46 Observasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan
pendekatan saintifik. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 3.7.
Kriteria untuk mengisi lembar observasi adalah dengan memberi tanda checklist √ pada kolom “ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan memberi checklist √
pada kolo m “tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana.
b. Angket
Angket digunakan dengan cara memberikan pernyataan-pernyataan positif dan negatif yang berhubungan dengan rasa ingin tahu yang berbentuk pilihan.
Angket diberikan dua kali, pertama ketika peserta didik belum diberi perlakuan yang bertujuan untuk mengetahui rasa ingin tahu awal dan kedua setelah diberi
perlakuan untuk mengetahui rasa ingin tahu akhir. Instrumen angket rasa ingin tahu disusun peneliti sesuai dengan indikator dan beberapa aspek yang
mengungkap rasa ingin tahu peserta didik. Kisi-kisi angket rasa ingin tahu dapat
dilihat pada lampiran 3.5.
Lembar angket ini berisikan jawaban “SL” untuk jawaban selalu, ”SR” untuk jawaban sering, ”JR” untuk jawaban jarang, dan “TP” untuk jawaban tidak
pernah. Selengkapnya angket rasa ingin tahu dapat dilihat pada lampiran 3.6. Sedangkan contoh hasil pekerjaan peserta didik dapat dilihat pada lampiran 3.9.
Skor penilaian angket untuk pernyataan positif dikategorikan menjadi “SL”= 4, “SR”= 3, “JR”= 2,”TP”= 1, sedangkan untuk pernyataan negatif dikategorikan
menjadi “SL” = 1, “SR” = 2, “JR” = 3, dan “TP” = 4. Skor maksimumnya 80
47 sedangkan skor minimumnya 20. Pedoman kategorisasi keefektifan berdasarkan
pada kategori menurut Eko Putro Widoyoko 2009: 238, dengan rentang 20-80. Untuk menentukan kriteria hasil pengukuran digunakan klasifikasi berdasarkan
rata-rata ideal ̅
dan simpangan baku ideal Sb
i
. ̅
= skor maksimal + skor minimal2 Sb
i
= skor maksimal – skor minimal6
Untuk lebih jelasnya, kategori penilaian rasa ingin tahu peserta didik disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Kategorisasi Rasa Ingin Tahu
Interval Nilai
Kriteria ̅
+ 1,8 Sb
i
68 Sangat Baik
̅ + 0,6 Sb
i
̅ + 1,8 Sb
i
56 68
Baik ̅
– 0,6 Sb
i
̅ + 0,6 Sb
i
44 56
Cukup ̅
– 1,8 Sb
i
̅ – 0,6 Sb
i
32 44
Kurang ̅
– 1,8 Sb
i
32 Sangat Kurang
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam pengamatan dan
memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan pembelajaran peserta
didik. Dokumentasi kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 3.8. I.
Validitas
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu perlu adanya validitas. Instrumen pretest dan posttest yang digunakan harus valid. Validitas
48 yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Untuk mendapatkan
validitas isi, instrumen dikonsultasikan kepada para ahli expert judge untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah instrumen tersebut telah
mewakili apa yang diukur. Para ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing dan dosen validator. Setelah divalidasi, instrumen direvisi sesuai dengan masukan
validator. Adapun surat keterangan validasi dan lembar validasi terlampir pada
lampiran 5.1 dan 5.1. J.
Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh bukti adanya keefektifan penggunaan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan
berpikir kreatif dan rasa ingin tahu, perlu dilakukan analisis data. Tahap-tahap analisis data yang telah terkumpul meliputi 1 analisis deskriptif, 2 pengujian
asumsi analisis, dan 3 pengujian hipotesis. Tahap-tahap analisis data adalah sebagai berikut.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data hasil pretest dan posttest untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik sebelum dan
sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik serta data angket untuk mengetahui rasa
ingin tahu awal dan akhir peserta didik.
49 Untuk mendeskripsikan data berupa kemampuan berpikir kreatif dan rasa
ingin tahu digunakan teknik statistik yang meliputi rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, rentang, ragam variansi, dan simpangan baku.
2. Uji Asumsi Analisis
Pada uji asumsi analisis dilakukan uji normalitas, uji homogenitas serta kemampuan awal peserta didik. Uji ini dilakukan sebelum melakukan uji
hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui populasi darimana data diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan dari hasil tes dan angket peserta
didik kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Uji normalitas yang dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software
SPSS. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas adalah sebagai
berikut. H
: Populasi darimana data diambil berdistribusi normal. H
1
: Populasi darimana data diambil tidak berdistribuasi normal. Nilai signifikansi yang digunakan adalah
dengan kriteria keputusan ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari
atau .
50
b. Uji Homogenitas