BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Preparasi dan Karakteristik Bentonit sebagai Pengisi Membran
Pada penelitian ini membran polisulfon menggunakan bahan pengisi berupa bentonit teraktivasi asal Bener Meriah. Karakterisasi kandungan mineral yang ada dalam
bentonit alam ini telah dilakukan menggunakan Difraksi Sinar-X. Hasil karakterisasi
memberikan pola difraksi seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.1 berikut:
10 20
30 40
50 2000
4000 6000
8000 10000
12000 14000
Int ens
itas [-
]
2 Q
Gambar 4.1
Difraktogram bentonit alam asal Bener Meriah sebelum aktivasi Berdasarkan hasil karakterisasi menggunakan XRD seperti yang diperlihatkan
dalam Gambar 4.1 menunjukkan bahwa bentonit Bener Meriah mengandung montmorillonit. Puncak-puncak khas dari bentonit tersebut 2
θ: 19,94; 2θ: 26,75 dan 2
θ: 35,01. Hasil ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Lumingkewas, 2006 dan Fisli, 2007; Firmansyah 2013 dan Julinawati 2013. Selain itu, bentonit ini
mengandung mineral lain yaitu kuarsa 2 θ: 26,75, Francevillite 2θ: 20,95 dan ilit
2 θ: 18,90; 2θ: 20,95.
MMT MMT
Quart
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50 60
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
MMT MMT
Quartz
Int ens
itas
2Θ
Gambar 4.2
Difraktogram bentonit alam asal Bener Meriah setelah aktivasi Setelah dilakukan aktivasi pada bentonit ini dapat diketahui bahwa bentonit
tidak banyak mengalami perubahan struktur. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 bahwa sudut 2θ bentonit sebelum dan sesudah aktivasi hanya berbeda relatif kecil.
Namun dari segi intensitas dapat terlihat bahwa bentonit setelah aktivasi mengalami
peningkatan intensitas relatif pada semua jenis mineral yang terkandung di dalam bentonit. Intensitas puncak dalam suatu difraktogram memberikan penjelasan tentang
derajat kristalinitas suatu mineral dalam bentonit. Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa intensitas mineral montmorillonit lebih tinggi dibandingkan mineral penyusun
lainnya. Hal ini berarti bahwa mineral yang paling banyak terkandung di dalam bentonit alam asal Bener Meriah adalah montmorillonit.
Tabel 4.1
Nilai sudut 2θ dari bentonit Bener Meriah
Sudut 2 θ montmorillonit Standar JCPDF
Sebelum aktivasi Setelah aktivasi
20,00 19,94
19,79 26,75
26,75 26,59
35,01 35,01
34,91
Universitas Sumatera Utara
Hal ini dikarenakan setelah diaktivasi menggunakan asam, pengotor-pengotor yang menempel pada permukaan dan kisi-kisi bentonit hilang sehingga bentonit
menjadi lebih bersih dan lebih kristal. Aktivasi bentonit dalam suasana asam akan memodifikasi struktur dan
meningkatkan luas permukaan bentonit sehingga kemampuan menyerapnya semakin meningkat. Proses aktivasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
penyerapan bentonit terhadap bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung di dalam air gambut.
4.2 Membran Polisulfon dengan Bahan Pengisi Mikrobentonit 4.2.1 Sintesis Membran Polisulfon