Dampak Penggunaan Internet Internet

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 5 Perjudian Tempat khusus untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka dapat bebas melakukan perjudian di internet tanpa terawasi. Bermacam jenis judi online semakin marak di internet. Mulai dari situs taruhan bola, judi kasino, sampai permainan togel toto gelap online yang dilarang di dunia nyata. 6 Membuat Orang Jadi ‘Autis’ Keasyikan berinternet dapat menjadikan penggunanya seperti anak autis yang memiliki dunia sendiri dan tidak peduli sekelilingnya. Salah satu hal yang perlu diingat oleh pengguna internet bahwa internet adalah media bersosialisasi dan menambah teman, bukan menjadi semakin acuh terhadap lingkungan sekitar. 7 Cyber Crime Beberapa dampak negatif yang sudah disebutkan di antaranya ada yang termasuk dalam jenis cyber crime. Cyber crime adalah kejahatan yang terjadi di dunia maya atau internet. Misalnya, penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi, prostitusi online dan lain-lain. 13 Kejahatan yang dilakukan dengan jenis ini berbeda dengan di dunia nyata karena aktivitas kejahatannya menggunakan komputer dan jaringan komputer sebagai alat, sasaran, dan tempat kejadiannya. 13 Dominikus Juju dan Feri Sulianta, Hitam Putih Facebook, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010, 73. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 8 Human trafficking Human trafficking adalah praktek penipuan manusia, pembujukan, pemaksaan dan penculikan secara paksa oleh sindikat atau perorangan, untuk kemudian dieksploitasi. 14 para korban dari perdagangan manusia biasanya dipakai untuk kegiatan prostitusi, kerja paksa, serta bentuk-bentuk perbudakan lainnya. Kasus ini pun sering kali menimpa anak-anak remaja, mereka dibawa ke negeri yang asing sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa atau pasrah. 14 Dominikus Juju dan Feri Sulianta, Hitam Putih Facebook, h. 90. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation, yang berarti alasan, daya batin, dorongan, motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan. Motive sendiri berarti alasan, sebab, dan daya penggerak. 15 Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 16 Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut. 17 Jadi, motivasi adalah dorongan kuat dari dalam atau dari luar diri individu yang mempengaruhi individu untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukannya. Motivasi dari dalam individu memiliki pengaruh yang lebih kuat daripada motivasi dari luar diri individu karena apapun yang berdasarkan kesadaran diri sendiri maka akan berdampak kuat. Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar 15 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, h.386. 16 Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Deepublish, 2015, h. 44. 17 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, h. 26. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. 18 Jadi, motivasi belajar adalah dorongan kuat dari dalam atau dari luar diri individu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, sehingga guru dapat dengan mudah menyampaikan pelajaran karena para siswa memiliki dorongan yang kuat untuk mempelajari materi yang diajarkan baik secara individu, kelompok, maupun dengan bantuan guru. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya. Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Hal ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown 1981 sebagai berikut: menarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik pada pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru, ingin selalu bergabung dengan kelompok kelas, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri, 18 Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, h. 44. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungannya. 19 Ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama , ulet, menghadapi kesulitan, dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, tidak cepat bosan dengan tugas-tugas yng rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. 20 Dalam kenyataannya motif setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu sama lain. Ada siswa yang rajin belajar karena memang mempunyai motif ingin menuntut ilmu, ada pula siswa yang belajar karena mempunyai motif sekedar mendapat nilai yang bagus atau lulus ujian. 21 Oleh karena itu, apabila motivasi atau dorongan kuat dari dalam individu kurang, maka tugas guru adalah memberi siswa motivasi dari luar atau istilahnya guru memotivasi siswa untuk belajar.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Slameto 2010, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor intrinsik Faktor intrinsik, antara lain: 19 Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, h. 45. 20 Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, h. 45. 21 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, h. 27. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 Kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah. 2 Perhatian, menurut Gazali perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi , jiwa itupun semata-mata tertuju pada suatu objek atau sekumpulan objek. Untuk menjamin mendapatkan hasil yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran sesuai dengan hobi atau bakatnya. 3 Minat, adalah kecenderungan yang tetap memperhatikanmengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari itu diperoleh kepuasan.