Tinjuan Visualisasi KAJIAN TEORI

13 fotografi adalah seni dan proses penghasilan gambar dengan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. Selain itu fotografi juga sebagai media komunikasi antara fotografer dengan penikmatnya, yaitu fotografer sebagai pengatar atau perekam peristiwa untuk disajikan kehadapan khalayak ramai melalui media foto.

1. Tinjauan Tentang Fine Art Photography

Pengertian foto seni adalah suatu karya foto yang memiliki nilai seni atau estetik yang bersifat universal maupun lokal atau terbatas. Karya-karya foto dalam kategori ini mempunyai suatu sifat yang secara minimal berdaya simpan dalam waktu yang relatif lama dan tetap dihargai nilai seninya. Fotografi seni adalah aktivitas fotografi yang menghasilkan karya-karya foto yang penuh dengan nilai-nilai estetika seni atau art. Karya fotografi seni, sekarang populer dengan sebutan foto seni fine art. Pada awalnya, karya-karya fotografi lebih difokuskan pada kepentingan pendokumentasian suatu peristiwa. Tapi kemudian, seiring dengan perjalanan dan perkembangan teknologi fotografi, karya fotografi mengembangkan diri lebih luas lagi kearah karya seni. Sehingga kemudian, banyak para pekerja fotografi yang menjadikan fotografi sebagai media eksperimen seni. Bahkan kini karya fotografi seni memiliki kekuatan yang sama dengan karya-karya seni lainnya, semisal karya seni rupa atau karya lukis. Pada dasarnya, semua karya fotografi memiliki hakekat yang sama, yakni menampilkan keindahan. Karena keindahan merupakan daya tarik. Akan tetapi, keindahan 14 didalam foto seni adalah keindahan yang didukung kuat dengan nilai-nilai estetika, atau keindahan yang sarat nilai artistik. Sebagai karya seni, foto seni memiliki sejumlah kesamaan dengan karya seni rupa atau karya lukisan. Keduanya sama-sama mengedepankan unsur estetika atau nilai-nilai artistik. Keduanya sama-sama mengutamakan nuansa keindahan. Pesona keindahan yang dihadirkan karya foto seni maupun seni lukis, lebih menonjol dibanding dengan makna dari foto atau lukisan itu sendiri. Seperti halnya di dunia seni rupa, di dalam dunia seni foto atau fotografi seni pun kemudian muncul sejumlah aliran atau gaya, seperti aliran realis, surealis, straigh, minimalis, dan lain-lain. Karena itu seorang fotografer yang mengkhususkan dirinya sebagai fotografer seni dituntut tidak saja sekadar memiliki kemampuan dalam memotret, tetapi juga mempunyai kepekaan serta pemahaman yang dalam terhadap nilai-nilai estetika. Kepekaan serta pemahaman yang dalam terhadap nilai-nilai estetika itu membuat seorang fotografer seni mengerti objek foto seperti apa yang harus diambil atau dipotretnya. Sebuah karya atau foto dikatakan sebagai benda seni harus bukan sekadar hasil upaya proses reproduksi belaka. Pemunculan gagasan atau ide tidaklah serentak dan berkesan mendadak. Ada suatu proses pengamatan empirik, komparasi, perenungan dan bahkan serangkaian mimpi-mimpi yang panjang yang lalu berwujud sebagai titik akhir sebuah eksekusi: konsep, visi, dan misi yang transparan serta baru. Dengan begitu, sebuah foto seni tidak hanya sebentuk seni instan belaka.