Candi Plaosan Pembahasan Karya
Sesudah Penerapan Teknik Scratch
Gambar: 34
Judul karya: Jembatan Bambu Parangtritis
Luster Vinyl Indoor resolusi 720 dpi, ukuran 60x90 cm, Tahun 2015. Tabel 7. Rincian saat pemotretan karya foto Jembatan Bambu Parangtritis.
Penerapan Pelaksanaan
T ek
n ik
T ambah
an Ob
je k
Kame ra
L en
sa Wak
tu Diafr
agma Kec
ep at
an IS
O
Angl e
Vie w
Jembatan Bambu
Canon EOS
600D EF-S
18- 55mm
17.31 WIB
f5.6 1500 sec 100
Front Angle
Teknik Scratch
Pengambilan foto ini dilakukan pada waktu matahari akan tengelam
sunset sekitar pukul 17.31 WIB. Objek warung bambu, jembatan bambu yang berada atas bukit pasir di Pantai Parangtritis dijadikan sebagai objek utama dalam
penciptaan karya karena Objek warung bambu, jembatan bambu terlihat menarik sehingga penerapan teknik scratch hanya dilakukan pada objek utama dan tertentu
saja. Pengambilan objek ini mengggunakan diafragma 5.6, dengan kecepatan
1500sec, dan ISO 100. Penggunaan shutter speed kecepatan 1500sec berguna untuk menonjolkan objek warung bambu, jembatan bambu dan langit terlihat
cerah, selain itu f5.6 akan menghasilkan ruang tajam yang luas sehingga objek terlihat detail dan fokus. Pengambilan foto ini menggunakan sudut pandang mata
normal front angle dan dengan format perspektif agar orang lain yang melihatnya dapat menjelajahi objek yang ada karena efek garis semu yang menuju
ke satu titik, sehingga pencipta dapat menampilkan suasana keindahan objek warung bambu, jembatan bambu yang berada di Pesisir Pantai Parangtritis secara
keseluruhan. Teknik scratch di sini diterapkan pada objek warung bambu, jembatan
bambu dan pepohonan sehingga objek tersebut akan terlihat menonjol dalam keseluruhan foto tersebut. Hasil dari proses penerapan teknik scratch akan
menimbulkan bekas goresan-goresan yang berwarna merah, orange, dan kuning pada objek warung bambu, jembatan bambu sesuai dengan tekanan pada saat
menggores.