrobentonit alam terhadap air gambut. c. Mengevaluasi hasil penyaringan air gambut dengan membran polisulfon-
bentonit berdasarkan PERMENKES RI No.416MENKESPERIX1990 lampiran II tentang persyaratan kualitas air bersih.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam pembuatan membran polisulfon dengan pengisi mikrobentonit dan aplikasinya untuk pemurnian
air gambut secara inversi fasa prestipitasi terendam, serta pengaruhnya terhadap permeabilitas membran polisulfon-mikrobentonit.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium, dimana pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Persiapan mikrobentonit teraktivasi. Bentonit alam diaktivasi menggunakan larutan asam H
2
SO
4
2. Karakterisasi mikrobentonit. dan diharapkan
dapat meningkatkan sifat kristalin mikrobentonit.
Pada tahapan ini mikrobentonit dikarakterisasi dengan X-Ray Diffraction XRD sebelum dan sesudah aktivasi.
3. Pembuatan membran polisulfon dengan bahan pengisi mikrobentonit. Pada tahapan ini, membran polisulfon-mikrobentonit dibuat dengan metode
inversi fasa prestipitasi terendam. Polisulfon 15 ww dilarutkan ke dalam dimetil asetamida DMAc dengan variasi penambahan mikrobentonit 0, 5,
10, 15, dan 20 terhadap berat polisulfon. Larutan dope diaduk dengan menggunakan pengaduk magnet hingga homogen dan dicetak di atas plat kaca
sekitar 7 menit dan direndam ke dalam bak koagulasi air selama 10 menit hingga membran lepas dengan sendirinya.
4. Uji permeabilitas membran polisulfon-mikrobentonit Membran yang telah dicetak dengan berbagai variasi diuji permeabilitasnya
dengan melewatkan air gambut pada sel membran pada tekanan 2 bar sehingga didapatkan waktu alir dan nilai fluks masing-masing membran.
5. Karakterisasi membran polisulfon-mikrobentonit Karakterisasi meliputi analisis gugus fungsi membran dengan Fourier
Transform Infrared Spectroscopy FTIR, morfologi permukaan dan pori
membran dengan Scanning Electron Microscopy SEM. 6. Analisis parameter sampel air gambut
Air gambut sebelum dan sesudah penyaringan dengan membran polisulfon- mikrobentonit dianalisa kadar kekeruhan, derajat keasaman pH, jumlah zat
padat tersuspensi TSS dan jumlah zat padat terlarut TDS dan dibandingkan dengan PERMENKES RI No.416MENKESPERIX1990 lampiran II tentang
persyaratan kualitas air bersih.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Lokasi Penelitian