Pendekatan Saintifik Pembelajaran Matematika

18 3 memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsir solusi yang diperoleh, 4 mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam memelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

2. Pendekatan Saintifik

National Science Teacher Association NSTA mendefinisikan pendekatan saintifik sebagai belajarmengajar sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia Daryanto dan Herry Sudjendro, 2014: 82. Pendekatan ini pada hakekatnya merupakan upaya pemahaman, penyadaran, dan pengembangan nilai positif tentang fenomena alam dan sosial yang meliputi produk dan proses. Yunus Abidin 2014: 122 mendefinisikan pendekatan saintifik sebagai pendekatan pada proses pembelajaran yang dilakukan untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencangan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis yang teliti untuk menghasilkan sebuah simpulan. Untuk melaksanakan kegiatan ini peserta didik harus dibina kepekaannya, kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, ketelitiannya mengumpulkan data, dan kecermatannya mengolah data untuk menjawab pertanyaan dan akhirnya kemampuannya membuat simpulan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukannya. 19 Menurut M. Hosnan 2014: 34, pendekatan saintifik dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Menurut Barringer 2010 pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Pembelajaran ini melibatkan peserta didik dalam kegiatan memecahkan masalah yang kompleks melalui kegiatan menuangkan gagasan, berpikir kreatif, dan melakukan aktivitas penelitian. Menurut Hariadi Rima Buana Prahastiwi, Subani, dan Dwi Haryoto, 2014 pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. berpusat pada peserta didik, 2. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, 3. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan 4. dapat mengembangkan karakter peserta didik. 20 Pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi: a. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; b. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; c. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; d. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; e. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; f. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; g. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; h. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal hardskills danketerampilan mental softskills; i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ing ngarso sung tulodo, membangun kemauan ing madyo mangun karso, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tut wuri handayani; 21 k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; l. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; m. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan n. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Menurut Hosnan 2014: 39 langkah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, pengumpulan data, mengasosiasi, serta mengkomunikasikan. a. Mengamati observing Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak tanpa dan dengan alat. b. Menanya questioning Mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersifat hipotesis; diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri menjadi suatu kebiasaan c. Pengumpulan data experimenting Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data benda, dokumen, buku, eksperimen. 22 d. MengasosiasiMenalar assosiating Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hubungan data kategori. menyimpulkan dari hasil analisis data; dimulai dari unstructured - uni structure – multistructure – complicated structure. e. Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya. Menurut Daryanto 2014 langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran meliputi mengamati observasi, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasimengolah informasimenalar, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan. Menurut Yunus Abidin 2014: 141, ada empat tahapan dalam pendekatan saintifik. Keempat tahapan tersebut adalah sebagai berikut. a. Identifikasi masalah Pembelajaran diawali dengan masalah yang kemudian dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan rumusan masalah yang dibuat peserta didik. Rumusan masalah merupakan pertanyaan pemandu pembelajaran yang harus peserta didik dapatkan jawabannya setelah selesai melaksanakan seluruh rangkaian pembelajaran. b. Membuat hipotesis Berdasarkan langkah kerja penelitian ini, dalam konteks model pembelajaran peserta didik harus menggunakan penalarannya baik secara induktif maupun deduktif untuk mampu merumuskan jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. 23 c. Mengumpulkan dan menganalisis data Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan baik secara eksperimen maupun studi lainnya. Hasil pengumpulan data tersebut selanjutnya diolah sehingga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ataupun untuk membuktikan hipotesis. d. Menginterpretasi data dan membuat kesimpulan Kegiatan interpretasi merupakan aktivitas yang dilakukan peserta didik untuk memaknai hasil penelitian sederhana yang telah dilakukannya. Hasil interpretasi adalah simpulan yang dibuat oleh peserta didik dan selanjutnya menjadi pengetahuan yang benar-benar dikonstruksi oleh peserta didik sendiri sehingga diyakini akan meningkatkan tingkat retensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan menyimak penjelasan guru. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan sehingga suatu masalah dapat diselesaikan. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi mengamati observasi, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan.

3. Masalah Open Ended