Pendekatan Saintifik Berbasis Masalah Open Ended Kemampuan Berpikir Kreatif

26 b. Kegiatan Matematika adalah Ragam Berpikir Kegiatan matematika adalah kegiatan yang di dalamnya terjadi proses pengabstraksian dan pengalaman nyata dalam kehidupan dalam ke dalam dunia matematika atau sebaliknya. Pada dasarnya kagiatan matematika akan mengundang proses manipulasi dan manifestasi dalam dunia matematika. c. Kegiatan Peserta Didik dan Kegiatan Matematika Merupakan Satu Kesatuan Kegiatan peserta didik dan kegiatan matematik dikatakan terbuka secara simultan dalam pembelajaran, jika kebutuhan dan berpikir matematik peserta didik terperhatikan guru melalui kegiatan-kegiatan matematik yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan lainnya.

4. Pendekatan Saintifik Berbasis Masalah Open Ended

Berdasarkan definisi dari pendekatan saintifik dan masalah open ended dapat dikatakan bahwa pendekatan saintifik berbasis masalah open ended merupakan pendekatan pembelajaran dengan masalah terbuka sebagai dasarnya yang melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan. Langkah-langkah pendekatan saintifik berbasis masalah open ended meliputi mengamati masalah-masalah terbuka open ended, menanya pertanyaan- pertanyaan terbuka, mengumpulkan informasi yang bersifat jamak, mengasosiasimenalar dengan berbagai cara, serta mengkomunikasikan. 27

5. Kemampuan Berpikir Kreatif

Menurut Norris dan Ennis Brookhart, Susan M., 2010: 125, Creative thinking is the brainstorming or putting together of new ideas. Creative thinking is reasonable, productive, and nonevaluative. Berpikir kreatif merupakan pengumpulan dari ide-ide baru. Berpikir kreatif merupakan sesuatu yang beralasan, produktif dan nonevaluatif. Creative thinking are based on one fundamental principle —a new idea is made up of old ideas combined in a new way. The simplest way to do this is by adding, replacing, or subtracting ideas Lau, Joy Y. F., 2011: 223. Berpikir kreatif didasari oleh satu prinsip yang fundamental yaitu bahwa sebuah ide baru dibentuk dari kombinasi ide-ide lama dengan cara yang baru. Cara paling sederhana yaitu dengan menambah, mengganti, atau mengurangi ide-ide tersebut. Tatag Yuli Eko Siswono 2005 mengatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan peserta didik dalam memahami masalah dan menemukan penyelesaian dengan strategi atau metode yang bervariasi divergen. Menurut McGregor Ali Mahmudi, 2014 kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan berpikir yang mengarah pada cara memperoleh wawasan baru, pendekatan baru, perspektif baru, atau cara baru pada saat memahami sesuatu. Silver Tatag Yuli Eko Utomo dan I Ketut Budayasa, 2006 memberikan indikator untuk menilai berpikir kreatif peserta didik kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan menggunakan pemecahan masalah. Masalah open ended merupakan bagian dari pemecahan masalah. Lebih lanjut ketiga indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut. 28 a. Kefasihan dalam pemecahan masalah mengacu pada keberagaman bermacam-macam jawaban masalah yang dibuat peserta didik dengan benar. b. Fleksibilitas dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan peserta didik memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda. c. Kebaruan dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan peserta didik menjawab masalah dengan beberapa jawaban yang berbeda-beda tetapi bernilai benar atau satu jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh individu peserta didik pada tahap perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya. S. C. Utami Munandar 1997: 88-90 menjabarkan indikator kemampuan berpikir kreatif dalam 5 indikator yaitu kemampuan berpikir lancar, luwesfleksibel, orisinal, kemampuan memperincimengelaborasi serta kemampuan menilaimengevaluasi. Selanjutnya definisi dari indikator-indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut. a. Kemampuan Berpikir Lancar Menemukan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal, selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. b. Kemampuan Berpikir LuwesFleksibel Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari banyak 29 alternatif atau arah yang berbeda-beda, mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. c. Kemampuan Berpikir Orisinal Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. d. Kemampuan MemerinciMengelaborasi Mampu memperkaya atau mengembangkan suatu gagasan atau produk, menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. e. Kemampuan MenilaiMengevaluasi Menentukan patokan nilai sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau suatu tindakan bijaksana, mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya. Menurut Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. 2014: 106-111, aspek kemampuan berpikir kreatif adalah sebagai berikut. a. Kelancaran Berpikir Kemampuan untuk mengemukakan banyak ide atau gagasan secara lancar. b. Keluwesan Berpikir Kemampuan untuk melihat berbagai macam sudut pandang dan memberikan berbagai macam jawaban dari suatu masalah. 30 c. Keaslian Berpikir Kemampuan memberikan jawaban yang tidak diduga dan tidak terpikirkan oleh orang pada umumnya atau mempunyai gagasan yang belum atau jarang diberikan orang lain. d. ElaborasiMemerinci Kemampuan memperkaya dan mengembangkan ide-ide serta kemampuan memperinci ide sampai ke hal-hal yang sekecil-kecilnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan dalam memahami masalah dan menemukan penyelesaiannya dengan berbagai cara, metode, ide serta perspektif yang baru. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu: a. Kelancaran Peserta didik mampu menemukan banyak jawaban terkait suatu masalah matematika. b. Keluwesan Peserta didik mampu memberikan banyak cara penyelesaian berbeda pada suatu permasalahan matematika. c. Kebaruan Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan cara yang baru, unik, atau berbeda dengan cara lainnya. 31

6. Rasa Ingin Tahu