Tahap Visualisasi PROSES VISUALISASI

Sesudah Penerapan Teknik Scratch Gambar : 26 Judul karya: Gubug Penginapan Parangtritis Luster Vinyl Indoor resolusi 720 dpi, ukuran 60x90 cm, Tahun 2015. Tabel 3. Rincian saat pemotretan karya foto Gubug Penginapan Parangtritis. Penerapan Pelaksanaan T ek n ik T ambah an Ob je k Kame ra L en sa Wak tu Diafr agma Kec ep at an IS O Angl e Vie w Gubug Bambu Canon EOS 600D EF-S 18- 55mm 17.24 WIB f5.6 1320 sec 100 Front Angle Teknik Scratch Pada karya fotografi yang berjudul gubug penginapan Parangtritis ini, objek utamanya yaitu deretan gubug-gubug penginapan yang terdapat di pesisir pantai Parangtritis. Deretan gubug bambu yang terdapat di pantai Parangtritis menjadi ciri khas tersendiri pada saat datang ke pantai tersebut. Foto landscape ini diambil saat menjelang matahari terbenam sunset sekitar pukul 17.24 WIB karena saturasi warna-warna yang terjadi pada saat menjelang matahari terbenam akan dapat menyatukan dengan hasil akhir dari proses penerapan teknik scratch. Pengambilan foto ini mengggunakan diafragma 5.6, dengan kecepatan 1320sec, dan ISO 100. Penggunaan shutter speed kecepatan 1320sec akan menghasilkan sebuah gambar yang jelas karena dengan shutter speed tersebut maka pepohonan dan juga genangan air di sekitar objek utama akan berhenti bergerak. Selain itu f5.6 akan menghasilkan ruang tajam yang luas sehingga objek gubug bambu di pesisir pantai Parangtritis terlihat detail dan fokus. ISO 100 digunakan untuk mengurangi noise bintik-bintik pada foto karena minimnya cahaya pada waktu pemotretan. Pengambilan foto menggunakan sudut pandang mata normal front angle dengan format perspektif agar orang lain yang melihatnya dapat menjelajahi objek-objek yang diakibatkan efek garis semu yang menuju ke satu titik, sehingga pencipta dapat menampilkan suasana keindahan gubug bambu, dan jembatan bambu yang berada di pesisir pantai Parangtritis secara keseluruhan. Setelah mendapatkan foto yang diinginkan, kemudian foto tersebut dicetak menggunakan proses cimical printing dengan ukuran 8RS 30.5x20.5 cm. Pada kertas foto tersebut masih akan ditambahkan pemrosesan akhir yaitu penerapan teknik scratch. Teknik scratch di sini diterapkan mengikuti bentuk dari objek gubug bambu, jembatan bambu dan sebagian pepohonan sehingga objek tersebut akan terlihat menonjol dalam keseluruhan foto tersebut dengan alat pen comic dan kuas yang sudah dibuat runcing. Hasil dari proses penerapan teknik scratch akan meninggalkan bekas goresan-goresan yang berwarna merah, orange, dan kuning pada objek gubug bambu dan jembatan bambu sesuai dengan tekanan pada saat menggores. Warna-warna tersebut dapat terlihat serasi dan kontras dengan background langit karena warnanya hampir sama. Setelah mengalami berbagai proses dalam penciptaan karya seni, seperti yang sudah dijelaskan di atas, kemudian barulah menuju ketahapan akhir karya yaitu pencetakan pada media Luster Vinyl Indoor dengan ukuran 60x90 cm.

2. Kretek Sepur Prambanan

Sebelum Penerapan Teknik Scratch Gambar: 27 Judul karya: Kretek Sepur Prambanan Alamat: Randugunting, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Sesudah Penerapan Teknik Scratch Gambar : 28 Judul karya: Kretek Sepur Prambanan Luster Vinyl Indoor resolusi 720 dpi, ukuran 60x90 cm, Tahun 2015. Tabel 4. Rincian saat pemotretan karya foto Kretek Sepur Prambanan. Penerapan Pelaksanaan T ek n ik T ambah an Ob je k Kame ra L en sa Wak tu Diafr agma Kec ep at an IS O Angl e Vie w Jembatan Canon EOS 600D EF-S 18- 55mm 06.11 WIB f5.6 1200 sec 100 Front Angle Teknik Scratch Objek utama dalam karya fotografi ini ialah jembatan kereta api yang terdapat di atas aliran sungai Opak perbatasan antara Prambanan dan Kalasan. Pengambilan foto ini dilakukan pada waktu matahari akan terbit sunrise saat menjelang matahari terbit sekitar pukul 06.11 WIB. Objek jembatan, rel kereta api